- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Miris Gan , 40 Ribu Warga Depok Putus Sekolah


TS
nirvhani
Miris Gan , 40 Ribu Warga Depok Putus Sekolah


Kabarburuk datang dari dunia Pendidikan di Kota Depok. Pasalnya, sebanyak 40.000 warga dari total penduduk Depok 1,8 juta jiwa tidak memiliki ijazah SD, SMP, dan SMA alias putus sekolah. Akibat hal itu pula kemiskinan dan tingkat pengganguran terus meningkat.
Data resmi BPS Depok menyebutkan tahun lalu tercatat jumlah penduduk Depok yang bersekolah 322.722 orang. Terdiri dari TK 16.762 orang, SD 153.890 orang, SMP 53.685 orang, SMA 14.184 orang, dan SMK 33.446 orang.
Kemudian Madrasah Ibtidayah 32.539 orang, MTs 15.556 orang, dan MA 2.660 orang. Sedangkan, pada 2014 awal jumlah warga Depok yang bersekolah 425.800 orang. Terdairi dari TK 70.613 orang, SD 163.400 orang, SMP 63.782 orang, dan SMA 74.792 orang. Kemudian Madrasah Ibtidayah 33.405 orang, MTs 16.008 orang, serta MA 3.800 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila mengakui, jika hasil pendataan BPS Depok yang di dapatkan jajarannya itu memang benar. Karena, pengecekan yang dilaksanakan pihaknya ke 11 kecamatan yang ada pun mendekati jumlah yang serupa. Sebab, jumlah pengganguran dan anak putus sekolah bertambah.
"Memang ada 40 ribu warga yang putus sekolah. Mayoritas mereka yang tidak punya ijazah itu merupakan warga kurang mampu. Ini yang buat mutu pendidikan turun drastis," ungkapnya kepada INDOPOS, usai meninjau pembangunan gedung SDN 3 Kemirimuka, kemarin (14/5/2014).
Herry menambahkan, besarnya angka putus sekolah itu di dasari dua faktor utama. Yakni karena tingkat perekonomian masyarakat yang masih rendah. Dan mahalnya ongkos pendidikan yang ada di ratusan sekolah swasta. Serta, tidak minimnya gedung sekolah negeri yang terbangun.
"Itu penyebab yang terjadi sehingga banyak yang tidak mau sekolah. Sangat prihatin dan membuat program kota layak anak tidak jalan. Ya mereka yang putus sekolah banyak berkeliaran di jalan dan jadi buruh serabutan," paparnya.
Guna mengatasi persoalan itu, lanjut Herry, pihaknya menargetkan pada 2015, warga Depok harus berijazah SMA dengan cara membuka jalur paket A, B dan C di seluruh sekolah negeri dan swasta di Kota Depok. Selain itu mereka juga telah menyiapkan program jemput bola ke seluruh wilayah untuk mendata jumlah warga yang putus sekolah tersebut.
Dia pun menyatakan, bahwa warga Depok yang ingin bersekolah melalui paket A,B, dan C itu tidak dipungut biaya atau gratis. Termasuk ujiannya yang akan digelar Agustus 2014. Bagi yang tidak dapat mengikuti pelajaran dengan cepat maka ujiannya tahun depan.
"Kami jemput bola untuk mengajak warga Depok melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Target kami tahun depan tidak ada lagi yang putus sekolah. Sekarang sistem jemput bola sudah kami lakukan dengan menggandeng kelurahan, kecamatan, sekolah. Kami yakin ini bisa mengentaskan angka buta huruf," imbuhnya. (cok)
Sumber: indopos.co.id
0
1.3K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan