- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terlalu Fokus ke China, Indonesia Lupa Pantau Kekuatan Negara Lain


TS
defri ariyanto
Terlalu Fokus ke China, Indonesia Lupa Pantau Kekuatan Negara Lain
New Delhi - Ada catatan penting yang wajib diperhatikan PP PBSI dari dua gelaran Piala Thomas Uber terakhir. Indonesia dinilai terlalu mewaspadai China, sampai lupa menghitung kekuatan rival-rival lain.
Perjalanan Indonesia dalam Piala Thomas Uber 2014 ini boleh dibilang tidak sulit-sulit amat. Rencana untuk menghindari China sudah dilakukan dengan mulus, baik tim Thomas ataupun tim Uber.
Maka keinginan untuk merebut kembali Piala Thomas dan menggapai semifinal Piala Uber jadi target yang dianggap realistis. Namun, fakta di lapangan justru berbeda 180 derajat.
Indonesia dipastikan hampa gelar di gelaran Thomas-Uber tahun ini setelah mereka dihentikan oleh negara-negara yang di atas kertas harusnya bisa ditaklukkan.
Tim Thomas kandas di semifinal setelah digebuk Malaysia 0-3 semalam, menyusul tersingkirkan Tim Uber sehari sebelumnya usai ditaklukkan India dengan skor serupa di babak perempatfinal.
Bahkan Tim Thomas China kalah telak 0-3 dari Jepang di babak semifinal kemarin, membuat 'Negeri Tirai Bambu' gagal mempertahankan supremasi yang sudah diraih selama empat gelaran terakhir.
Jika melihat bagaimana kiprah Indonesia di Thomas-Uber belakangan ini, justru mereka kalah dari tim-tim lain dan bukannya China.
Dua tahun lalu di Wuhan, tim Thomas dan Uber kompak terhenti di perempatfinal setelah sama-sama dikalahkan Jepang.
Dengan makin meratanya kekuatan negara-negara lain di cabang olahraga ini, Indonesia diminta tak lagi terlalu terpaku pada China dan diminta mewaspadai rival-rival lain semisal Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan.
"Dengan kekalahan China semakin kuat buktinya tidak hanya China yang jadi momok. Tapi juga Jepang dan Denmark. Malaysia juga mulai bangkit. Korea (Selatan) boleh kalah di awal sekarang tapi mereka punya single yang bagus juga," ujar Ketua Bidang Pembinaan PP PBSI, Rexy Mainaky, kepada detiksport.
"Di Wuhan dua tahun lalu, China masih dominan dengan 60 persen bakal jadi juara. Negara lain rebutan cari posisi kedua saja. Tapi mulai sekarang tidak lagi," sambungnya.
Sumber:detik.com
0
1.3K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan