Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Luhut Pandjaitan telah bulat mendukung Jokowi-JK. Luhut pun menyampaikan surat pengunduran diri ke Ketum DPP Golkar Aburizal Bakrie.

"(Surat pengunduran diri) Sudah diserahkan, tinggal menunggu proses selanjutnya," kata Erri Subakti, Press Officer Luhut Pandjaitan, saat dihubungi detikcom, Rabu (21/5/2014).

Luhut telah menggelar konferensi pers soal pilihan politiknya yang berseberangan dengan arah koalisi Golkar tersebut Selasa (20/5) kemarin.

"Jauh-jauh hari sebelumnya Golkar telah memberi sinyal akan berpartisipasi secara simultan di dua tahap, yaitu pada tahap Pilpres dan secara bersamaan juga di tahap persiapan pemerintahan pasca pilpres. Karenanya saya, Luhut B. Pandjaitan, atas restu Ketum Golkar, sejak Jokowi diberi mandat oleh PDIP sebagai Capres (tanggal 14 April 2014) telah mengambil posisi sebagai pendukung Jokowi," kata Luhut.

Ia memutuskan untuk menyeberang ke kubu Jokowi-JK ketimbang menurut instruksi Ical mendukung Prabowo-Hatta. Luhut sudah berpamitan langsung kepada Ketum Golkar Aburizal Bakrie.

"Maka saya dengan tegas memberitahu dan pamit secara baik-baik kepada Ketum Golkar bahwa saya secara perorangan, dengan didukung oleh sejumlah purnawirawan jenderal dan teman-teman tokoh masyarakat akan tetap berada sebagai pendukung Jokowi, karena menurut saya Jokowi adalah calon presiden terbaik untuk Pilpres tahun 2014 ini," kata Luhut.

Sejumlah elite Golkar memang mendesak Luhut segera mundur. Luhut dianggap sebagai pengurus yang tak patut secara etika politik karena arah koalisi Golkar mendukung Prabowo-Hatta.

"Saya pikir tidak lazim orang seperti itu. Barangkali bisa mengundurkan dari posisi itu dan tidak terikat dengan partai di mana dia berasal (Golkar)," tutur Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung di kediamannya, Jl Purnawarman No 18, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).