- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Sudah Ada di MP3EI


TS
Moeljady
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Sudah Ada di MP3EI
Spoiler for Tol Laut:
Spoiler for Berita:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Sudah Ada di MP3EI
Hidayat Setiaji - detikfinance
Kamis, 22/05/2014 10:37 WIB
Jakarta -Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden, punya konsep transportasi yang disebut 'tol' laut. Namun ini bukan jalan raya, melainkan melainkan kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port.
Edib Muslim, Kepala Divisi Komunikasi Publik dan Promosi Sekretariat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), menyatakan konsep Jokowi tersebut sebenarnya sudah ada dalam program Sistem Logistik Nasional dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI).
"Itu sudah ada. Bahkan di Sislognas itu wawasan nusantara bukan hanya untuk mengembangkan ekonomi dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai global hub," kata Edib kala berbincang dengan detikFinance, Kamis (22/5/2014).
Konsep tersebut, lanjut Edib, sudah tercantum dalam buku MP3EI di Bab II. "Untuk menjadikan Indonesia sebagai global hub, pemerintah akan mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung di Barat dan Bitung di Timur. Ini akan mendukung asas cabotage dan industri perkapalan nasional," paparnya.
Menurut Edib, konsep yang dikemukakan Jokowi hanya sebagian dari yang sudah dirancang dalam MP3EI. "Kita di MP3EI sudah menyadari bahwa maritim adalah masa depan," ujarnya.
Pengembangan sektor maritim, tambah Edib, tidak kemudian mengesampingkan sektor lain seperti perhubungan darat. Oleh karena itu, jembatan penghubung antar pulau seperti Jembatan Selat Sunda (JSS) tetap diupayakan untuk terbangun.
"Itu sebenarnya solusi cepat, karena daya dukung Jawa sudah sulit untuk dikembangkan. Ekonomi harus sebagian dialihkan ke Sumatera. Kalau di Kalimantan kan terlalu jauh. Jadi bagaimana pun JSS itu harus cepat terbangun," jelas Edib
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan bahwa konsep 'tol' laut ini adalah mengembangkan pelabuhan-pelabuhan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian ada kapal besar yang setiap hari lalu-lalang dan menjadi tulang punggung logitik nasional.
"Seharusnya ini dirintis oleh pemerintah. Kapalnya pemerintah, Pelni bisa, BUMN lain bisa. Tapi tidak oleh maskapai besar asing," kata Jokowi, kemarin.
Tujuan dari proyek ini, menurut Jokowi, adalah mempersempit bahkan meniadakan disparitas harga antar wilayah. "Ada kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur sehingga menyebabkan harga yang beda antara di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Manajemen distribusi logistik ini yang harus diperbaiki," tegas Jokowi.
Hidayat Setiaji - detikfinance
Kamis, 22/05/2014 10:37 WIB
Jakarta -Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden, punya konsep transportasi yang disebut 'tol' laut. Namun ini bukan jalan raya, melainkan melainkan kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port.
Edib Muslim, Kepala Divisi Komunikasi Publik dan Promosi Sekretariat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), menyatakan konsep Jokowi tersebut sebenarnya sudah ada dalam program Sistem Logistik Nasional dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI).
"Itu sudah ada. Bahkan di Sislognas itu wawasan nusantara bukan hanya untuk mengembangkan ekonomi dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai global hub," kata Edib kala berbincang dengan detikFinance, Kamis (22/5/2014).
Konsep tersebut, lanjut Edib, sudah tercantum dalam buku MP3EI di Bab II. "Untuk menjadikan Indonesia sebagai global hub, pemerintah akan mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung di Barat dan Bitung di Timur. Ini akan mendukung asas cabotage dan industri perkapalan nasional," paparnya.
Menurut Edib, konsep yang dikemukakan Jokowi hanya sebagian dari yang sudah dirancang dalam MP3EI. "Kita di MP3EI sudah menyadari bahwa maritim adalah masa depan," ujarnya.
Pengembangan sektor maritim, tambah Edib, tidak kemudian mengesampingkan sektor lain seperti perhubungan darat. Oleh karena itu, jembatan penghubung antar pulau seperti Jembatan Selat Sunda (JSS) tetap diupayakan untuk terbangun.
"Itu sebenarnya solusi cepat, karena daya dukung Jawa sudah sulit untuk dikembangkan. Ekonomi harus sebagian dialihkan ke Sumatera. Kalau di Kalimantan kan terlalu jauh. Jadi bagaimana pun JSS itu harus cepat terbangun," jelas Edib
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan bahwa konsep 'tol' laut ini adalah mengembangkan pelabuhan-pelabuhan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian ada kapal besar yang setiap hari lalu-lalang dan menjadi tulang punggung logitik nasional.
"Seharusnya ini dirintis oleh pemerintah. Kapalnya pemerintah, Pelni bisa, BUMN lain bisa. Tapi tidak oleh maskapai besar asing," kata Jokowi, kemarin.
Tujuan dari proyek ini, menurut Jokowi, adalah mempersempit bahkan meniadakan disparitas harga antar wilayah. "Ada kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur sehingga menyebabkan harga yang beda antara di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Manajemen distribusi logistik ini yang harus diperbaiki," tegas Jokowi.
TERNYATA BUKAN IDENYA SENDIRI


Ide orang saja di Korupsi apalagi....






muhamad.hanif.2 dan anasabila memberi reputasi
0
2.4K
Kutip
13
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan