Merdeka.com - Memasuki tahun kedua kerja, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama , semakin menyadari begitu banyak persoalan di Jakarta yang tak bisa diselesaikan secara instan.
Menurutnya, kerja gubernur dan wakil gubernur Jakarta lebih berat dari jabatan seorang presiden. "Makanya saya bilang, lebih gampang ngurus jadi presiden ketimbang gubernur," kata Ahok , sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu
(7/5).
Alasannya, banyak instansi pemerintah yang berjanji membantu membenahi Jakarta. Tapi dalam praktiknya, janji itu palsu. Kondisi inilah yang membuat Ahok sangat mendukung bila Jokowi maju sebagai capres. "Polisi bilang mau bantu kita. Suruh kasih tilang biru saja biar bisa denda maksimal supaya orang kapok. Jaksa protes karena jaksa maunya merah. Yang bisa ngatur jaksa dan polisi siapa? Ya presiden," beber Ahok . "Karena itu Jokowi nyapres supaya bisa kontrol polisi, kontrol jaksa," tambahnya. Bahkan, Ahok siap menggantikan Jokowi bilamana mantan wali kota Solo itu berniat mundur jadi capres. Niat itu semata-mata demi perbaikan Jakarta yang semakin semrawut. "Saya saja, kalau Pak Jokowi tidak jadi capres, biar saya saja yang jadi capres. Biar lebih mudah beresin Jakarta. Makanya saya mau jadi capres," ucapnya.

Sumber ; http://m.merdeka.com/jakarta/ahok-ka...saya-saja.html

OoooooooooooooooooooooooooooO

Mungkin sebahagian provinsi merasakan itu pak ahok.... Kecuali pejabat-pejabat yang mengambil keuntungan pribadi dari ruwetnya birokrasi gendut kita...