JAKARTA – Pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman menyarankan agar Ketua Dewan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mundur dari bursa pencalonan presiden.
Pasalnya, Prabowo, sulit dipaksakan untuk bersaing dengan calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, PKB, Nasdem dan Hanura. "Prabowo dicap sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) berat oleh Amerika Serikat. Itu berat, jika sudah karena dicap sebagai pelanggar HAM oleh negara adi kuasa Amerika Serikat," jelas Suhardiman saat jumpa pers di rumahnya Jalan Keramat Batu, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Lalu kenapa Suhardiman ngotot menyarankan Prabowo mundur? Hal itu menurutnya karena dia mengaku paham betul dengan sosok Prabowo. Semasa diasingkan oleh penguasa saat itu. Suhardiman juga mengklaim, berjasa betul dengan kembalinya ayah Prabowo, Soemitro dari Bangkok, Thailand ke Indonesia.
"Seharusnya, Prabowo ingat dengan sejarah tersebut. Saya kenal Prabowo, ayahnya Prof Soemitro, lari ke Luar Negeri, lalu saya jemput di Bangkok dan saya perjuangkan agar menjadi Menteri Perdagangan itu berhasil," tegas dia.
Oleh sebab itu, Suhardiman menyarankan agar Prabowo tak ngotot maju sebagai capres dan legowo memberi jalan kepada Jokowi agar memimpin Indonesia.
"Sudahlah Prabowo suruh mengurungkan niatnya, biarlah Jokowi diberi jalan untuk menjadi pemimpin," pungkasnya. (dms)

SUMBER

yasudah lah ya