- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kumpulan Cerita Perjuangan Anak-anak Untuk Ke Sekolah, Di berbagai Negara
TS
kingkin28
Kumpulan Cerita Perjuangan Anak-anak Untuk Ke Sekolah, Di berbagai Negara
[/CENTER]
Spoiler for BUAT AGAN:
Quote:
Spoiler for HT:
TErima Kasih Agan-agan, Mimin, Momod, Oficer dll
Spoiler for Repsol:
Spoiler for Ilustrasi:
Bagi Sebagian Besar Siswa di Dunia, Perjalanan ke sekolah tak ubahnya seperti makan, biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa bahkan cenderung membosankan. tetapi bagi sebagian siswa ini berangkat ke sekolah tak ubahnya seperti berjalan diujung kematian. Saya tidak berlebihan, karena rute yang mereka tempuh sangat berbahaya dan jauh dari kata aman. Mereka tetap sekolah, berjuang melawan kemalasan mereka, demi masa depan mereka yang lebih baik. Berikut cerita perjuangan menuju sekolah dari berbagai negara
.Langsung saja kita ke TKP.
Spoiler for TKP:
Quote:
Tiongkok
Quote:
[B][CENTER]Desa Genguan ke Bijie, Di Selatan Provinsi Guizhou
Bagi anak-anak desa Genguan, perjalanan menuju sekolahnya di SD Banpo (Bijie) itu perjalanan yang biasa, tapi bagi kita yang melihat sangat mengerkan. Mereka harus berjalan 2 jam melewati tebing sangat curam, dengan jalan setapak yang hanya memiliki lebar 0.5 meter dan terbentuk dari saluran irigasi yang sudah berumur 40 tahun. Berikut foto-fotonya
Bagi anak-anak desa Genguan, perjalanan menuju sekolahnya di SD Banpo (Bijie) itu perjalanan yang biasa, tapi bagi kita yang melihat sangat mengerkan. Mereka harus berjalan 2 jam melewati tebing sangat curam, dengan jalan setapak yang hanya memiliki lebar 0.5 meter dan terbentuk dari saluran irigasi yang sudah berumur 40 tahun. Berikut foto-fotonya
Spoiler for 1.:
Spoiler for 2.:
Quote:
Pili ke Xinjiang
Sektar 80 anak-anak harus melewati gunung yang sanagat berbahaya untuk bersekolah. jarak Antara Pili ke Xinjiang sekitar 125 mil. Belum lagi mereka harus melewati sungai yang dingin . Perjalanan sendiri memakan waktu 2 hari. Untungnya mereka didampingi oleh tentara dan orang dewasa lain. berikut foto-fotonya:
Sektar 80 anak-anak harus melewati gunung yang sanagat berbahaya untuk bersekolah. jarak Antara Pili ke Xinjiang sekitar 125 mil. Belum lagi mereka harus melewati sungai yang dingin . Perjalanan sendiri memakan waktu 2 hari. Untungnya mereka didampingi oleh tentara dan orang dewasa lain. berikut foto-fotonya:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4.:
Quote:
Indonesia
Quote:
[B]
Desa Batu Busuk Ke Padang
Anak-anak desa Batu busuk hrus bergelantungan untuk menyeberangi sungai agar mereka sampai di sekolahnya yang ada di padang. Mereka Sudah melakukan kegiatan seperti ini selama 2 TAHUN sejak jembatan rusak akibat hujan deras.
Berikut Foto-fotonya
Anak-anak desa Batu busuk hrus bergelantungan untuk menyeberangi sungai agar mereka sampai di sekolahnya yang ada di padang. Mereka Sudah melakukan kegiatan seperti ini selama 2 TAHUN sejak jembatan rusak akibat hujan deras.
Berikut Foto-fotonya
Spoiler for 1.:
Spoiler for 2.:
Spoiler for 3.:
Quote:
Desa Sanghiang Tanjung
Anak-anak desa sanghiang tanjung harus melewati sungai dengan menggunkan jembatan yang sudah collapsed. Sebenarnya ada alternatif rute, dengan menambah waktu 30 menit, hanya saja anak-anak lebih memilih menyebrang sungai dengan jembatan yang kondisinya sudah hancur tersebut. Jembatan ini hancur karena banjir pada januari 2012.
Beruntung Perusahaan Produsen Tembaga Negara Membuat Jembatan Baru untuk mereka.
Berikut foto-fotonya:
Anak-anak desa sanghiang tanjung harus melewati sungai dengan menggunkan jembatan yang sudah collapsed. Sebenarnya ada alternatif rute, dengan menambah waktu 30 menit, hanya saja anak-anak lebih memilih menyebrang sungai dengan jembatan yang kondisinya sudah hancur tersebut. Jembatan ini hancur karena banjir pada januari 2012.
Beruntung Perusahaan Produsen Tembaga Negara Membuat Jembatan Baru untuk mereka.
Berikut foto-fotonya:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4.:
Quote:
Desa Suro Ke Desa Pelempungan
Anak-anak di dua desa tersebut, jika ingin menyebranga maka harus menggunakan jembatan yang bahkan hanya tinggal tersisa papan panjang seadanya. Mereka memilih rute ini karena jika rute lain mereka harus menambah jarak sekitar 6 KM.
Berikut foto-fotonya:
[/BAnak-anak di dua desa tersebut, jika ingin menyebranga maka harus menggunakan jembatan yang bahkan hanya tinggal tersisa papan panjang seadanya. Mereka memilih rute ini karena jika rute lain mereka harus menambah jarak sekitar 6 KM.
Berikut foto-fotonya:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Quote:
Filipina
Di filipina anaka-anaka harus menyebrangi sungai dengan ban bekas dari desa mereka di provinsi Rizal ke timur Ibu kota Manila. Para siswa harus berjalan selama setidaknya satu jam sehari untuk mendapatkan ke dan dari sekolah, dan kadang-kadang terpaksa melewatkan kelas atau berlindung di rumah kerabat 'jika sungai meluap karena hujan lebat.Masyarakat telah mengajukan petisi kepada pemerintah daerah untuk memasang jembatan gantung untuk menyeberang lebih mudah, lebih cepat dan lebih aman.
Berikut Foto-Fotonya:
Di filipina anaka-anaka harus menyebrangi sungai dengan ban bekas dari desa mereka di provinsi Rizal ke timur Ibu kota Manila. Para siswa harus berjalan selama setidaknya satu jam sehari untuk mendapatkan ke dan dari sekolah, dan kadang-kadang terpaksa melewatkan kelas atau berlindung di rumah kerabat 'jika sungai meluap karena hujan lebat.Masyarakat telah mengajukan petisi kepada pemerintah daerah untuk memasang jembatan gantung untuk menyeberang lebih mudah, lebih cepat dan lebih aman.
Berikut Foto-Fotonya:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2.:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Quote:
Vietnam
Anak-anak Filipina setidaknya memiliki ban bekas. Siswa Vietnam ini yang tidak begitu beruntung. Puluhan anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 5 berenang dua kali sehari di seberang sungai untuk sampai ke sekolah di Trong Hoa komune, distrik Minh Hoa. Untuk menjaga pakaian dan buku-buku dari basah, para siswa menempatkan benda-benda tersebut dalam kantong plastik besar dan tertutup rapat saat melintasi sungai, sedangkan mereka hampir telanjang saat melewati sungai. kantong plastik ini juga digunakan untuk menjaga mereka mengapung saat berenang melewati sungai. Setelah mencapai sisi lain dari sungai, mereka mengambil pakaian mekmakainya kembali. Sungai lebar 15 meter dan kedalamannya 20 meter.
Berikut Foto-Fotonya:
Anak-anak Filipina setidaknya memiliki ban bekas. Siswa Vietnam ini yang tidak begitu beruntung. Puluhan anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 5 berenang dua kali sehari di seberang sungai untuk sampai ke sekolah di Trong Hoa komune, distrik Minh Hoa. Untuk menjaga pakaian dan buku-buku dari basah, para siswa menempatkan benda-benda tersebut dalam kantong plastik besar dan tertutup rapat saat melintasi sungai, sedangkan mereka hampir telanjang saat melewati sungai. kantong plastik ini juga digunakan untuk menjaga mereka mengapung saat berenang melewati sungai. Setelah mencapai sisi lain dari sungai, mereka mengambil pakaian mekmakainya kembali. Sungai lebar 15 meter dan kedalamannya 20 meter.
Berikut Foto-Fotonya:
Spoiler for Fotonya:
Quote:
Nepal
Jika kita lihat di nepal orang naik turun gunung dengan menggunakan gondola yang nyaman. namun ternyata ada anak-anak Nepal yang harus melewati sungai dengan menggunakan tali dan papan yang telah dimodivikasi. Selama beberapa dekade, kurangnya keamanan menyebabkan banyak terjadi kecelakaan. Beruntung beberapa CSR perusahaan uangnya digunakaan untuk membangun jembatan gondolan untuk mencegah kecelakan lebih lanjut.
Jika kita lihat di nepal orang naik turun gunung dengan menggunakan gondola yang nyaman. namun ternyata ada anak-anak Nepal yang harus melewati sungai dengan menggunakan tali dan papan yang telah dimodivikasi. Selama beberapa dekade, kurangnya keamanan menyebabkan banyak terjadi kecelakaan. Beruntung beberapa CSR perusahaan uangnya digunakaan untuk membangun jembatan gondolan untuk mencegah kecelakan lebih lanjut.
Spoiler for Fotonya:
Quote:
Columbia
Di Columbia, anak-anak dari beberapa keluarga yang tinggal di hutan hujan, 40 km sebelah tenggara dari ibukota Bogota, bolak-balik menggunakan kabel baja yang menghubungkan satu sisi lembah yang lain. Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai sekolah. Kabel baja 800 meter menggantung 400m di atas deruan sungai Rio Negro.
Fotografer Christoph Otto mendapatkan gambar Daisy Mora bersama adiknya Jamid sedang melewati lembah dengan kecepatan 50 mil perjam.
Dia meletakkan adiknya di dalam karung dan bergelantungan dengan katrol pada kabel baja untuk melewati lembah. Dia mengerem dengan sebuah benda mirip seperti penjepit.
Di Columbia, anak-anak dari beberapa keluarga yang tinggal di hutan hujan, 40 km sebelah tenggara dari ibukota Bogota, bolak-balik menggunakan kabel baja yang menghubungkan satu sisi lembah yang lain. Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai sekolah. Kabel baja 800 meter menggantung 400m di atas deruan sungai Rio Negro.
Fotografer Christoph Otto mendapatkan gambar Daisy Mora bersama adiknya Jamid sedang melewati lembah dengan kecepatan 50 mil perjam.
Dia meletakkan adiknya di dalam karung dan bergelantungan dengan katrol pada kabel baja untuk melewati lembah. Dia mengerem dengan sebuah benda mirip seperti penjepit.
Spoiler for Fotonya:
Quote:
Palestina
Peperangan yang tiada usai antara Palestina dan Israel memebawa cerita tersendiri bagi anak-anak disana. Dalam sebuah foto, anak peremppuan harus melewati barisan pendemo dari palestina dan tentara untuk pergi ke sekolah.
Peperangan yang tiada usai antara Palestina dan Israel memebawa cerita tersendiri bagi anak-anak disana. Dalam sebuah foto, anak peremppuan harus melewati barisan pendemo dari palestina dan tentara untuk pergi ke sekolah.
Spoiler for Fotonya:
SUMBER
Spoiler for CATATAN TS:
Perjuangan Sekolah bagi mereke tak sekedar perjuangan melawan kemalasan dan kebodohan, tetapi juga melawan kematian. Beruntunglah bagi kita yang masih diberikan kemudahaan akses dalam bersekolah. Manfaantkan sebaik mungkin apa yang kita dapat, karena orang lain belum tentu seberuntung kita.
NB: Thread ini hanya bertujuan agar kita introspeksi diri.
Bersyukur jika akses mereka sudah di perbaiki, jika belum semoga trit ini dibaca oleh orang yang berkepentingan dan memiliki kuasa sangat besar untuk membenahi akses mereka.
jangan lupa
agat semakin banyak yang membaca thread ini
NB: Thread ini hanya bertujuan agar kita introspeksi diri.
Bersyukur jika akses mereka sudah di perbaiki, jika belum semoga trit ini dibaca oleh orang yang berkepentingan dan memiliki kuasa sangat besar untuk membenahi akses mereka.
jangan lupa
agat semakin banyak yang membaca thread ini
Quote:
Let's Make A Move
Quote:
THREAD INI DIDUKUNG OLEH
Klik Banner Untuk Mampir Ke Markas Kami 
Diubah oleh kingkin28 23-05-2014 14:44
0
73.2K
747
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan