Makin miris melihat kualitas pengemudi jaman sekarang yang tidak malu-malu melanggar rambu lalu-lintas.

Contohnya Rabu pagi ini 14 Mei 2014 jam 07.45, terlihat sedan Camry TNI AL 19 - 00 dengan egoisnya masuk jalur Transjakarta karena tidak mau kena macet yang hanya 10 menit.

Di Jl Yos Sudarso dari arah Sunter menuju perempatan Coca-Cola memang tiap harinya agak macet dikarenakan pertemuan beberapa putaran balik.

Kendaraan dinas ini merasa kebal hukum dengan masuk jalur steril tersebut yang lalu putar balik di putaran balik Kodamar (sebelum perempatan Coca-Cola/seberang ITC Cempaka Mas) karena mau masuk tol Sunter yang ke arah Ancol.

Apakah tidak malu mempunyai aparat yang "katanya" disiplin dengan berbuat seperti ini ? Si supir yang juga anggota TNI AL terlihat membawa sang komandan yang duduk di belakang. Kenapa si komandan tidak melarang supirnya menerobos jalur tersebut ? MEMALUKAN & MENJIJIKAN.

Hal serupa terjadi bulan lalu saat saya melihat & ambil foto Suzuki Ertiga dengan plat dinas TNI AL yang masuk jalur Transjakarta di tempat yang sama.

Setelah putar balik & mobil berdampingan, si supir yang juga anggota TNI AL tersebut buka kaca kiri depan lalu sambil berbisik dia bilang, "Lagi bawa komandan.".

Saya teriakin, "Tentara macam apa lu ? Ngerti aturan nggak ?!"

Si komandan tidak berani buka kaca yang buat saya malah memalukan punya komandan seperti itu.

Di daaerah Jl Yos Sudarso memang ada perumahan TNI AL yang "mungkin" mereka merasa punya hak spesial makanya tidak takut masuk jalur Transjakarta.

Anehnya, apabila ada petugas kepolisian berdiri di putaran balik, mereka tidak berani menindak kendaraan dinas tersebut yang jelas-jelas masuk jalur steril.

Bahkan dulu saya pernah buka kaca saat putar balik lalu bertanya ke petugas yang berdiri, "Mobil di depan tadi masuk jalur busway kenapa tidak diberhentikan ?" Jawab si polisi sambil cengengesan. " Dia anggota juga pak."

What the hell !!! Negara apa ini ?!

Saya lebih sering lihat oknum yang melanggar, kenapa tidak ada tindakan tegas ? Negara kok isinya oknum melulu.

Memangnya bangga dengan pakai seragam lalu merasa kebal hukum ? Anda bukan orang spesial di mata saya. Tidak ada artinya seragam tersebut. Saya hanya hargai otak anda yg mestinya kasih contoh berkendara di jalan, bukan petantang-petenteng karena anggota.

Coba, mau nggak si komandan naik Transjakarta berdiri berjam-jam karena jalurnya diserobot mobil pribadi & motor yang nggak punya otak ?

Mestinya tentara-tentara yang hobbynya masuk jalur Transajakarta ditugasin di Papua atau perbatasan. Punya nyali nggak kalo sendirian ?

Alasan macet lalu masuk jalur Transjakarta ? Hanya orang tolol idiot yang berlaku seperti itu.

Saya pakai mobil pribadi, tapi semacet-macetnya saya tidak mau masuk jalur Transjakarta karena itu sama saja saya ambil hak orang lain yaitu pengguna Transjakarta.

Buat keparat idiot yg hobbynya nerobos, anda masih nyaman duduk manis di dalam mobil ber-AC, tapi terbayang nggak perjuangan orang-orang yang berdiri berdesak-desakan di dalam bus ?

Udah berdiri lama, perjalanan jadi makain lama karena terlalu banyak orang baik kelahiran Bantargebang yang nerobos masuk jalur Transjakarta.

Nggak malu punya suami, saudara, supir yang masuk jalur steril ? Buta huruf nggak bisa baca rambu ? Saya maklumi kalo mereka itu otaknya KW3 dulunya mungut di tong sampah makanya cuma tau nyetir doang tanpa punya otak brilian.

Banyak orang pintar di Jakarta ini makanya bisa beli mobil mewah atau jabatan tinggi, tapi belum tentu punya etika.

Hanya 1 kata untuk pengendara yg masuk jalur Transjakarta, yaitu SAMPAH.