Anies Baswedan mau menjadi Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK. Anies mengatakan, sejak mengikuti Konvensi Partai Demokrat, ia menempatkan semangat pembaruan dalam visi-misinya.

Menurut Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu, pembaruan bukanlah soal tua dan muda yang diukur lewat usia. Melainkan cara baru atau perspektif baru dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

"Saya dulu waktu di konvensi juga menawarkan kebaruan itu. Bukan soal muda. Baru itu bisa tua dan muda, yang membedakan adalah carannya. Pak JK secara usia memang bukan orang muda, meskipun tua tetapi pendekatannya baru," kata Anies di sela-sela acara diskusi bertema "Menatap Masa Depan Indonesia" di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (24/5/2014).

Menurut Anies, kebiasaan menyelesaikan masalah dengan pendekatan birokrasi tidak zaman lagi. Perlu pendekatan baru. "Saya melihat, hal itu ada di Pak Jokowi dan JK, mereka banyak melakukan terobosan yang baru," ujar Anies.

Menurut Anies, Indonesia ke depan butuh kebaruan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Jokowi-JK, kata Anies, menawarkan konsep kebaruan itu. Sama halnya dengan dirinya, kata Anies, yang selama ini selalu berpesan kepada para kaum muda untuk tidak diam dan mendiamkan.

"Kalau ada orang baik yang mau mewakili kita, harus didukung. Karena itu saya memilih untuk tidak netral atau tidak mendiamkan. Melainkan membantu dan ini penting untuk Indonesia. Kita tidak ingin pendekatan lama dipakai lagi. Saya lihat di sisi lain berjejer pimpinan-pimpinan partai yang sudah mengelola Indonesia 15 tahun. Mau 5 tahun lagi? Saya rasa tidak. Cukup! Sekarang kesempatannya untuk orang baru untuk menyegarkan pendekatan pemerintahan Indonesia," terang Anies.

Anies menjelaskan, sebelum bersedia menjadi juru bicara itu telah dihubungi Jokowi dan JK. Keduanya meminta kesedian Anies membantu bersama tim pemenangan Jokowi-JK. "Kalau tidak salah, Selasa lalu saya dikontak. Saya katakan siap dan bersedia untuk membantu. Insya Allah kita akan jalankan bersama-sama," kata Anies.