BANJARMASIN, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Joko Widodo mengatakan, setiap dia berkunjung ke sejumlah provinsi di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa, dia mendapat keluhan tentang tidak meratanya pembangunan.

Jokowi mengaku pusing dengan keluhan-keluhan tersebut. Sebab banyak pihak yang meminta, jika Jokowi terpilih menjadi presiden, salah satu putera daerah itu duduk di kursi menteri dalam kabinetnya dengan alasan terciptanya pemerataan pembangunan.

"Kalau begitu, bisa berapa menteri? Ya, pusing juga. Banyak ya pasti. Tapi saya kira bukan itu persoalannya," ujar Jokowi di kantor redaksi Banjarmasin Pos pada Minggu (25/5/2014).

Jokowi membantah penempatan menteri dalam kabinetnya bakal sesuai dengan jatah yang telah disepakati saat proses koalisi PDI-P dengan partai pengusung. Sebab, jika masih seperti itu, Jokowi yakin pemerintahannya tidak bakalan menyentuh persoalan di rakyat.

"Tetap kita fit and proper test. Ada uji aspek leadership-nya, tes integritas, manajerial, dan lain-lain. Persis lelang lurah camat," ujarnya.

"Kalau saya kasih jatah menteri, semua partai pasti akan gabung ke kita. Tapi kan dari awal kita bilang maaf, koalisi tanpa syarat," lanjut Jokowi.

Dengan sistem itu, Jokowi pun meminta agar rakyat dari luar Pulau Jawa tidak khawatir. Meski bukan putera daerah pun, sang menteri akan tetap melakukan program pembangunan secara adil dan merata di seluruh Indonesia.

source : http://nasional.kompas.com/read/2014/05/25/2118101/Jokowi.Pilih.Menteri.Persis.Lelang.Lurah.dan.Camat
--------

pilih menteri melalui fit & proper test persis seperti lelang lurah dan camat
kalo prabowo ? belom apa2 udah nawarin menteri senior