brghtAvatar border
TS
brght
Apa yang dibawa Garuda Indonesia ke Banyuwangi?
Quote:




Setelah mundur dari jadwal semula, akhirnya mulai tanggal 1 Mei Garuda Indonesia resmi beroperasi di Bandara Blimbingsari Banyuwangi dengan rute penerbangan Denpasar - Banyuwangi (PP), dan Banyuwangi - Surabaya (PP). Pagi ini beberapa jajaran regional Garuda Indonesia Jatim dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyambut datangnya Inaugurate Flight ATR72-600 (jenis pesawat yang digunakan oleh Garuda Indonesia) yang datang dari Denpasar pukul 06:45 WIB di Bandara Blimbingsari.




Garuda Indonesia bukanlah maskapai pertama yang beroperasi di Banyuwangi, jauh sebelum Garuda datang, pada awal beroperasinya bandara Blimbingsari, Sky Aviation menjadi maskapai pertama yang menghiasi langit bumi Gandrung, disusul Merpati Nusantara. Namun keduanya akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 2013. Selain kedua maskapai tersebut, ada Wings Air (grup Lion) yang sampai kini masih eksis melayani penerbangan Banyuwangi - Surabaya (PP).

Menarik dicermati motivasi Garuda Indonesia masuk ke Banyuwangi, ini jelas didasari sesuatu yang futuristik, sesuatu yang sebenarnya belum terjadi, hal yang - mungkin - adalah muara dari prediksi dan analisis dari tim Garuda Indonesia tentang perkembangan kabupaten yang berada di ujung timur pulau Jawa ini. Terutama di bidang pariwisata yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi, yang pelaksanaannya seringkali dipimpin langsung oleh bupati Abdullah Azwar Anas.

Namun bukankah ini juga motivasi yang sama dengan yang diusung Merpati ketika pertama kali datang ke Banyuwangi, bermaksud bersaing dengan Wings, Merpati akhirnya berhenti beroperasi, beberapa saat sebelum maskapai ini benar-benar gulung tikar, saat itu yang kemungkinan menjadi alasan adalah kecilnya okupansi penerbangan yang terjadi, sangat normal bagi maskapai manapun untuk menarik diri jika ternyata kompetisi itu sangat kecil kemungkinannya untuk dimenangkan.

Sementara Wings, meskipun dihadapkan dengan masalah yang sama, minimnya okupansi, tetap secara konsisten melayani penerbangan Banyuwangi - Surabaya (PP). Saat itu yang terjadi adalah: bukannya masyarakat Banyuwangi yang mampu membeli tiket pesawat sedikit, namun masih belum tumbuhnya rasa trust akan jasa layanan di bandara Blimbingsari sehingga masih memilih menggunakan Travel atau Kereta ketika ingin bepergian ke Surabaya.




Hal inilah yang secara konsisten digarap oleh tim Wings Air, hingga akhirnya beberapa bulan terakhir, nyaris sepanjang tahun 2013, mereka menikmati hasilnya, menjadi pemain tunggal di dunia penerbangan Banyuwangi. Sebagai satu-satunya maskapai penerbangan yang beroperasi, Wings benar-benar memegang kuasa kelangkaan, harga yang awalnya terjangkau hingga akhirnya menjadi cukup mahal untuk kategori short flight pun mau tak mau dibeli oleh konsumen yang membutuhkan, karena tidak ada pilihan lain.

Masuknya Garuda Indonesia tentunya akan mengganggu kuasa kelangkaan tersebut, kini konsumen punya pilihan. Apalagi dengan harga yang cukup terjangkau (Mulai Rp 306.000,-), hal ini akan memberikan dua pilihan kepada Wings: bertarung harga atau bertarung secara pelayanan. Jika harus bertarung secara pelayanan dengan nama besar dan pengalaman Garuda, satu-satunya kekuatan yang dimiliki Wings adalah trust yang terbangun dalam masyarakat selama ini.

Walau kita semua sepakat itu akan sulit, Garuda adalah simbol dari "Kenyamanan Terbang". Jika ini benar, dan ini juga menjadi do'a saya bersama sekian banyak budget traveler seperti saya, Wings mungkin saja menurunkan harga sehingga kedepan konsumen di Banyuwangi akan terbagi menjadi dua segmen: yang service oriented dan yang price oriented. Sehingga kue perkembangan pariwisata di Banyuwangi bisa terbagi dengan proporsional, kalangan birokrat dan eksekutif bisa naik Garuda, anak kuliahan dan budget traveler bisa naik Wings, semua senang.




Quote:
banksonk
YenieSue0101
.g.gowang
.g.gowang dan 5 lainnya memberi reputasi
6
6K
25
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan