Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dhie47Avatar border
TS
dhie47
Outsourching (kerja kontrak) tidak hilang tapi makin menggurita
Percakapan dua orang kasir saat di Indo**rt
A: B aku mau pindah deh dari kontrakan
B: Emang kenapa A?
A: Aku dah ga betah disitu lagi, karena sering bertengkar dengan Ani.
B: Bukannya Ani kontraknya sudah mau abis, kalo gitu biar Anton pindah ketempat Ani saja yah.
A: Ga bisa sekarang, karena Ani masih tanggal 30 juni kontraknya, lagian denger denger semua yang kontrak juga akan di delete semua, sebelum lebaran akan di cut semua.
B: Berarti nanti kita juga akan diganti semua dong. (dengan tanpa ekspresi takut putus kontrak alias pasrah)
A: pokoknya yang aku denger begitu ( tanpa ekspresi takut alias sudah pasrah (
Mendengar percakapan diatas, saya jadi miris sekaligus salut. Pertama saya salut dengan mereka yang sudah akan habis kontraknya lalu tanpa ada wajah kesedihan yang terlihat, kayanya mereka menghadapinya dengan santai dan tanpa ada harapan lagi akan diperpanjang. Yang kedua, saya sangat miris sekali melihat potret para karyawan itu. Yang sebelumnya tak pernah kusangka ternyata sistem kerja kontrak, telah menjalar ke semua bidang pekerjaan, bahkan (maaf… dari sekelas penjaga toko pun) sekarang sudah terkena sistem kerja kontrak. Sangat amat miris melihat fenomena ketenagakerjaan di Indonesia ini. Kenapa Negara yang katanya gemah ripah loh jinawi atau negeri yang sangat kaya akan sumberdaya alam ini menjadi terlihat semakain menindas yang lemah. Yang katanya lagi setelah demo buruh 2 tahun lalu outsourching dibubarkan dan pemerintah setuju menjunjung hak hak buruh, tapi pada kenyatannya, sistem itu semakin menggurita dan bahkan sudah masuk ke semua sektor tenaga kerja. Secara ekonomis hal ini memang sangat menguntungkan para pengusaha, tetapi kenapa para pengusaha yang semakin kaya raya itu dibiarkan mengeksploitasi tenaga kerja dengan semau sendiri? Dimanakah peran pemerintah saat ini, tidak kah kau lihat rakyatmu semakin menderita? Cobalah kita rasakan dari sisi para pekerja kontrak itu. Rata2 mereka adalah lulusan SMA sederajat, setelah lulus mereka dikontrak perusahan A setahun, setelah itu di cut tanpa alas an yang jelas, lalu mereka harus susah payah lagi mencari perushaan baru yang mau memperkerjakan mereka, setelah mendapat perusahaan barupun mereka hanya dikontrak satu tahun lagi, begitu seterusnya, setelah mereka umur 24 tahun, mereka akan semakin sulit pindah tempat kerja lagi karena para lulusan baru juga sudah antri dibelakang mereka dan usia mereka juga sudah dianggap terlalu tua untuk dikontrak lagi oleh perusahaan . Setelah itu umur 24 tahun mereka akan semakin terjepit dan tertinggal. Begitu menyesakkan potret ketenagakerjaan negeri ini.
0
1.3K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan