Kemarin (21 Mei 2014) dapat info dari seorang teman (ija) yang katanya ada seseorang nenek yang keadaannya memprihatinkan sekali, Ija banyak bercerita tentang keadaan nenek ini yang membuat kami penasaran dan berniat untuk mengetahui lebih jauh keadaannya.

Hari ini (22 Mei 2014) sekitar jam 18.30, kami pun berkunjung kesana, di sebuah lorong-lorong kecil di salah satu kecamatan di Makassar. Dan disana kami mendapati.



Nenek Dahlia (kira-kira umurnya 60an), tinggal di atas Got, di atas gubuk (Gadde-Gadde) berukuran 2 x 1, semua aktivitas dilakukan di tempat itu, mulai dari makan, istirahat sampai buang air, awalnya kami berpikir Nenek Dahlia ini sebatang kara, karena memang suaminya sudah meninggal +/- 1 tahun lalu,
Ternyata depan dan samping Gubuk dia tinggal, ada keluarganya, ada saudara kandungnya, ada anak angkatnya yang dia rawat dari kecil sampai besar, dan mereka jangankan peduli, memberi makan saja TIDAK (menurut Nenek Dahlia dan beberapa warga).



Hari ini saja, nenek Dahlia baru makan setelah kami (Berbagi Nasi Makassar) yang memberi makan, keluarga di sekitar cuma bilang “iya tawwa makanki”



Kesimpulan sementara kami, Nenek Dahlia diabaikan, diterlantarkan oleh keluarganya sendiri, sungguh diluar dugaan kami.

Keadaan Nenek Dahlia saat kami temui tergolong kotor, tidak terurus, dan tempat dia tinggal bau pesing, dalam sehari kadang Nenek Dahlia tidak meninggalkan tempatnya, dalam sehari nenek ini tidak akan makan jika tidak ada yang memberinya makan, untung ada kak Ija yang selama ini minimal 1 kali memberinya makan. Makasih kak Ija.



Sedangkan keluarganya seakan-akan mendesak kami agar nenek Dahlia SECEPATNYA dibawa ke panti sosial. Bahkan sempat keluar kata-kata dari salah seorang keluarganya “bawa saja ke panti, daripada disini cuma bikin repot”

Perih rasanya melihat ada keluarga yang awalnya saya membayangkan hanya ada di sinetron-sinetron rahasia Ilahi. Keadaan ini sudah berlangsung +/- 5 Tahun, sewaktu suaminya masih hidup memang sudah tinggal di Gubuk itu menurut penuturan warga disana.



Mungkin ada cerita dibalik kejadian ini, kenapa sampai Nenek Dahlia diabaikan, mungkin ada alasan keluarga yang menurut mereka masuk akal, cuman tetap sebagai sesama manusia ini kejam.



Mudah-mudahan kami (berbagi nasi Makassar) dimudahkan jalan untuk membantu nenek Dahlia. Dan keluarga mereka? Biarkan itu menjadi urusan Tuhan.