- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Unjuk Rasa Penolakan Ditutupnya Lokalisasi Dolly Surabaya
TS
exogenius
Unjuk Rasa Penolakan Ditutupnya Lokalisasi Dolly Surabaya
===== WELCOME TO THREAD ANE =====
Jika berkenan dan menurut agan thread ini bermanfaat,
bantu dikasih rate ya gan..
Unjuk rasa (Unras) penolakan terhadap penutupan lokalisasi Dolly bergerak dari simpang tiga Jarak sampai ke simpang empat Alfamidi, Senin (19/5/2014).
Unras dilakukan oleh para penghuni lokalikasi Dolly. Massa masih terus bergerak mengarah ke Kantor Kelurahan Putat Jaya. Kini, Jalan Raya Girilaya ditutup dua arah.
Pihak pemerintah kota Surabaya menginginkan penutupan lokalisasi Dolly. Lokasi tersebut bakal dibangun taman pendidikan untuk anak-anak dan taman kota.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), mengupayakan pemberian kompensasi kepada para pekerja seks komersil (PSK). Uang kompensasi itu untuk mengganti penghasilan para PSK.
Sumber : PM
UPDATE 19 MEI 2014, 12:00 PM
Spoiler for Unjuk Rasa Tolak Penutupan Dolly Diwarnai Aksi Bakar Ban:
Unjuk Rasa Tolak Penutupan Dolly Diwarnai Aksi Bakar Ban
Surabaya- Unjuk rasa pekerja Lokalisasi Dolly dan Jarak diwarnai aksi bakar ban. Mereka memprotes rencana penutupan Dolly dan Jarak yang hendak dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Ratusan pekerja lokalisasi mulai dari mucikari, Pekerja Seks Komersial (PSK), tukang ojek, dan yang lain melakukan aksi bakar ban di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya. Mereka juga berorasi mengecam tindakan Pemkot Surabaya yang dinilai sewenang-wenang.
Dari pantauan detikcom, Senin (19/5/2014), massa berangkat ke kantor kelurahan dengan berjalan kaki. Dalam aksinya mereka juga mengusung poster yang antara lain bertuliskan, 'Tolak penutupan lokalisasi harga mati', 'Ojek: Kami punya keluarga, kami butuh makan, ini masalah perut bung', 'Saya masih butuh uang untuk sekolah anak-anak saya dan dana masa depan anak cucu saya', 'Jangan korbankan kami orang-orang kecil yang tidak tahu apa-apa', 'Jangan korbankan untuk kepentingan para pejabat'.
Selain membakar ban di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, massa lain juga melakukan aksi bakar ban di jalan raya di depan pasar Kelurahan Putat Jaya.
Hingga pukul 12.00 WIB, perwakilan dari pekerja lokalisasi masih melakukan pertemuan dengan Lurah Putat Jaya dan Camat Sawahan di pendopo kantor kelurahan. Aksi masa ini mendapat penjagaan ketat dari aparat Polrestabes Surabaya dan Polsek Sawahan.
Surabaya- Unjuk rasa pekerja Lokalisasi Dolly dan Jarak diwarnai aksi bakar ban. Mereka memprotes rencana penutupan Dolly dan Jarak yang hendak dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Ratusan pekerja lokalisasi mulai dari mucikari, Pekerja Seks Komersial (PSK), tukang ojek, dan yang lain melakukan aksi bakar ban di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya. Mereka juga berorasi mengecam tindakan Pemkot Surabaya yang dinilai sewenang-wenang.
Dari pantauan detikcom, Senin (19/5/2014), massa berangkat ke kantor kelurahan dengan berjalan kaki. Dalam aksinya mereka juga mengusung poster yang antara lain bertuliskan, 'Tolak penutupan lokalisasi harga mati', 'Ojek: Kami punya keluarga, kami butuh makan, ini masalah perut bung', 'Saya masih butuh uang untuk sekolah anak-anak saya dan dana masa depan anak cucu saya', 'Jangan korbankan kami orang-orang kecil yang tidak tahu apa-apa', 'Jangan korbankan untuk kepentingan para pejabat'.
Selain membakar ban di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, massa lain juga melakukan aksi bakar ban di jalan raya di depan pasar Kelurahan Putat Jaya.
Hingga pukul 12.00 WIB, perwakilan dari pekerja lokalisasi masih melakukan pertemuan dengan Lurah Putat Jaya dan Camat Sawahan di pendopo kantor kelurahan. Aksi masa ini mendapat penjagaan ketat dari aparat Polrestabes Surabaya dan Polsek Sawahan.
Sumber : Detik
UPDATE 19 MEI 2014, 12:30 PM
Spoiler for Penutupan Gang Dolly Ditentang PSK dan Warga :
Penutupan Gang Dolly Ditentang PSK dan Warga
TEMPO.CO, Surabaya- Sekitar seratus orang yang terdiri atas warga sekitar lokalisasi dan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Dolly menggelar aksi unjuk rasa. Massa mengenakan atribut kaus hitam bertuliskan Forum Pekerja Lokalisasi.
Massa memulai aksinya pukul 09.15 dengan long march dari Gang Dolly menuju kantor Kelurahan Putat Jaya. "Kami menuntut Pemerintah Kota Surabaya membatalkan penutupan Dolly pada 19 Juni ini," kata peserta demo, Margito, Senin, 19 Mei 2014.
Menurut dia, penutupan Dolly akan mematikan sumber ekonomi warga sekitar yang menggantungkan pekerjaan pada geliat bisnis maksiat tersebut. Margito lebih setuju Pemkot Surabaya membiarkan lokalisasi Dolly tutup perlahan-lahan.
Massa juga mengusung bendera berlambang Organisasi Masyarakat Pagar Jati Jawa Timur. Sebagian juga mengenakan atribut pocong sebagai simbol telah matinya Pemkot Surabaya. Puluhan personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Seorang pekerja seks di Dolly, Indah, menolak rencana Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly. Indah mengaku upaya pelatihan kewirausahaan tidak dibutuhkan. Alasannya, dia sudah merasa nyaman dengan profesinya dan mudah mendulang pundi-pundi rupiah. "Lebih baik jangan ditutup," ujarnya.
Sumber : Tempo
Massa memulai aksinya pukul 09.15 dengan long march dari Gang Dolly menuju kantor Kelurahan Putat Jaya. "Kami menuntut Pemerintah Kota Surabaya membatalkan penutupan Dolly pada 19 Juni ini," kata peserta demo, Margito, Senin, 19 Mei 2014.
Menurut dia, penutupan Dolly akan mematikan sumber ekonomi warga sekitar yang menggantungkan pekerjaan pada geliat bisnis maksiat tersebut. Margito lebih setuju Pemkot Surabaya membiarkan lokalisasi Dolly tutup perlahan-lahan.
Massa juga mengusung bendera berlambang Organisasi Masyarakat Pagar Jati Jawa Timur. Sebagian juga mengenakan atribut pocong sebagai simbol telah matinya Pemkot Surabaya. Puluhan personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Seorang pekerja seks di Dolly, Indah, menolak rencana Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly. Indah mengaku upaya pelatihan kewirausahaan tidak dibutuhkan. Alasannya, dia sudah merasa nyaman dengan profesinya dan mudah mendulang pundi-pundi rupiah. "Lebih baik jangan ditutup," ujarnya.
Sumber : Tempo
Diubah oleh exogenius 19-05-2014 14:42
0
4.3K
36
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan