WhyAlwaysYouAvatar border
TS
WhyAlwaysYou
[Stroongg]Gara-gara Ejekan 'Rido Roma', Letkol TNI AU Salah Tampar Anak SD Berdarah
Jakarta - Ini kasus bullying oleh anak SD yang berbuntut kesalahpahaman. Dimulai dari ejekan 'Rido Roma' yang dilakukan sekelompok anak SD pada seorang siswi. Siswi yang kemudian dijemput orang tuanya yang seorang letkol TNI AU ini menampar anak SD yang ternyata tak ikut mengatai. Keluarga korban mengadukan kasus ini ke KPAI, Polres Jaktim dan Pom AU.

Kejadian bullying dan penamparan salah sasaran ini terjadi pada Selasa, 22 April 2014 lalu di SD Santo Markus, Jalan Kelapa Gading 4, Jakarta Timur. Hari itu pulang sekolah, beberapa murid kelas 6 SD menunggu di depan pagar sekolah untuk dijemput, salah satunya seorang siswi bernama P.

P yang sedang menunggu itu diolok-olok oleh teman-temannya, yang antara lain bernama N dan beberapa lainnya. Di situ ada pula siswa NV, teman sekelas P yang hanya duduk di depan pagar karena menunggu kelas tambahan untuk try out kelas 6.

N dan kawan-kawan mengejek P dengan nama kakak P yang bernama Rido, "Rido Roma, Rido Roma". Hal ini karena N pada malam Paskah 20 April 2014 sebelumnya, melihat P ke gereja bersama kakaknya yang bernama Rido memakai baju taruna.

Nah, saat mengolok-olok itu, orang tua P, seorang letkol berinisial S datang menjemput putrinya. Sontak N Cs lari terbirit-birit masuk ke dalam sekolah. S mendapati NV yang di depan pagar sekolah lantas memukul atau menampar NV sampai bibir NVberdarah.

"Saya nggak ikut mengolok-olok, tapi bapaknya P langsung datang nonjok, baru nanyain, 'Kamu yang ngatain?'. Saya jawab, 'Bukan Om'," kata NV ditemui di sekolahnya usai pulang sekolah, Rabu (21/5/2014). NF terlihat dijemput pamannya, Romli Barus (47).

Setelah itu, NV mengaku menangis dan melapor kepala sekolah.

Kejadian itu dibenarkan Kepala Sekolah Santo Markus Damianus Puji L. Puji lantas menerima pengaduan NV dan menanyainya.

"'Pak saya dipukul'. 'Siapa yang mukul?'. 'Papanya P'," demikian kisah Puji.

Puji lantas membawa NV untuk mengobati bibirnya yang berdarah kemudian menemui S.

"Saya menyayangkan saja, kalau ada tindakan fisik, saya tidak bisa tolerir. Saya akan minta pertanggungjawabannya jika di kemudian hari ada yang dipermasalahkan," tutur Puji ketika ditemui di sekolahnya.

Besoknya, Rabu 23 April 2014, Puji mengumpulkan anak-anak yang mengejek P. Puji membenarkan bahwa ada 5 anak yang mengejek P.

"Ada 5 anak, emang benar ada, memperolok-olok. Tapi NV ini nggak ikut. Ternyata di antara mereka juga sudah clear ya," tuturnya.

Puji lantas memanggil lagi S ke sekolah untuk melakukan cek silang dengan pengakuan anak-anak didiknya. Namun S masih bersikeras bahwa NV ikut mengejek P.

"'Mungkin menurut anak-anak, Bapak salah sasaran. Jadi, di antara kedua anak ini (NV dan P) tidak ada masalah. Saya indikasikan bahwa Bapak salah sasaran'. Tapi Pak S masih bersikeras bahwa NV ikut mengolok-olok. Jadi apapun kejadiannya tetap menyebabkan luka," kata Puji.
Menurut Puji, N mengolok-olok P karena menyukai P sejak kelas 4 SD. "Suka goda-godain. Karena nggak ada reaksi, makin penasaran mungkin, waktu digodain kelihatan bapaknya, pada lari. Tinggal NV," kata Puji.

Kini NV yang biasanya pergi-pulang ke sekolah sendiri kini mesti diantar jemput karena peristiwa penamparan yang salah sasaran itu.

SUMBER

Gila hebat banget tuh anak SD nya sampe berdarah loh digamparinn...

STROOOONNGGGGGGG...

Mantab... Lanjutkan memukuli warga negara sendiri kalau bisa anak2 !!!

Diubah oleh WhyAlwaysYou 21-05-2014 11:00
0
4.3K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan