bixycoidAvatar border
TS
bixycoid
Apakah Partai ikut merusak HUTAN kita?
Partai Ini Terima Dana dari Perusahaan Perusak Hutan?


JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sebuah dokumen mampir ke meja redaksi Gresnews.com, Selasa (28/1). Meski si pengirim tidak menyebutkan identitasnya, namun isi dokumen yang merupakan resume sebuah hasil penelitian itu lumayan menggelitik. Dokumen setebal 16 halaman itu berisi analisis terhadap 10 partai peserta pemilu 2014 yang telah lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum.

Namun ternyata dari hasil penelitian itu disimpulkan, partai-partai tersebut ternyata memiliki afiliasi dengan beberapa perusahaan yang selama ini dinilai telah melakukan aktivitas bisnis yang merusak hutan. Dari dokumen itu disebutkan, ada dugaan parta-partai tersebut menerima dana dari perusahaan perusak hutan tadi karena kebanyakan perusahaan-perusahaan itu dimiliki atau terafiliasi dengan pimpinan partai.

Dokumen itu menyebutkan, terkait dengan kebutuhan suara yang banyak untuk kemenangan di pemilu 2014, tentu partai membutuhkan dana yang sangat besar untuk membiayai kampanye pengumpulan suara yang dibuat secara terus-menerus dengan berbagai cara. Meski ada aturan partai hanya menerima dana dari iuran para anggota, namun secara logika hasil dana yang didapat dipastikan tidak bisa memenuhi biaya kampanye yang sangat besar.

Karena hal tersebut para petinggi partai terutama pemimpin partai harus mencari akal guna memenuhi kebutuhan dana kampanye partainya. Dimulai dari dana pribadi yang kemungkinan diambil dari bisnis pribadi para pemimpin ataupun "sumbangan" dari pihak ketiga seperti lembaga luar negeri, perusahaan dan lain-lain.

Dokumen itu menyebut, dana yang dialirkan dari "kantong" pemimpin partai sendiri maupun dari "sumbangan" perusahaan yang ada didapat dari berbagai sektor. Salah satunya dari sektor perkebunan kelapa sawit. Dan seperti banyak diketahui, status usaha dari perkebunan kelapa sawit tersebut diketahui sering memiliki masalah baik dengan masyarakat sekitar, lingkungan dan pemerintah.

Dalam bagian pertama tulisan ini Gresnews.com akan mengulas keterkaitan Partai Gerindra dengan beberapa perusahaan yang dimiliki oleh Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bergerak di bidang perkebunan sawit dan perkayuan. Dokumen itu menyebutkan, Prabowo memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan perkebunan kelapa sawit.

Menurut hasil penelitian, perusahaan-perusahaan tersebut semuanya diatasnamakan Prabowo Subianto dan Fadly Zon (Wakil Ketua Umum Gerindra). Fadly Zon ditempatkan sebagai Direktur PT Tidar Kerinci Agung milik Prabowo yang bergerak di bidang kalapa sawit dengan lahan berada di Sawahlunto dan Jambi. Prabowo juga diketahui memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di sektor kehutanan, perkebunan dan kelapa sawit. Perusahaan-perusahaan itu adalah:

* PT Kiani Hutan Lestari (kehutanan & perkebunan)
* PT Belantara Pusaka (kehutanan & perkebunan)
* PT Tanjung Redeb Hutani (kehutanan & perkebunan)
* PT Tusam Hutani Lestari (kehutanan & perkebunan)
* PT Tidar Kerinci Agung (kelapa sawit)

Dari perusahaan-perusahaan itu diperkirakan Prabowo memiliki aset harta sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10,5 triliun. Kekayaan Prabowo dari perusahaan-perusahaan ini menurut penelitian itu, ada yang dialirkan untuk mendanai Partai Gerindra. Selain dari perusahaan milim Prabowo, Gerindra juga mendapatkan suntikan dana dari adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan Thomas Djiwandono. Putra sulung mantan Gubernur BI Soedradjad Djiwandono, kakak ipar Prabowo, yang juga menjabat sebagai Direktur Comexindo International (CI) milik Hashim.

Menanggapi hasil penelitian ini, anggota Komisi IV DPR-RI dari Partai Gerindra Abdul Wachid mengatakan, operasional partai tidak ada yang berasal dari perusahaan milik Prabowo Subianto. Dia mengatakan semenjak berdiri, Gerindra hanya mendapatkan dana dari iuran anggota dan tidak ada yang berada dari luar partai. "Setahu saya dari berdirinya partai sampai sekarang kami merasa uang itu dari kami sendiri (anggota), iuran," Abdul Wachid kepada Gresnews.com, Selasa (28/1).

Terkait adanya aliran dana dari Comexindo International (CI) milik Hashim, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu karena saya bukan pengurus DPP. Tidak pernah Pak Prabowo, dan Pak Hashim bantu kita sampai sekarang," ujarnya.

Namun sebaliknya, anggota Komisi I yang juga menjabat Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Dahlia tidak menampik adanya dana partainya berasal dari uang pribadi Prabowo Soebijanto. "Uang kami murni dari iuran dan iya ada juga bantuan dari Pak Prabowo," kata Dahlia kepada Gresnews.com.

Hanya saja dia tak mau menjelaskan dari mana saja dana yang disumbangkan Prabowo itu berasal. Dahlia mengatakan, dana terbesar partainya masih berasal dari iuran anggota partainya.

Hanya saja anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat tidak menampik bila adanya sumbangan dari luar anggota. "Ya sumbangan-sumbangan itu pasti ada, tapi masih paling besar dari anggota," kata Martin melalui sambungan telepon kepada Gresnews.com.

Ketika ditanya apakah ada dana dari perusahaan milik Prabowo atau Hashim, Martin mengelak. "Kau tanya saja ke Fadly ya (Fadly Zon-red)," ujarnya.

http://www.gresnews.com/berita/detai...ian-i-gerindra

bagaimana komitmen kita terhadap lingkungan? bukankah katanya Pak Prabowo dan Gerindra katanya nasionalis? tapi mengapa perusahaannya merusak hutan?

#SaveHutanINDONESIA ..
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.8K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan