Warga jakarta mulai banyak yang galau nih ditinggal Jokowi cuti untuk kampanye, ckckck miris emang gan, dulu yang janjinya bakal ngurusin Jakarta 5 tahun eh sekarang malah meleng gitu aja. Kalo gitu sih dulu mendingan milih bang Foke lagi aja sekalian biar Jakarta ga galau gini nih
Ane bukannya ga dukung atau gimana gan, ane cuma kecewa gan Jakarta masih belum bisa lebih baik lagi baik sebelum atau setelah Jokowi nyapres. Ane yakin banyak agan yang setuju disini dengan kondisi Jakarta yang udah bikin muak kan.
Jokowi dan Kegalauan Warga Ibu Kota
[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/2102795/jokowi-dan-kegalauan-warga-ibu-kota#.U32tZ5SSxR0"]INILAHCOM[/URL], Jakarta - Sekalipun maju menjadi calon presiden PDI Perjuangan, gerakan Joko Widodo di DKI Jakarta relatif terbatas, karena terkendala banyaknya warga Jakarta yang kecewa bahkan menggelar aksi unjuk rasa.
Gubernur DKI Jakarta yang tengah cuti itu, tak bisa banyak berbuat di DKI karena warga sudah kecewa dan galau dengan janji-janji Jokowi saat menjadi orang nomor satu di Jakarta.
"Hipotesa politik saya, warga bergerak secara alamiah aja, karena masyarakat sudah kecewa dengan Jokowi, mereka ingin menagih janjinya," ujar Pakar Komunikasi Politik, Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing.
Emrus melihat Jokowi sudah melanggar janjinya saat kampanye dan lebih memilih mandat yang diberikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Sudah bukan rahasia umum lagi, dulu ketika kampanye Jokowi berjanji akan memberikan perubahan Jakarta selama lima tahun. Tapi kini Jokowi ingin meninggalkan Jakarta justru ketika baru bekerja hampir 2 tahun saja. Jokowi menerima mandat dari PDIP untuk maju menjadi capres.
Jokowi juga menghadapi beban kasus Bus TransJakarta dan masalah klasik lain yang belum terpecahkan yakni banjir dan kemacetan DKI yang kian bertambah.
Baru-baru ini, Joko Widodo memamerkan hasil kerja cepat di Ibu Kota sekaligus melontarkan kritik kepada pemerintah pusat soal ketahanan komoditas pangan di daerah-daerah.
Dalam sebuah acara yang dipandu pengusaha Chairul Tanjung di Jakarta baru baru ini, Jokowi mengatakan bahwa komunikasi antara pemerintah pusat dan kepala daerah sangat kurang. Alhasil, roda ekonomi daerah terkesan jalan sendiri-sendiri.
Namun, ternyata Jokowi sendiri malah mau meninggalkan DKI dan menyiapkan diri menuju istana presiden. Akibatnya, Jokowi disoroti oleh pengguna twitter yang mengkritik balik dirinya. Beberapa tweeps langsung merespons pencapresan mantan wali kota Solo tersebut dengan kritikan. Misalnya dari salah satu akun twitter @najamuhammad yang berkicau, "Jakarta dilupakan setelah dia tenar".
Tweeps lainnya @suci_dlestari mengatakan, "Jakartanya belum beres Pak Jokowi," dan masih banyak masyarakat yang mengkritisi majunya Jokowi menjadi calon presiden 2014. Banyak yang menyesalkan langkah Jokowi nyapres.
Tak hanya itu, elemen masyarakat yang menamakan Sentral Pemberdayaan Masyarakat (SPM) mengaku kecewa atas pencapresan Joko Widodo (Jokowi) oleh PDIP. Oleh karena itu, mereka melayangkan gugatan terhadap Jokowi lantaran dianggap mengabaikan amanah warga Jakarta sebagai Gubernur DKI.
SPM sudah melakukan kontrak politik dengan Jokowi dan ini mengikat karena ini negara hukum. “Jokowi telah meremehkan dan mengabaikan amanah warga Jakarta yang telah memilihnya sebagai Gubernur DKI," kata Ketua SPM Nelly Rosa Yulhiana Siringo-ringo.
Harus diakui, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum ada tindakan maupun prestasi signifikan yang dilakukan mantan Wali Kota Solo itu terhadap pembangunan Kota Jakarta.
"Belum ada aksi Jokowi yang bersifat membangun. Belum ada karya-karyanya yang menonjol. Menghubungi dan dihubungi warga saja susah, kami bisa maklumi mungkin dia sibuk. Namun, ketika kami dengar beliau dicalonkan partainya sebagai capres, itu yang membikin kami kecewa," tutur Nelly.
Oleh sebab itu, gerak maju Jokowi di DKI relatif terganggu dan terkendala oleh respon warga DKI yang relatif datar atau biasa saja. Tidak ada gebrakan dukungan. Tidak ada banjir massa yang melimpah ruah menyambut Jokowi jadi capres.
Namun demikian, Jokowi tetap melangkah, dengan berbagai tanda tanya dalam benaknya. Duet Jokowi- JK, setidaknya, menjadi berhati-hati kalau bermanuver di Jakarta. Apa boleh buat! Jokowi pasti mengambil hikmahnya.