[siap2 terguncang] Ini toh prestasi ketua timses Jokowi-JK Tjahjo Kumolo

Beranda
Komunitas
News
Berita dan Politik
[siap2 terguncang] Ini toh prestasi ketua timses Jokowi-JK Tjahjo Kumolo

jok0nti.ahokmek

26-05-2014 04:00

[siap2 terguncang] Ini toh prestasi ketua timses Jokowi-JK Tjahjo Kumolo

Ketua Timses Anggap Keraguan JK kepada Jokowi Sudah Usang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pemilu Presiden 2014, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa pernyataan JK yang sempat melarang Jokowi untuk maju sebagai calon presiden merupakan cerita usang. Menurutnya, pernyataan JK saat itu sudah tak sesuai dengan kondisi politik saat ini.

"Saya belum melihat, tapi itu pernyataan JK spontan pada awal-awal Jokowi memimpin dan membenahi DKI," kata Tjahjo di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Tjahjo menjelaskan, penilaian JK pada Jokowi dulu dan sekarang telah berbeda. JK dianggapnya wajar meragukan Jokowi saat usia kepemimpinan sebagai Gubernur DKI Jakarta baru menginjak dua bulan.

Namun saat ini, kata Tjahjo, Jokowi telah menorehkan banyak prestasi selama hampir dua tahun memimpin Ibu Kota. Dengan begitu, sangat wajar ada kesepakatan antara Jokowi dan JK untuk maju berpasangan di pilpres tahun ini.

"Kan sekarang sudah ada progres report dari Pak Jokowi, jadi enggak ada masalah. Statement (JK) itu sudah enggak berlaku," ujarnya.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P itu tak ingin berspekulasi mengapa pernyataan JK tersebut diangkat kembali ke permukaan. Namun Tjahjo yakin, hubungan Jokowi-JK tetap harmonis dan tak akan membawa pengaruh pada elektabilitas keduanya di waktu pemilihan nanti.

Sebelumnya, JK mengaku sempat melarang Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai capres. Larangan itu disampaikan saat Jokowi baru dua bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, kata JK, Jokowi diisukan memang akan dijadikan capres oleh PDI-P. Namun, karena masih dua bulan menjabat gubernur, JK menganggap Jokowi belum pantas.

http://nasional.kompas.com/read/2014...wi.Sudah.Usang

Quote:

Terkait Kasus Cek Perjalanan, KPK akan Panggil Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan memanggil Tjahjo Kumolo, mantan Ketua Fraksi PDIP Periode 2003-2004 terkait kasus cek perjalanan. Mereka juga berjanji akan mengambil tindakan signifikan terkait pemberi suap berupa cek perjalanan itu.

Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, Tjahjo akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk melengkapi berkas pemeriksaan yang dibutuhkan oleh penyidik KPK. Bahkan, KPK akan menjadikan Tjahjo sebagai saksi hingga di , di pengadilan. “Ya hal tersebut bertujuan untuk kepentingan penyidikan,” kata Johan Budi, Jumat (4/2) malam.

Johan mengatakan, pengusutan kasus ini akan dilakukan hingga tuntas. Mereka akan memfokuskan untuk menelusuri siapa pemberi suap dalam kasus ini. Nunun Nurbaiti, seorang pengusaha yang diduga memberikan suap berupa cek perjalanan itu terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia juga menjadi salah satu pihak yang akan dimintai keterangan oleh KPK.

Sebelumnya, Kuasa hukum sebagian mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 dari Fraksi PDI Perjuangan yang menjadi tersangka pada kasus cek perjalanan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa saksi menguntungkan. Menurut salah satu anggota tim kuasa hukum tersangka, Petrus Selestinus, saksi menguntungkan itu di antaranya termasuk Tjahjo Kumolo, mantan Ketua Fraksi PDIP Periode 2003-2004.

Selain Tjahjo, saksi menguntungkan lainnya adalah Megawati, Taufik Kiemas, Tjahjo Kumolo, dan Theo Syafei. Dengan pemeriksaan saksi-saksi menguntungkan tersebut, KPK bisa mengungkap siapa sesungguhnya pihak PDI Perjuangan atau tim kampanye Mega-Hasyim yang melakukan perjanjian politik dengan para pengusaha.

Selain itu, KPK bisa mengetahui keterkaitan perjanjian politik itu terkait dengan kampanye pilpres atau terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Gultom.

Quote:

Kasus Miranda: Tjahjo Bantah Cek Itu Buat Kampanye

Politikindonesia - Tjahjo Kumolo membantah jika cek perjalanan senilai Rp 9,8 miliar yang mengalir ke anggota PDIP di Komisi IX terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom adalah bantuan untuk kampanye.

Keterangan Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut disampaikan saat bersaksi di sidang Pengadilan Tipikor, dalam kasus dugaan korupsi pemilihan Miranda dengan terdakwa Dudhie Makmun Murod di Jakarta, Kamis (01/04).

"Sebagai ketua fraksi, saya mengetahui keadaan kas partai. Jadi kalau itu dana untuk partai, nggak mungkin," ujar Tjahjo yakin.

Politisi senior PDIP itu menegaskan, semua dana yang dialirkan ke rekening para anggota untuk kepentingan partai, semestinya diketahui oleh dirinya. Karena membutuhkan tanda tangan darinya selaku ketua fraksi. “Kecuali kalau itu dana langsung dari pihak ketiga," ujarnya.

Dana bantuan partai, menurut Tjahjo, selama ini selalu lewat rekening partai yang kemudian diaudit secara resmi. "Jadi seharusnya kalau ada sumbangan, ya tetap harus lewat partai, tidak ada via fraksi dan sebagainya," kata Tjahjo lagi.

Bahkan Tjahjo mengatakan, kas partai sangat terbatas sehingga tidak mungkin mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk batuan kampanye individu. “Biasanya justru kami yang bergotong-royong mencari dana,” ujarnya.

Keterangan Tjahjo tersebut bertolak belakang dengan keterangan para saksi yang dihadirkan pada sidang-sidang sebelumnya. Para saksi itu secara kompak menyatakan bahwa dana cek pelawat merupakan dana dari partai yang dibagikan kepada mereka untuk kebutuhan kampanye Pemilihan Presiden tahun 2004.

Pindahkan Anggota Untuk Menangkan Miranda

Pada bagian lain, Tjahjo mengakui telah memindahkan dua anggota partainya ke Komisi Keuangan DPR menjelang pemilihan tersebut. Dua anggota yang dipindah tersebut, yakni Budiningsih dan M Iqbal. Mereka dipindah pada 8 Juni 2004. “Ini untuk mengamankan keputusan fraksi,” kata Tjahjo.

Dijelaskannya, Fraksi PDI Perjuangan sudah sepakat untuk memilih Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior BI periode 2004-2009. Kedua orang itu dipindahkan, karena tidak semua anggota Fraksi PDIP dapat hadir saat pemilihan. “Sehingga perlu bantuan anggota fraksi dari komisi lain,” jelas dia.

Quote:

Agus Condro Tolak Kesaksian Tjahjo Kumolo

Jakarta -Agus Condro, terdakwa kasus cek perjalanan pemenangan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, menolak kesaksian yang diberikan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Tjahjo mengaku tidak tahu tentang cek perjalanan itu.

"Saya keberatan majelis hakim. Setahu saya PDIP setiap periodik melaporkan keuangan fraksi kepada bendahara dan pemimpin. Jika saksi (Tjahjo) tidak tahu mungkin karena salahnya sendiri atau memang tidak peduli dengan keuangan fraksi," ujar Agus.

Agus mengatakan itu saat diberi kesempatan majelis hakim untuk menyatakan keberatannya, di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2011).

Menurut Agus, Tjahjo yang saat itu sebagai Ketua Fraksi PDIP hadir dalam rapat poksi. Tjahjo kemudian memimpin rapat dan memutuskan agar komisi IX dan PDIP memenangkan Miranda.

"Saksi (Tjahjo) mengatakan beliau bersedia kasih Rp 300 juta. Jika kita minta Rp 500 juta pun tak apa-apa," imbuhnya.

Atas perbedaan itu, majelis hakim menanyakan kepada Tjahjo apakah akan meralat kesaksiannya atau tidak. Namun Tjahjo berkilah dirinya lupa dan mungkin salah mengingat karena waktu kejadian sudah cukup lama.

Mendengar itu, Agus sempat emosi dan menegaskan sekali lagi bahwa Tjahjo tahu kasus cek perjalanan itu.

"Sudah. Ya mungkin saja Pak Agus sedang sensitif mengingat ini terkait dirinya," ujar Ketua Majelis Hakim Suhartoyo menenangkan situasi persidangan.

Tjahjo datang sebagai saksi dalam kasus cek perjalanan dengan terdakwa Agus Condro, Max Moein, Rusman Lumban Toruan, Poltak Sitorus dan Willem Max Tutuarima. Selain Tjahjo, hadir juga mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, mantan anggota BPK Udju Djuhaeri dan Endin AJ Soefihara. Sementara Emir Moeis dan Hamka Yandhu tidak datang karena sakit.

Ooooohh begini toh kualitas timses Jokowi-JK emoticon-Big Grin

sebenarnya ga heran sih, wong PDIP isinya maling semua kok ... terbukti selalu juara dalam mencetak koruptor emoticon-Big Grin

11K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan