Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto dalam kebijakannya sangat anti Islam. Partai berlambang Burung Garuda ini menolak pengesahan RUU Pornografi.

Dalam laporan Bali Post (5/4/2009) dengan judul "Otonomi Khusus untuk Bali" pada alinea pertama dituliskan "Partai Gerindra menang, tidak akan ada lagi aturan-aturan semacam UU Pornografi dan BHP yang akan lolos".

Selain itu, Bali Post (29/2/2009) menyebutkan, anggota Dewan pembina Hasyim Joyohadikusumo merasa sakit hati atas pengesahan RUU Pornografi.

"Partai Gerindra lahir dari keprihatinan makin terancamnya Pancasila dan UUD 45. Rasa nasionalisme mengendor dan keanekaragaman suku bangsa makin terkoyak. Puncak rasa sakit hati umat dan suku di seluruh provinsi di Indonesia adalah disahkan UU Pornografi. Gerindra tegas menolak UU Pornografi. 'Gerindra tampil sebagai pembela adat dan budaya Bali," kata anggota Dewan pembina Partai Gerindra Hasyim Joyohadikusumo pada pelantikan pengurus Partai Gerindra Bali di Sanur Selasa (24/2) malam lalu.

Bukan itu saja, Partai Gerindra secara resmi menolak ancangan Undang-Undang (RUU) Jaminan Produk Halal.

"Kami sangat prihatin sekali terhadap pengajuan RUU ini. RUU ini jelas-jelas tidak sejalan dengan kesepakatan berbangsa kita, dan menimbulkan kerawanan sosial. Sama seperti saat perancangan UU pornografi beberapa waktu yang lalu, Partai Gerindra saat ini juga menolak disahkannya RUU JPH," tegas Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (26/8/2009) sebagaimana dikutip dari Kompas.com


sumber: http://goo.gl/87kNOE