- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak semua warga Solo pilih Jokowi


TS
lutmunafie
Tak semua warga Solo pilih Jokowi
Rabu, 21 Mei 2014 17:20
Merdeka.com - Pesta demokrasi pemilihan presiden tak lama lagi akan digelar. 6 Juli nanti rakyat Indonesia akan memilh satu dari dua pasangan capres/cawapres, yakni Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta.
Salah satu capres, yakni Jokowi (Joko Widodo) tak dipungkiri mempunyai kedekatan dengan masyarakat Solo. Meskipun sudah menjadi Gubenur DKI Jakarta, kurang lebih 2 tahun terakhir, namun nama Jokowi tak pernah dilupakan warga Solo. Pasalnya, pria yang hobi musik cadas tersebut pernah menjabat Wali Kota selama 2 periode.
Bahkan pada periode kedua, Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo bisa meraup perolehan suara sangat fantastis. Jokowi-Rudy memperoleh dukungan warga Solo hingga 90 persen lebih, saat pilkada 2010. Namun belum selesai menjabat, Jokowi mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta, dan memenangkannya.
Akankah perolehan suara Jokowi sebanyak 90 persen saat pilkada 2010 lalu bisa dipertahankan dalam pilpres mendatang. Meskipun saat pilkada Jokowi diusung oleh PDIP, namun saat pemilihan, massa partai lain turut memilih Jokowi.
Jawabannya, belum tentu. Tak sedikit warga yang ternyata memilih pasangan Prabowo-Hatta.
Seperti pengakuan Achmad Syukri (35) warga Kelurahan Gajahan. Syukri mengaku saat pilkada 2010, memilih Jokowi sebagai wali kota Solo. Namun simpatisan Partai Gerindra ini, tak akan memilihnya pada pilpres nanti.
"Saya simpati dengan perjuangan Prabowo yang sejak lama konsinten berjuang menuju RI 1. Sedang Jokowi baru sebentar jadi gubernur. Nggak selesai jadi wali kota. Ini contoh yang tidak baik untuk pendidikan politik," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Anton tersebut menilai Prabowo mempunyai karakter kuat dan mandiri, sementara Jokowi akan habis tanpa sokongan Megawati dan PDIP.
"Prabowo kuat sendirian, Jokowi tidak," tegasnya.
Meskipun Jokowi orang Solo, lanjut Anton bukan berarti dia akan memikirkan Solo saja. Namun harus memikirkan Indonesia yang luas. Termasuk menjaga hubungan dengan dunia internasional.
"Kita butuh presiden yang kuat, bukan hanya populer di masyarakat tapi juga mampu menghadapi tekanan asing," ucapnya.
Pendapat senada dikemukakan Sukarnaen (51). Warga Kadipiro tersebut mengaku lebih memilih Prabowo dibanding Jokowi. Menurutnya, Jokowi seharusnya menyelesaikan dulu tugasnya sebagai Gubernur DKI.
"Saya dulu pilih Pak Jokowi sebagai wali kota, meski saya dari partai lain. Pak Jokowi seharusnya jangan buru-buru nyalon presiden. Selesaikan dulu tugasnya jadi gubernur. Kalau sukses jadi gubernur kan mudah jadi presiden," tandasnya.
Meski demikian, banyak juga warga Solo simpatisan partai koalisi Prabowo-Hatta yang menyeberang memilih Jokowi.
Dynar Widdy, warga Nusukan yang juga simpatisan PAN mengaku lebih memilih sosok Jokowi. Pada pilpres nanti dia akan memilih mantan wali kota Solo tersebut, meskipun pada Pilkada 2010 dia tak memilihnya.
"Selain orang Solo, saya pilih Jokowi karena pasangannya Pak JK. Coba kalau pasangannya Puan, saya nggak akan pilih. Pak Jokowi itu orangnya unik, santun, setauku jujur, gelem ngekep rakyate (mau mendekat ke rakyatnya)," ujarnya.
Sementara itu Kusumastuti, warga Karangturi, Pajang mengaku akan memilih Jokowi. Meskipun partainya (Golkar) telah berkoalisi dengan pasangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, dia lebih memilih sosok dalam pilpres nanti.
"Sebagai orang Solo, kita bangga punya presiden dari kota kita. Pak Jokowi orangnya jujur, cinta, perhatian pada rakyatnya," pungkasnya.
[war]
Pasca pilpres Jokowi bakal balik lagi ke pabrik meubel
Merdeka.com - Pesta demokrasi pemilihan presiden tak lama lagi akan digelar. 6 Juli nanti rakyat Indonesia akan memilh satu dari dua pasangan capres/cawapres, yakni Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta.
Salah satu capres, yakni Jokowi (Joko Widodo) tak dipungkiri mempunyai kedekatan dengan masyarakat Solo. Meskipun sudah menjadi Gubenur DKI Jakarta, kurang lebih 2 tahun terakhir, namun nama Jokowi tak pernah dilupakan warga Solo. Pasalnya, pria yang hobi musik cadas tersebut pernah menjabat Wali Kota selama 2 periode.
Bahkan pada periode kedua, Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo bisa meraup perolehan suara sangat fantastis. Jokowi-Rudy memperoleh dukungan warga Solo hingga 90 persen lebih, saat pilkada 2010. Namun belum selesai menjabat, Jokowi mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta, dan memenangkannya.
Akankah perolehan suara Jokowi sebanyak 90 persen saat pilkada 2010 lalu bisa dipertahankan dalam pilpres mendatang. Meskipun saat pilkada Jokowi diusung oleh PDIP, namun saat pemilihan, massa partai lain turut memilih Jokowi.
Jawabannya, belum tentu. Tak sedikit warga yang ternyata memilih pasangan Prabowo-Hatta.
Seperti pengakuan Achmad Syukri (35) warga Kelurahan Gajahan. Syukri mengaku saat pilkada 2010, memilih Jokowi sebagai wali kota Solo. Namun simpatisan Partai Gerindra ini, tak akan memilihnya pada pilpres nanti.
"Saya simpati dengan perjuangan Prabowo yang sejak lama konsinten berjuang menuju RI 1. Sedang Jokowi baru sebentar jadi gubernur. Nggak selesai jadi wali kota. Ini contoh yang tidak baik untuk pendidikan politik," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Anton tersebut menilai Prabowo mempunyai karakter kuat dan mandiri, sementara Jokowi akan habis tanpa sokongan Megawati dan PDIP.
"Prabowo kuat sendirian, Jokowi tidak," tegasnya.
Meskipun Jokowi orang Solo, lanjut Anton bukan berarti dia akan memikirkan Solo saja. Namun harus memikirkan Indonesia yang luas. Termasuk menjaga hubungan dengan dunia internasional.
"Kita butuh presiden yang kuat, bukan hanya populer di masyarakat tapi juga mampu menghadapi tekanan asing," ucapnya.
Pendapat senada dikemukakan Sukarnaen (51). Warga Kadipiro tersebut mengaku lebih memilih Prabowo dibanding Jokowi. Menurutnya, Jokowi seharusnya menyelesaikan dulu tugasnya sebagai Gubernur DKI.
"Saya dulu pilih Pak Jokowi sebagai wali kota, meski saya dari partai lain. Pak Jokowi seharusnya jangan buru-buru nyalon presiden. Selesaikan dulu tugasnya jadi gubernur. Kalau sukses jadi gubernur kan mudah jadi presiden," tandasnya.
Meski demikian, banyak juga warga Solo simpatisan partai koalisi Prabowo-Hatta yang menyeberang memilih Jokowi.
Dynar Widdy, warga Nusukan yang juga simpatisan PAN mengaku lebih memilih sosok Jokowi. Pada pilpres nanti dia akan memilih mantan wali kota Solo tersebut, meskipun pada Pilkada 2010 dia tak memilihnya.
"Selain orang Solo, saya pilih Jokowi karena pasangannya Pak JK. Coba kalau pasangannya Puan, saya nggak akan pilih. Pak Jokowi itu orangnya unik, santun, setauku jujur, gelem ngekep rakyate (mau mendekat ke rakyatnya)," ujarnya.
Sementara itu Kusumastuti, warga Karangturi, Pajang mengaku akan memilih Jokowi. Meskipun partainya (Golkar) telah berkoalisi dengan pasangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, dia lebih memilih sosok dalam pilpres nanti.
"Sebagai orang Solo, kita bangga punya presiden dari kota kita. Pak Jokowi orangnya jujur, cinta, perhatian pada rakyatnya," pungkasnya.
[war]
Pasca pilpres Jokowi bakal balik lagi ke pabrik meubel

0
1.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan