- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Mengamankan Negara Dari Teror Malah Dibilang Melanggar HAM


TS
pilaks
Mengamankan Negara Dari Teror Malah Dibilang Melanggar HAM
Langsung aja gan, ane mau bahas masalah pelanggaran HAM yang orang-orang sering kaitkan dengan Prabowo. Pertama buka penjelasan dulu gan
Di sini
Oke, ane ambil poin poinya aja
Di DKP apakah ditanyai soal pemberi perintah penculikan?
Tentu. Tapi perintah menculik tidak ada. Yang ada operasi intelijen untuk mengamankan aktivis radikal itu. Sebab saat itu kan sudah terjadi ancaman peledakan bom di mana-mana. Dalam DKP saya kemukakan bahwa perintah pengamanan itu tidak rahasia. Mereka, para jenderal yang memeriksa saya pun tahu. Itu dari atasan dan sejumlah instansi, termasuk Kodam dilibatkan.
Dari situ udah jelas gan, Prabowo memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan operasi intelijen untuk mengamankan aktivis radikal.
Sekian trit ane gan
MERDEKA! 
Di sini
Oke, ane ambil poin poinya aja
Quote:
Di DKP apakah ditanyai soal pemberi perintah penculikan?
Tentu. Tapi perintah menculik tidak ada. Yang ada operasi intelijen untuk mengamankan aktivis radikal itu. Sebab saat itu kan sudah terjadi ancaman peledakan bom di mana-mana. Dalam DKP saya kemukakan bahwa perintah pengamanan itu tidak rahasia. Mereka, para jenderal yang memeriksa saya pun tahu. Itu dari atasan dan sejumlah instansi, termasuk Kodam dilibatkan.
Dari situ udah jelas gan, Prabowo memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan operasi intelijen untuk mengamankan aktivis radikal.
Quote:
Soal surat Muladi kepada Komnas HAM. Anda sebenarnya diberhentikan karena kasus penculikan atau kerusuhan 13-14 Mei 1998?
Itulah yang saya bingung. Saya diperiksa oleh DKP beberapa kali. Mungkin tiga atau empat kali. Dan semua pertanyaan saya jawab. DKP itu kan khusus menyelidiki soal penculikan sembilan aktivis. Saya pribadi tidak suka menggunakan istilah penculikan karena itu kan kesalahan teknis di lapangan. Niat sebenarnya adalah mengamankan aktivis radikal agar tidak mengganggu rencana pelaksanaan SU MPR 1998. Bahwa kemudian anak buah saya menyekap lebih lama sehingga dikatakan menculik, itu saya anggap kesalahan teknis. Tanggung jawabnya saya ambil alih.
Niat sebenarnya adalah mengamankan aktivis radikal agar tidak mengganggu rencana pelaksanaan SU MPR 1998
Itulah yang saya bingung. Saya diperiksa oleh DKP beberapa kali. Mungkin tiga atau empat kali. Dan semua pertanyaan saya jawab. DKP itu kan khusus menyelidiki soal penculikan sembilan aktivis. Saya pribadi tidak suka menggunakan istilah penculikan karena itu kan kesalahan teknis di lapangan. Niat sebenarnya adalah mengamankan aktivis radikal agar tidak mengganggu rencana pelaksanaan SU MPR 1998. Bahwa kemudian anak buah saya menyekap lebih lama sehingga dikatakan menculik, itu saya anggap kesalahan teknis. Tanggung jawabnya saya ambil alih.
Niat sebenarnya adalah mengamankan aktivis radikal agar tidak mengganggu rencana pelaksanaan SU MPR 1998
Quote:
Apakah nama 14 aktivis yang sampai kini belum ketahuan rimbanya ada di situ?
Saya lupa. Mungkin tidak. Itu daftar kan kalau saya tidak salah didapat dari rumah susun Tanah Tinggi. Jadi macam-macam nama orang ada di situ. Akan halnya enam aktivis, Andi Arief dkk., itu ada dalam daftar pencarian orang (DPO), yang diberikan polisi. Yang tiga, Pius Lustrilanang, Desmond J. Mahesa, dan Haryanto Taslam, itu kecelakaan. Saya tak pernah perintahkan untuk menangkap mereka. Semua mencari mereka yang ada dalam DPO itu. Kita dapat brifing terus dari Mabes ABRI. Kita selalu ditanyai. Sudah dapat belum Andi Arief. Tiap hari ditanya. Sudah dapat belum si ini... begitu. Kejar-kejaran semua. Itu pun, maaf ya, meski saya tanggung jawab, saya tanya anak-anak. Eh, kalian saya perintahkan nggak? BKO sampai nyebrang ke Lampung segala.
Aktivis yang diamankan masuk dalaml Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diberikan Polisi. Kurang jelas gan? Kalau mereka tidak bersalah mana mungkin masuk DPO gan?
Saya lupa. Mungkin tidak. Itu daftar kan kalau saya tidak salah didapat dari rumah susun Tanah Tinggi. Jadi macam-macam nama orang ada di situ. Akan halnya enam aktivis, Andi Arief dkk., itu ada dalam daftar pencarian orang (DPO), yang diberikan polisi. Yang tiga, Pius Lustrilanang, Desmond J. Mahesa, dan Haryanto Taslam, itu kecelakaan. Saya tak pernah perintahkan untuk menangkap mereka. Semua mencari mereka yang ada dalam DPO itu. Kita dapat brifing terus dari Mabes ABRI. Kita selalu ditanyai. Sudah dapat belum Andi Arief. Tiap hari ditanya. Sudah dapat belum si ini... begitu. Kejar-kejaran semua. Itu pun, maaf ya, meski saya tanggung jawab, saya tanya anak-anak. Eh, kalian saya perintahkan nggak? BKO sampai nyebrang ke Lampung segala.
Aktivis yang diamankan masuk dalaml Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diberikan Polisi. Kurang jelas gan? Kalau mereka tidak bersalah mana mungkin masuk DPO gan?
Quote:
enapa akhirnya Anda mengambil tanggung jawab penculikan sembilan aktivis?
Di situ saya merasa agak dicurangi dan diperlakukan tidak adil. Mengamankan enam orang ini kan suatu keberhasilan. Wong orang mau melakukan aksi pengeboman, kita mencegahnya. Mereka merakit 40 bom. Kita mendapatkan 18, ada 22 bom yang masih beredar di masyarakat. Katanya yang 22 itu sudah dibawa ke Banyuwangi. Bom yang meledak di rusun Tanah Tinggi dan di Demak, Jawa Tengah itu kan karena anak-anak itu, para aktivis, nggak begitu ahli merakit bom. Jadi, kurang hati-hati, salah sentuh, meledak. Di Kopassus pun tidak sembarang orang bisa merakit bom. Tidak semua orang bisa. Ini ada spesialisasinya. Saya tidak bisa bikin bom. Jadi kita ini mencegah peledakan bom di tempat-tempat strategis dan pembakaran terminal. Kita harusnya dapat ucapan terima kasih karena melindungi hak asasi masyarakat yang terancam peledakan itu. Soal tiga orang, memang kesalahan. Saya minta maaf pada Haryanto Taslam dan yang lain. Tapi dia juga akhirnya terima kasih. Untung yang menangkap saya. Kan hidup semua. Saya mau bertemu mereka.
Aktivis yang diamankan akan melakukan AKSI PENGEBOMAN DAN TERBUKTI TERTANGKAP MEMBAWA BOM. Orang mau ngebom ente masih bela?
Di situ saya merasa agak dicurangi dan diperlakukan tidak adil. Mengamankan enam orang ini kan suatu keberhasilan. Wong orang mau melakukan aksi pengeboman, kita mencegahnya. Mereka merakit 40 bom. Kita mendapatkan 18, ada 22 bom yang masih beredar di masyarakat. Katanya yang 22 itu sudah dibawa ke Banyuwangi. Bom yang meledak di rusun Tanah Tinggi dan di Demak, Jawa Tengah itu kan karena anak-anak itu, para aktivis, nggak begitu ahli merakit bom. Jadi, kurang hati-hati, salah sentuh, meledak. Di Kopassus pun tidak sembarang orang bisa merakit bom. Tidak semua orang bisa. Ini ada spesialisasinya. Saya tidak bisa bikin bom. Jadi kita ini mencegah peledakan bom di tempat-tempat strategis dan pembakaran terminal. Kita harusnya dapat ucapan terima kasih karena melindungi hak asasi masyarakat yang terancam peledakan itu. Soal tiga orang, memang kesalahan. Saya minta maaf pada Haryanto Taslam dan yang lain. Tapi dia juga akhirnya terima kasih. Untung yang menangkap saya. Kan hidup semua. Saya mau bertemu mereka.
Aktivis yang diamankan akan melakukan AKSI PENGEBOMAN DAN TERBUKTI TERTANGKAP MEMBAWA BOM. Orang mau ngebom ente masih bela?
Quote:
Kesimpulan :
1. Tujuan utama dilakukan pengamanan aktivs adalah operasi intelijen
2. Aktivis yang menjadi target sudah ada dalam daftar pencarian orang Polisi yang berarti mereka bermasalah
3. Aktivis hendak melakukan pengeboman dan terbukti membawa bom
Setelah baca itu ente masih menganggap Prabowo melanggar HAM?
HAM apa?
Hak untuk mengganggu sidang MPR?
Hak untuk meledakkan BOM?
Hak untuk membuat keributan?
Hak untuk merenggut Hak orang lain?
Kalau ente masih mengaggap itu sebuah pelanggaran HAM brati ente udah masuk antek LIBERALIS GAN dan hati ente sudah tertutup untuk menerima kenyataan.
1. Tujuan utama dilakukan pengamanan aktivs adalah operasi intelijen
2. Aktivis yang menjadi target sudah ada dalam daftar pencarian orang Polisi yang berarti mereka bermasalah
3. Aktivis hendak melakukan pengeboman dan terbukti membawa bom
Setelah baca itu ente masih menganggap Prabowo melanggar HAM?
HAM apa?
Hak untuk mengganggu sidang MPR?
Hak untuk meledakkan BOM?
Hak untuk membuat keributan?
Hak untuk merenggut Hak orang lain?
Kalau ente masih mengaggap itu sebuah pelanggaran HAM brati ente udah masuk antek LIBERALIS GAN dan hati ente sudah tertutup untuk menerima kenyataan.
Sekian trit ane gan




anasabila memberi reputasi
1
1.6K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan