- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[BIADAB GILAK] Cewek Putus Sekolah Digilir 9 Pemuda di Depan Pacarnya


TS
silverbenk
[BIADAB GILAK] Cewek Putus Sekolah Digilir 9 Pemuda di Depan Pacarnya
JPNN
JPNN2
JPNN3
Digilir 9 Pemuda, Kekasih Tetap Setia
=======
Biadab banget sih jadi orang, gw jadi inget kasus di India

Ke 9 orang macem gitu, sampah se-sampah2nya masyarakat harus dihukum mati
Tabah ya ZD dan RE
JPNN2
JPNN3
Quote:
TAPSEL - “Ayahhh... Bundaaa.. Toloooong…,” ZD, mengulang kata-kata yang ia teriakkan saat sembilan pemuda memerkosanya.
Dengan linangan airmata, cewek putus sekolah berusia 16 tahun itu, mengisahkan kembali peristiwa yang dialaminya kepada wartawan, Jumat (23/5).
Kemarin, wartawan kembali menemui ZD di kediamannya, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Wajah ZD terlihat sendu. Cukup lama ZD terdiam sebelum menceritakan kisah pilu yang dialaminya.
Yang paling menyedihkan, kata ZD didampingi ayahnya, DD (61), saat para pelaku beraksi, ia sempat berontak dan berteriak menyebut nama ayah dan ibunya. Namun, para pelaku bukan tergerak hatinya malah berebut dan meminta saling bergantian hingga mengakibatkan ZD pingsan.
Di rumah kayu berukuran empat kali lima meter berbentuk panggung, masih teringat jelas di benak ZD saat kesembilan pelaku merudapaksanya bergantian persis di hadapan pacarnya, RE (17), yang sebelumnya menjadi korban penganiayaan.
“Saat itu empat orang memegangi pacarku (RE,red). Empat orang memegangiku dan satu orang sebagai tukang perintah. Setelah mereka memukul pacarku hingga jatuh, lalu mereka bergantian melakukannya,” ZD bercerita lirih sambil menitikan air mata.
Menurut ZD, hampir setengah jam lebih, ia pingsan dan terbaring di tanah. Kedua tangannya dipegang para pelaku. Wajahnya ditutupi dengan baju. Pelaku dengan leluasa ‘mengerjai’ korban.
“Saat itu saya mencoba berontak, sambil menyebut ayah dan ibu. Tapi mereka tetap tidak mempedulikan. Saya sempat lari, tapi berhasil mereka tangkap. Lalu, mereka secara bergantian melakukannya. Saya sempat pingsan selama setengah jam. Namun mereka terus melakukannya,” sambung ZD yang semenjak kejadian lebih sering mengurung diri di rumah.
Masih kata ZD, meski tidak dapat melihat wajah para pelaku dengan jelas, namun ia mendengar dengan jelas ucapan-ucapan para pelaku yang saling berebut meminta jatah.
“Saya menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Namun, mereka membekap mulut saya. Sakitnya lagi, terdengar jelas di telinga mereka (para pelaku, red) berebut meminta untuk bergantian, "aku dulu, aku dulu",” kata ZD mengulang ucapan para pelaku.
Sampai kini, ZD tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya berharap para pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum. Harapan serupa juga disampaikan dengan DD, ayah kandung korban. Ia berharap pihak berwajib secepat mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku
“Mudah-mudahanlan polisi dapat secepatnya menangkap para pelakunya. Kami juga sedang berusaha dengan dibantu oleh warga untuk membantu mencari keberadaan para pelaku yang setelah kejadian tidak diketahui di mana keberadaannya,” ujar pria yang tidak sanggup melanjutkan sekolah putrinya hingga SMA akibat himpitan ekonomi. (mag 01/yza/bersambung 1)
Dengan linangan airmata, cewek putus sekolah berusia 16 tahun itu, mengisahkan kembali peristiwa yang dialaminya kepada wartawan, Jumat (23/5).
Kemarin, wartawan kembali menemui ZD di kediamannya, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Wajah ZD terlihat sendu. Cukup lama ZD terdiam sebelum menceritakan kisah pilu yang dialaminya.
Yang paling menyedihkan, kata ZD didampingi ayahnya, DD (61), saat para pelaku beraksi, ia sempat berontak dan berteriak menyebut nama ayah dan ibunya. Namun, para pelaku bukan tergerak hatinya malah berebut dan meminta saling bergantian hingga mengakibatkan ZD pingsan.
Di rumah kayu berukuran empat kali lima meter berbentuk panggung, masih teringat jelas di benak ZD saat kesembilan pelaku merudapaksanya bergantian persis di hadapan pacarnya, RE (17), yang sebelumnya menjadi korban penganiayaan.
“Saat itu empat orang memegangi pacarku (RE,red). Empat orang memegangiku dan satu orang sebagai tukang perintah. Setelah mereka memukul pacarku hingga jatuh, lalu mereka bergantian melakukannya,” ZD bercerita lirih sambil menitikan air mata.
Menurut ZD, hampir setengah jam lebih, ia pingsan dan terbaring di tanah. Kedua tangannya dipegang para pelaku. Wajahnya ditutupi dengan baju. Pelaku dengan leluasa ‘mengerjai’ korban.
“Saat itu saya mencoba berontak, sambil menyebut ayah dan ibu. Tapi mereka tetap tidak mempedulikan. Saya sempat lari, tapi berhasil mereka tangkap. Lalu, mereka secara bergantian melakukannya. Saya sempat pingsan selama setengah jam. Namun mereka terus melakukannya,” sambung ZD yang semenjak kejadian lebih sering mengurung diri di rumah.
Masih kata ZD, meski tidak dapat melihat wajah para pelaku dengan jelas, namun ia mendengar dengan jelas ucapan-ucapan para pelaku yang saling berebut meminta jatah.
“Saya menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Namun, mereka membekap mulut saya. Sakitnya lagi, terdengar jelas di telinga mereka (para pelaku, red) berebut meminta untuk bergantian, "aku dulu, aku dulu",” kata ZD mengulang ucapan para pelaku.
Sampai kini, ZD tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya berharap para pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum. Harapan serupa juga disampaikan dengan DD, ayah kandung korban. Ia berharap pihak berwajib secepat mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku
“Mudah-mudahanlan polisi dapat secepatnya menangkap para pelakunya. Kami juga sedang berusaha dengan dibantu oleh warga untuk membantu mencari keberadaan para pelaku yang setelah kejadian tidak diketahui di mana keberadaannya,” ujar pria yang tidak sanggup melanjutkan sekolah putrinya hingga SMA akibat himpitan ekonomi. (mag 01/yza/bersambung 1)
Digilir 9 Pemuda, Kekasih Tetap Setia
Quote:
TAPSEL - Kisah pilu yang dialami ZD dan RE justru semakin menguatkan hubungan asmara mereka.
RE masih tetap setia menganggapnya sebagai pacar meski telah melihat kekasihnya digilir sembilan pemuda. Tak hanya setia, RE juga jadi lebih perhatian dan rutin memberi semangat via handphone atau datang langsung ke rumah.
“Sayang kali aku sama pacarku itu (ZD), bang. Aku babak belur dipukuli demi berusaha melindunginya. Sampai sekarang aku masih menyesal, bang. Mengapa waktu itu aku tak bisa menolongnya,” sesal RE, kepada Metro Tabagsel (Grup JPNN), kemarin.
Pengakuan RE dibenarkan ZD. Menurut ZD, pacarnya jadi lebih sering datang ke rumah dan menelepon untuk memberi dukungan.
“Walaupun sudah begini, pacar saya masih tetap setia. Malah dia lebih perhatian. Kami minta para pelaku ditangkap secepatnya dan dihukum seberat-beratnya,” pungkas ZD lirih
RE masih tetap setia menganggapnya sebagai pacar meski telah melihat kekasihnya digilir sembilan pemuda. Tak hanya setia, RE juga jadi lebih perhatian dan rutin memberi semangat via handphone atau datang langsung ke rumah.
“Sayang kali aku sama pacarku itu (ZD), bang. Aku babak belur dipukuli demi berusaha melindunginya. Sampai sekarang aku masih menyesal, bang. Mengapa waktu itu aku tak bisa menolongnya,” sesal RE, kepada Metro Tabagsel (Grup JPNN), kemarin.
Pengakuan RE dibenarkan ZD. Menurut ZD, pacarnya jadi lebih sering datang ke rumah dan menelepon untuk memberi dukungan.
“Walaupun sudah begini, pacar saya masih tetap setia. Malah dia lebih perhatian. Kami minta para pelaku ditangkap secepatnya dan dihukum seberat-beratnya,” pungkas ZD lirih
=======
Biadab banget sih jadi orang, gw jadi inget kasus di India



Ke 9 orang macem gitu, sampah se-sampah2nya masyarakat harus dihukum mati

Tabah ya ZD dan RE

0
15.2K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan