Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Masih adakah rasa hormat dan saling menghargai di antara kita?

Tuhan, aku tak pernah mengeluh dengan keadaanku sekarang. Bahkan rasa syukur terus terucap memujiMu. Namun apa yang mereka pikirkan tentangku? Tatapan sinis bahkan jijik selalu aku jumpai. Bukankah aku juga ciptaanMu? Apakah pantas mata kotor mereka memandangku bagai manusia yang lebih suci dari Nabi? Tuhan, bisakah Kau tegur mereka

Tuhan, beri tahu mereka bahwa ini bukan keinginanku. Mengapa mereka mentertawai kotornya aku? Sementara aku selalu menghargai apa yang mereka lakukan walaupun hal itu membuat mereka kotor pula.

Tuhan, apakah aku tak pantas mempunyai teman? Bahkan di usia yang seharusnya aku nikmati untuk tertawa bukan melangkah dengan pipi yang basah? Mereka selalu membandingkan kulit mereka yang putih dengan kulitku yang hitam. Tuhan, bukankah seekor hewan bisa berteman dengan hewan lainnya tanpa melihat jenis bulunya?

Tuhan, aku ingin punya banyak teman. Tapi mengapa mereka selalu melihat kalungku terlebih dahulu? Bukankah Engkau hanya satu Tuhan? Mengapa hanya berbeda cara beribadah mereka bersikap padaku layaknya aku tak memilikiMu Tuhan?

Tuhan, aku tak mengeluh walau kau hanya memberi sebutir nasi saja. Aku bahagia walaupun kau hanya memberikan setetes air untuk aku teguk. Tapi mengapa mereka bagai lupa bahwa sebutir nasi itu adalah pemberianmu yang tulus? Mereka melangkah bagai tanah ini bukan milikMu? Mereka menghamburkan uang untuk sesuatu yang dibuang, sedangkan di bawah mereka ada yang lebih membutuhkan yang mereka sebut 'sampah' itu.

Tuhan, berikanlah aku teman yang menerima aku apa adanya. Bukan dari warna kulit, warna rambut, bentuk mata, atau baju yang kupakai

Tuhan, semoga kalung yang kupakai, hijab yang menutupi tubuhku, ataupun tempat ibadah yang kudatangi bukan lagi menjadi batasan untukku bergaul dengan siapapun. Aku tahu Kau maha adil Tuhan...

Tuhan buktikan pada mereka bahwa perbedaan yang kau ciptakan bukan menjadi alasan tawa mereka.

Tuhan jadikan aku hambaMu yang selalu bersyukur, Jauhkan aku dari orang-orang yang membuatku mengeluh atas anugerah besarMu. Karena kutahu Kau hanya menilai kami dari seberapa besar rasa cinta kami padaMu. Terima kasih atas semua rezeki dan mukjizat yang selalu Kau berikan, aku akan menjaganya dengan baik, karena kutahu semuanya akan kembali padaMu lagi.