- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Deklarasi Cawapres Jokowi Vs Prabowo
TS
Just Visiting
Deklarasi Cawapres Jokowi Vs Prabowo
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com— Dua bakal calon presiden, Senin (19/5/2014), menjadwalkan deklarasi bakal calon wakil presiden pendampingnya. Namun, pilihan lokasi deklarasi mengundang tanda tanya dari sejarawan. Ada kekhawatiran slogan "Jas Merah" telah koyak.
Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, memilih Gedong Joang sebagai lokasi deklarasi pada Senin pagi. Adapun bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memilih sebuah rumah di kawasan Bidara Cina sebagai lokasi deklarasi pada Senin siang.
"Ini pilihan yang kentara sekali menunjukkan ketidaktahuan posisi sejarah gedung itu bila dikaitkan dengan Soekarno," kecam sejarawan JJ Rizal, menyorot pilihan lokasi deklarasi Jokowi, Senin pagi.
Gedung Joang, kata Rizal, adalah simbol anti-Soekarno bila merunut sejarah aktivitas di dalamnya. "Padahal selama ini PDI-P selalu mengidentifikasi diri dengan (ajaran) Soekarno," ujar dia sembari menderetkan slogan-slogan semacam "Tri Sakti".
Jejak Soekarno di Gedung Joang, kata Rizal, hanya berupa aktivitas mengajar, dan belakangan berupa pernak-pernik kepresidenan, seperti mobil RI-1 milik proklamator itu yang ditempatkan di sana. "Selebihnya, gedung itu identik dengan aktivitas Partai Murba, partai kecil yang sejarahnya menunjukkan anti-Soekarno."
Murba adalah singkatan dari Musyawarah Rakyat Banyak. Pendirinya adalah golongan pemuda yang memilih jalur perjuangan keras, seperti Tan Malaka dan Sukarni. Adapun Soekarno dan teman-teman seangkatannya cenderung mengambil garis politik lebih lunak.
Penelusuran Kompas.com mendapatkan Partai Murba bahkan pernah dibekukan pada September 1965. Namun dalam masa peralihan pemerintahan ke Soeharto, partai ini direhabilitasi. Pada 1971, Murba ikut pemilu, tetapi pada 1977 melebur ke Partai Demokrasi Indonesia. Pada Pemilu 1999, partai ini muncul kembali, tetapi tak lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen).
"PDI-P selalu mengusung slogan-slogan yang menghidupkan kembali jargon-jargon lama Soekarno, tetapi secara substansi meragukan," kecam Rizal. "Tidak lulus ujian," ujar dia memberikan ibarat. "Gedung ini bukan Soekarno banget. Justru kuat kesan anti-Soekarno." Rizal menegaskan, Murba dalam sejarahnya menunjukkan posisi sebagai lawan Soekarno.
Menurut Rizal, gelagat tak lulus sejarah ini sempat mencuat juga ketika Jokowi menyebutkan adanya kesamaan visi dan misi dengan Partai Golkar, beberapa waktu lalu, saat kemungkinan koalisi masih dibuka untuk partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sementara itu, para petinggi PDI-P mengatakan bahwa pilihan atas Gedung Joang bukanlah tanpa pertimbangan. "(Simbol) Orde Perjuangan," sebut Wasekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira, Senin pagi.
Pilihan Prabowo
Sementara itu, pilihan lokasi "tak terlacak" datang dari kubu Partai Gerindra dan mitra koalisinya. Pada Minggu (18/5/2014), sebuah pesan datang. Isinya mengabarkan deklarasi partai pendukung Gerindra sekaligus penetapan bakal calon wakil presiden Prabowo akan digelar di Jalan Cipinang Cempedak I/29, Otista, Jakarta Timur, Senin (19/5/2014).
Dalam pesan singkat itu disebutkan, alamat tersebut merupakan "Rumah Polonia". Upaya Kompas.com menelisik lewat mesin pencarian di internet mendapatkan bahwa nama itu adalah sebuah penginapan, tetapi alamatnya berbeda.
Namun, penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa rumah itu punya sejarah sangat erat dengan Soekarno selama di Jakarta, selain rumah di Jalan Proklamasi. Dalam buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA karya Kadjat Adrai, ada nama Yurike engasr yang mengaitkan Soekarno dengan rumah ini.
Rumah Polonia ini "merekam" penuturan langsung Soekarno kepada Yurike tentang penggulingan Soekarno. Rizal menilai, justru pilihan Gerindra ini sebagai "ledekan" tajam untuk kubu PDI-P. "Pas!" sebut dia.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Hari Wibowo mengatakan, pilihan tempat deklarasi ini merupakan bagian dari "semangat dan jiwa perjuangan Bung Karno."
PAN merupakan salah satu partai yang menyatakan dukungannya kepada Gerindra, bersama Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. Menurut Dradjad, di rumah ini terdapat nilai sejarah yang menjadi kehidupan, semangat, dan jiwa perjuangan Bung Karno.
Untuk konteks kekinian, imbuh Dradjad, di lokasi ini berdiri sebuah masjid dengan beberapa santri yang sudah hapal Al Quran, dan santri lain dalam proses menjadi hafiz. "(Rumah ini) simbol perpaduan antara nasionalisme dan Islam yang sangat bermakna dan bernilai sejarah," kata Dradjad.
"Jas Merah" adalah singkatan dari salah satu kutipan terkenal Soekarno, "Jangan pernah melupakan sejarah". Apakah pilihan lokasi ini sudah tepat mengejawantahkan slogan-slogan Soekarno yang dikutip oleh kubu PDI-P ataupun kubu Gerindra? Saatnya menyimak lagi beragam versi catatan sejarah.
Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, memilih Gedong Joang sebagai lokasi deklarasi pada Senin pagi. Adapun bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memilih sebuah rumah di kawasan Bidara Cina sebagai lokasi deklarasi pada Senin siang.
"Ini pilihan yang kentara sekali menunjukkan ketidaktahuan posisi sejarah gedung itu bila dikaitkan dengan Soekarno," kecam sejarawan JJ Rizal, menyorot pilihan lokasi deklarasi Jokowi, Senin pagi.
Gedung Joang, kata Rizal, adalah simbol anti-Soekarno bila merunut sejarah aktivitas di dalamnya. "Padahal selama ini PDI-P selalu mengidentifikasi diri dengan (ajaran) Soekarno," ujar dia sembari menderetkan slogan-slogan semacam "Tri Sakti".
Jejak Soekarno di Gedung Joang, kata Rizal, hanya berupa aktivitas mengajar, dan belakangan berupa pernak-pernik kepresidenan, seperti mobil RI-1 milik proklamator itu yang ditempatkan di sana. "Selebihnya, gedung itu identik dengan aktivitas Partai Murba, partai kecil yang sejarahnya menunjukkan anti-Soekarno."
Murba adalah singkatan dari Musyawarah Rakyat Banyak. Pendirinya adalah golongan pemuda yang memilih jalur perjuangan keras, seperti Tan Malaka dan Sukarni. Adapun Soekarno dan teman-teman seangkatannya cenderung mengambil garis politik lebih lunak.
Penelusuran Kompas.com mendapatkan Partai Murba bahkan pernah dibekukan pada September 1965. Namun dalam masa peralihan pemerintahan ke Soeharto, partai ini direhabilitasi. Pada 1971, Murba ikut pemilu, tetapi pada 1977 melebur ke Partai Demokrasi Indonesia. Pada Pemilu 1999, partai ini muncul kembali, tetapi tak lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen).
"PDI-P selalu mengusung slogan-slogan yang menghidupkan kembali jargon-jargon lama Soekarno, tetapi secara substansi meragukan," kecam Rizal. "Tidak lulus ujian," ujar dia memberikan ibarat. "Gedung ini bukan Soekarno banget. Justru kuat kesan anti-Soekarno." Rizal menegaskan, Murba dalam sejarahnya menunjukkan posisi sebagai lawan Soekarno.
Menurut Rizal, gelagat tak lulus sejarah ini sempat mencuat juga ketika Jokowi menyebutkan adanya kesamaan visi dan misi dengan Partai Golkar, beberapa waktu lalu, saat kemungkinan koalisi masih dibuka untuk partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sementara itu, para petinggi PDI-P mengatakan bahwa pilihan atas Gedung Joang bukanlah tanpa pertimbangan. "(Simbol) Orde Perjuangan," sebut Wasekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira, Senin pagi.
Pilihan Prabowo
Sementara itu, pilihan lokasi "tak terlacak" datang dari kubu Partai Gerindra dan mitra koalisinya. Pada Minggu (18/5/2014), sebuah pesan datang. Isinya mengabarkan deklarasi partai pendukung Gerindra sekaligus penetapan bakal calon wakil presiden Prabowo akan digelar di Jalan Cipinang Cempedak I/29, Otista, Jakarta Timur, Senin (19/5/2014).
Dalam pesan singkat itu disebutkan, alamat tersebut merupakan "Rumah Polonia". Upaya Kompas.com menelisik lewat mesin pencarian di internet mendapatkan bahwa nama itu adalah sebuah penginapan, tetapi alamatnya berbeda.
Namun, penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa rumah itu punya sejarah sangat erat dengan Soekarno selama di Jakarta, selain rumah di Jalan Proklamasi. Dalam buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA karya Kadjat Adrai, ada nama Yurike engasr yang mengaitkan Soekarno dengan rumah ini.
Rumah Polonia ini "merekam" penuturan langsung Soekarno kepada Yurike tentang penggulingan Soekarno. Rizal menilai, justru pilihan Gerindra ini sebagai "ledekan" tajam untuk kubu PDI-P. "Pas!" sebut dia.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Hari Wibowo mengatakan, pilihan tempat deklarasi ini merupakan bagian dari "semangat dan jiwa perjuangan Bung Karno."
PAN merupakan salah satu partai yang menyatakan dukungannya kepada Gerindra, bersama Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. Menurut Dradjad, di rumah ini terdapat nilai sejarah yang menjadi kehidupan, semangat, dan jiwa perjuangan Bung Karno.
Untuk konteks kekinian, imbuh Dradjad, di lokasi ini berdiri sebuah masjid dengan beberapa santri yang sudah hapal Al Quran, dan santri lain dalam proses menjadi hafiz. "(Rumah ini) simbol perpaduan antara nasionalisme dan Islam yang sangat bermakna dan bernilai sejarah," kata Dradjad.
"Jas Merah" adalah singkatan dari salah satu kutipan terkenal Soekarno, "Jangan pernah melupakan sejarah". Apakah pilihan lokasi ini sudah tepat mengejawantahkan slogan-slogan Soekarno yang dikutip oleh kubu PDI-P ataupun kubu Gerindra? Saatnya menyimak lagi beragam versi catatan sejarah.
Quote:
Quote:
DEKLARASI JOKOWI
DILAKSANAKAN DI GEDUNG JOANG
DILAKSANAKAN DI GEDUNG JOANG
Quote:
Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pembahasan lokasi pendeklarasian cawapres untuk capres Joko Widodo atau Jokowi. Besar kemungkinan, deklarasi cawapres usungan PDIP, Nasdem, Hanura, dan PKB itu digelar Senin atau Selasa 19-20 Mei 2014.
Lokasi deklarasi pun telah disepakati. Jokowi akan memperkenalkan tokoh yang menjadi cawapresnya di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya Nomor 31, Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tempat penyampaian cawapresnya sekaligus deklarasi pasangan capres dan cawapres diputuskan di Gedung Joang," ungkap Tjahjo di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/5/2014).
Tjahjo mengaku, bersama Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, dirinya ditugaskan untuk mengecek tempat pengumuman cawapres Jokowi. Sementara untuk cawapres Jokowi sendiri baru akan diputuskan malam ini kemudian dikomunikasikan dengan para ketua umum 4 partai yang berkoalisi.
"Kemudian setelah deklarasi jam berapa, kita mendaftar ke KPU. Bisa besok, bisa tanggal 20. Kalau diputuskan malam ini," ujarnya.
Sebelumnya, Tjahjo mengatakan pertemuan tertutup antara Jokowi, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Partai Hanura Wiranto akan dilakukan Senin 19 Mei 2014 besok sekitar pukul 11.00 WIB. "Jam 11 Mas Jokowi di sini. Saya atur ada konpers," pungkas Tjahjo
Lokasi deklarasi pun telah disepakati. Jokowi akan memperkenalkan tokoh yang menjadi cawapresnya di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya Nomor 31, Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tempat penyampaian cawapresnya sekaligus deklarasi pasangan capres dan cawapres diputuskan di Gedung Joang," ungkap Tjahjo di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/5/2014).
Tjahjo mengaku, bersama Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, dirinya ditugaskan untuk mengecek tempat pengumuman cawapres Jokowi. Sementara untuk cawapres Jokowi sendiri baru akan diputuskan malam ini kemudian dikomunikasikan dengan para ketua umum 4 partai yang berkoalisi.
"Kemudian setelah deklarasi jam berapa, kita mendaftar ke KPU. Bisa besok, bisa tanggal 20. Kalau diputuskan malam ini," ujarnya.
Sebelumnya, Tjahjo mengatakan pertemuan tertutup antara Jokowi, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Partai Hanura Wiranto akan dilakukan Senin 19 Mei 2014 besok sekitar pukul 11.00 WIB. "Jam 11 Mas Jokowi di sini. Saya atur ada konpers," pungkas Tjahjo
Quote:
Quote:
DEKLARASI PRABOWO
DILAKSANAKAN DI BEKAS RUMAH BUNG KARNO
DILAKSANAKAN DI BEKAS RUMAH BUNG KARNO
Quote:
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah menentukan siapa calon pendampingnya pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden, Juli mendatang. Sosok calon wakil presiden (cawapres) Prabowo itu akan diumumkan Senin (19/5).
Selain oleh Gerindra, pencapresan Prabowo juga diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad H Wibowo mengonfirmasi adanya pertemuan antara pimpinan partai koalisi, Ahad (18/5).
Ia membenarkan sudah ada satu nama yang akan menjadi pendamping Prabowo. "Iya. Keputusannya diumumkan besok di Jalan Cipinang Cempedak 1 No 29. Itu dulu rumah Bung Karno," kata dia, dalam pesannya, Ahad.
Drajad mengatakan, pengumuman cawapres itu dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, ia tidak menyebut siapa sosok pilihan Prabowo untuk mengisi posisi cawapres. Ia hanya menyebut adanya pertemuan untuk menentukan sosok yang menjadi pendamping Prabowo. PAN sendiri menawarkan Hatta Rajasa sebagai kandidat pasangan Prabowo.
Selain oleh Gerindra, pencapresan Prabowo juga diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad H Wibowo mengonfirmasi adanya pertemuan antara pimpinan partai koalisi, Ahad (18/5).
Ia membenarkan sudah ada satu nama yang akan menjadi pendamping Prabowo. "Iya. Keputusannya diumumkan besok di Jalan Cipinang Cempedak 1 No 29. Itu dulu rumah Bung Karno," kata dia, dalam pesannya, Ahad.
Drajad mengatakan, pengumuman cawapres itu dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, ia tidak menyebut siapa sosok pilihan Prabowo untuk mengisi posisi cawapres. Ia hanya menyebut adanya pertemuan untuk menentukan sosok yang menjadi pendamping Prabowo. PAN sendiri menawarkan Hatta Rajasa sebagai kandidat pasangan Prabowo.
Quote:
Quote:
REKAM JEJAK JUSUF KALLA
SI CAWAPRES PILIHAN JOKOWI
SI CAWAPRES PILIHAN JOKOWI
Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com— Bakal calon presiden (capres) Joko Widodo akhirnya menetapkan wakil presiden periode 2004-2009, Jusuf Kalla, sebagai pendampingnya, untuk menjadi peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Siapakah JK dan bagaimana rekam jejaknya?
Lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942, JK adalah Wakil Presiden ke-10 Indonesia. Saat itu, ia menjabat Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Akbar Tandjung, sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009.
Saat ini, politisi senior itu aktif sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Munas PMI ke XIX periode 2009-2014 dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.
Selain itu, suami dari Mufidah Jusuf Kalla itu juga menjalani bisnis dengan bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla itu meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, dia menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekadar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estat, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Bukan kali ini saja JK menjadi peserta pilpres. Pada 2009 lalu, setelah pada pemilu sebelumnya berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono, JK menjadi capres. Ia maju didampingi Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Namun, ia kalah dari pasangan SBY dan Boediono.
Dia mulai duduk di pemerintahan sebagai menteri perdagangan, meski tak sampai satu tahun, yaitu sejak Oktober 1999 hingga Agustus 2000. Pada 2001 hingga 2004, ia dipercaya Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra).
Selain aktif di bidang politik, serta bisnis industri dan sosial, JK juga terkenal sebagai tokoh jitu dalam menyelesaikan konflik di Indonesia. Tangan dinginnya dipercaya mampu memadamkan konflik.
JK adalah sosok yang berperan dalam penyelesaian kerusuhan sosial di Poso (Sulawesi Tengah) pada 2001 dan 2002, serta Ambon (Maluku) pada 2002. Dia juga yang menjadi juru damai antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka, 2005 lalu. JK juga sempat turun langsung meredakan kerusuhan di Kalianda, Lampung, 2012.
Atas perannya menjadi penengah di antara pihak-pihak yang berkonflik itu, dia mendapat gelar kehormatan doktor honoris causa (HC) bidang perdamaian dari Soka University, Jepang, pada 2 Februari 2009. Gelar yang sama untuk bidang yang sama juga disematkan padanya oleh Universitas Syah Kuala, Aceh, September 2011.
Dia juga diberi gelar doktor HC oleh Universiti Malaya, Malaysia, pada 2007; doktor HC bidang pendidikan kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia pada 2011; doktor HC bidang ekonomi politik Universitas Hasanuddin, Makasar, 2011; doktor HC di bidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya, Malang, pada 2011; serta doktor HC bidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013.
Adapun riwayat pendidikan JK adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan The European Institute of Business Administration, Perancis.
Lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942, JK adalah Wakil Presiden ke-10 Indonesia. Saat itu, ia menjabat Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Akbar Tandjung, sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009.
Saat ini, politisi senior itu aktif sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Munas PMI ke XIX periode 2009-2014 dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.
Selain itu, suami dari Mufidah Jusuf Kalla itu juga menjalani bisnis dengan bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla itu meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, dia menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekadar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estat, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Bukan kali ini saja JK menjadi peserta pilpres. Pada 2009 lalu, setelah pada pemilu sebelumnya berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono, JK menjadi capres. Ia maju didampingi Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Namun, ia kalah dari pasangan SBY dan Boediono.
Dia mulai duduk di pemerintahan sebagai menteri perdagangan, meski tak sampai satu tahun, yaitu sejak Oktober 1999 hingga Agustus 2000. Pada 2001 hingga 2004, ia dipercaya Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra).
Selain aktif di bidang politik, serta bisnis industri dan sosial, JK juga terkenal sebagai tokoh jitu dalam menyelesaikan konflik di Indonesia. Tangan dinginnya dipercaya mampu memadamkan konflik.
JK adalah sosok yang berperan dalam penyelesaian kerusuhan sosial di Poso (Sulawesi Tengah) pada 2001 dan 2002, serta Ambon (Maluku) pada 2002. Dia juga yang menjadi juru damai antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka, 2005 lalu. JK juga sempat turun langsung meredakan kerusuhan di Kalianda, Lampung, 2012.
Atas perannya menjadi penengah di antara pihak-pihak yang berkonflik itu, dia mendapat gelar kehormatan doktor honoris causa (HC) bidang perdamaian dari Soka University, Jepang, pada 2 Februari 2009. Gelar yang sama untuk bidang yang sama juga disematkan padanya oleh Universitas Syah Kuala, Aceh, September 2011.
Dia juga diberi gelar doktor HC oleh Universiti Malaya, Malaysia, pada 2007; doktor HC bidang pendidikan kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia pada 2011; doktor HC bidang ekonomi politik Universitas Hasanuddin, Makasar, 2011; doktor HC di bidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya, Malang, pada 2011; serta doktor HC bidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013.
Adapun riwayat pendidikan JK adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan The European Institute of Business Administration, Perancis.
Diubah oleh Just Visiting 19-05-2014 06:23
0
5.9K
Kutip
22
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan