Merdeka.com -Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta memastikan bakal melakukan renegosiasi terhadap seluruh kontrak kerja sama usaha tambang di Indonesia dengan pihak asing. Hal itu akan mereka lakukan jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI di Pilpres mendatang.
"Prabowo dan Hatta akan melakukan renegosiasi setiap kontrak yang sudah dilakukan. Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, kita akan melakukan renegosiasi seluruh kontrak termasuk hasil usaha tambang hasil panas bumi, dan lain-lain," ujar Timses Prabowo-Hatta, Laurens Bahang Dama, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (24/5).
Bahkan, mereka berjanji, untuk perolehan royalti yang saat ini hanya 1 persen, akan diusahakan menjadi 10 persen. "Sekarang kita lihat sekarang ini (royalti) hanya 1 persen, paling tidak kita akan usahakan meningkatkan 10 persen," ujar Laurens.
Visi ini akan diemban keduanya demi mensejahterakan rakyat Indonesia. Sebab, selama ini di sektor tersebut, kekayaan sumber daya alam sudah dikeruk besar-besaran untuk pihak asing, bukannya untuk rakyat di negeri ini. Untuk itulah, keduanya merasa sangat penting untuk melakukan renegosiasi kontrak di usaha tambang, migas, dan sebagainya.
Sebelumnya, KPK mencatat potensi kerugian negara di sektor Minerba mencapai Rp 35,6 triliun dan 1,79 juta dollar AS (Rp 17,9 triliun). "Itu terdiri dari pertama, piutang PNBP (penerimaan negara bukan pajak) 2011-2013 sebesar Rp 331 miliar rupiah dan 546 juta dollar AS," ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, di KPK, kemarin.
Potensi kerugian itu juga disebabkan akibat royalti terlalu kecil yakni hanya 1 persen.
"Kemudian potensi royalti yang tidak dibayarkan perusahaan batu bara dan mineral adalah Rp 6,7 triliun," lanjut Busyro.
Hal itu disebabkan, salah satunya belum dilakukan renegosiasi kontrak. Ada sekitar 34 Kontrak Karya dan 78 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) yang seharusnya diselesaikan pada 12 Januari 2010.
Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik mengaku ada 11 perusahaan yang telah meneken renegosiasi.
"Perlu diketahui sekarang sudah ada kira-kira 11 perusahaan yang sudah setuju renegosiasi itu," ujar Jero di kompleks Kepresidenan, Selasa (4/3).
Namun, dari 11 itu, dua perusahaan tambang terbesar PT Newmont dan Freeport tidak termasuk.
(mdk/tyo)
Sumber
Mantaplah,renegosiasi kontrak dibarengi penghematan APBN sekaligus memasukkan mata pelajaran anti korupsi bagi pelajar sejak dini,awal bangkitnya macan asia.