Quote:
Merdeka.com - Tukimin (42) alias Kadir, korban salah tangkap yang diduga dilakukan Densus 88, menuntut diperbaiki namanya. Warga RT 03/RW VIII Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gandekan, Jebres Solo tersebut merasa resah setelah kejadian tersebut. Lantaran, pria berperawakan tinggi dan berambut gondrong tersebut dituduh terlibat kasus pembunuhan polisi di Poso.
"Sebenarnya saya ikhlas, tapi tetap saja tidak enak sama tetangga. Dikiranya saya ini teroris. Seharusnya mereka tanya dulu sama tetangga saya, sebelum menangkap saya. Mereka kan tau, saya ini kelakuannya di rumah seperti apa. Jangan asal main tangkap saja," ujar Tukimin, saat ditemui merdeka.com dirumahnya, Sabtu (17/5).
Pernyataan senada dikemukakan Lestari (44) kakak kandung Tukimin. Pihak keluarga, kata Lestari, sangat menyesalkan peristiwa penangkapan tersebut.
"Kami minta polisi memperbaiki nama adik saya. Dia itu anak baik-baik, nggak tau apa-apa. Setiap hari saja kerjaannya ngopeni (beternak) burung," ucapnya.
Terkait peristiwa salah tangkap, Tukimin menceritakan, dirinya ditangkap oleh beberapa orang tak dikenal di Jalan Martadinata atau depan Gedung Pancasila. Saat itu dirinya hendak salat Jumat di Masjid At Taqwa, tak jauh dari rumahnya.
"Tiba-tiba saya dikeroyok, disekap dan dimasukkan mobil. Mata saya ditutup, setelah itu saya enggak tau. Saya ditanyai, kenal tidak sama Teguh, sama Santosa dan yang lainnya saya enggak ingat," katanya.
Selama di mobil tersebut, Tukimin mengaku terus ditanya berulang-ulang dengan pertanyaan yang sama. Selain pertanyaan, dia mengaku disiksa, dipukul, hingga dicatut pahanya dengan tang.
Kepada wartawan, Tukimin juga memperlihatkan beberapa bagian tubuh yang terluka. Antara lain, bagian punggung kiri yang terluka memar, serta paha kanan bagian dalam yang terluka.
"Saya dibawa mereka selama 4 jam. Nggak tau kemana saja. Saya hanya pasrah, dan menjawab tidak tahu, karena memang saya tidak kenal dengan orang-orang yang mereka cari. Setelah 4 jam saya diturunkan di Jalan Juanda, Pucangsawit. Dari situ saya pulang ke rumah," ucapnya.
Namun Tukimin dilepaskan kembali dalam kondisi wajah yang lesu dan terlihat trauma. Dia mengalami luka memar di bagian punggung dan paha kirinya. Meski mengalami luka-luka, hari ini Tukimin tetap menjalankan aktivitasnya sebagai peternak burung di rumahnya.
dapat kompensasi kgak nih si Tukimin
berita lainya gan/sis :
Ahok sikat pemukiman liar, usir penghuni pinggir rel
Ayah Korbankan Dirinya Demi Menyelamatkan Sang Anak Saat Kecelakaan
Terima kasih buat siapa saja yang sidah kasih
