INILAHCOM, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, segala macam kampanye hitam terhadap Capres Prabowo Subianto, dengan menyebarkan segala fitnah dan tuduhan terkait isu pelanggaran HAM sudah basi.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, pihak-pihak yang menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran HAM, sudah tidak mempunyai cara lain untuk menjatuhkan elektabilitas Prabowo. "Itu kan sudah 10 tahun, sudah basi Mas caci makinya. Tidak ada lagi barang baru lagi apa yang bisa dimainkan, itu sudah basi," ujarnya Jumat (23/5/2014).

Ahok melanjutkan apa yang dilakukannya bukan untuk membagus-baguskan sosok Prabowo. Ia hanya bosan melihat oknum-oknum yang masih memainkan isu itu sebagai bahan untuk menyerang Prabowo. Selain itu, Ahok juga menilai dari segi strategi politik, Prabowo tak perlu lagi melakukan pembelaan karena dia sudah diserang selama sepuluh tahun terakhir terkait pelanggaran HAM.

"Tidak ada yang perlu dibela-bela. Pak Prabowo sudah kebal. Posisinya aman. Elektabilitasnya kan bahkan naik terus, citra beliau sudah baik. Lima tahun yang lalu nyalon jadi wapres, orang-orang mencelanya sama, mereka gak percaya ke Prabowo," jelasnya.

Ahok menambahkan, justru yang saat ini perlu khawatir adalah Jokowi. Sebab menurutnya jika ingin menang di Pilpres Jokowi harus membangun citra yang baik di waktu yang sangat sempit

"Yang berbahaya itu Pak Jokowi, barang baru, barang bagus. Kalau dicaci-caci bisa berbahaya apalagi waktu begitu pendek," tandasnya.[bay]