sophieshieldAvatar border
TS
sophieshield
Dahlan Bisa Gugat SBY ke Pengadilan akibat di Dzolimi setelah Iparnya dicawapreskan!

Dahlan Iskan saat menjadi pembicara di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Sabtu (17/5/2014) siang,

Pramono Edhie Dicawapreskan, Sigma: Dahlan Bisa Gugat SBY ke Pengadilan
12 jam yang lalu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin menilai harusnya Partai Demokrat (PD) memperjuangkan nasib pemenang konvensi Calon Presiden (Capres) yang sudah diumumkan, yakni Dahlan Iskan, pada Jumat (16/5/2014) kemarin. Memang, kata Pengamat Politik dari Sigma ini, konvensi digelar untuk mengusung capres dari Partai Demokrat. Tapi, ketika raihan suara Demokrat tidak memungkinkan untuk mengusung capres sendiri, maka logika politiknya harus berkoalisi.

Karena itu--dalam hal koalisi yang dibangun-- tidak memungkinkan bagi pemenang konvensi untuk diajukan sebagai capres. Tapi, mestinya pemenang konvensi capres oleh Partai Besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), diperjuangkan agar bisa dimajukan sebagai cawapres. "Itu sudah semestinya dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban Demokrat terhadap pemenang konvensi yang sudah berjuang habis-habis selama mengikuti proses konvensi sejak tahun lalu," ungkap Said ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (17/5/2014).

"Nah, sebagai pemenang konvensi, Dahlan itu kan sudah banyak berkorban. Dia sudah mengorbankan waktunya, menguras tenaganya, mencurahkan segenap pikirannya, serta mengeluarkan biaya yang pastinya tidak sedikit demi Partai Demokrat. Dia juga punya pendukung yang sudah berkontribusi memenangkan dirinya. Kesemuanya itu sudah seharusnya dihargai oleh SBY," tambah Said.

Diberitakan, Golkar dan Demokrat dipastikan bakal membentuk poros baru untuk hadapi pemilu presiden 2014. Pasangan capres dan cawapresnya pun sudah disiapkan, meskipun bukan dari pemenang hasil konvensi capres Partai Demokrat. Yakni mengusung Aburizal Bakrie (Ical) dengan Pramono Edhie Wibowo.

Dia juga sangat menyayangkan kalau yang diusung sebagai cawapres bukanlah pemenang konvensi. Karena menurutnya, meskipun Pramono Edhie berlatar belakang militer, tak bisa dijadikan alasan menyingkirkan Dahlan sebagai pemenang Konvensi. "Begitupun dengan latar belakang militer Pramono Edhie yang dijadikan sebagai alasan menyingkirkan Dahlan. Mestinya ketentuan tentang militer bisa diprioritaskan juga dijelaskan sejak awal konvensi. Faktanya, semua ketentuan itu kan tidak pernah dijelaskan dan tidak dibuat dalam aturan konvensi," tandasnya.

"Jadi menurut saya Dahlan ini sudah dizalimi oleh SBY. Dia sudah ditipu mentah-mentah oleh Demokrat. Ini jelas permainan politik yang kotor. Atas hal itu, saya kira Dahlan bisa mengambil langkah untuk menggugat SBY ke Pengadilan. Bila perlu dia keluar saja dari Demokrat," jelasnya kemudian.
https://id.berita.yahoo.com/pramono-...093706048.html

Poros Golkar-Demokrat untuk Pertahankan Harga Diri
Sabtu, 17 Mei 2014, 17:04 WIB


Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) didampingi jajaran petinggi DPP dan DPD memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Jakarta, Senin (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar dianggap akan mencoba mempertahankan harga diri politiknya. Yaitu, dengan melakukan koalisi politik bersama Partai Demokrat dan mengusung Aburizal Bakrie (Ical)-Pramono Edhie Wibowo pada pilpres 2014. "Ini karena Partai Golkar sudah punya capres yang telah diusung sejak lama. Apabila kemudian hanya mendukung partai-partai yang sudah punya capres, itu artinya tidak punya lagi harga diri politik," kata pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq, Sabtu (17/5).

Menurut dia, hal tersebut karena Golkar memiliki perolehan suara urutan kedua terbesar. Sehingga jangan sampai hanya menjadi pendukung capres dari parpol lain. Sementara bagi Demokrat, kata dia, pembentukan poros baru itu bisa menjadi "blunder". Karena mengkhianati konvensi yang sudah lama dipersiapkan dan digelar. "Mestinya kalau memang betul-betul ingin membentuk poros baru, ya pemenang konvensi itu yang mestinya dicalonkan. Kalau memang tidak bisa capres, ya cawapres, secara realistis ya seperti itu, dengan perolehan suaranya yang di bawah Golkar," kata dosen FISIP Unsoed itu.

Menurutnya, kalau kemudian Pramono yang dicalonkan sebagai cawapres, harus ada alasan yang kuat dari Demokrat. Serta harus disetujui para peserta konvensi capres partai tersebut. Namun, pemenang konvensi capres Demokrat adalah Dahlan Iskan. Sehingga mestinya menteri BUMN itu yang diajukan sebagai cawapres untuk mendampingi Ical. "Kalau tidak (tidak ada alasan dan persetuan, red), orang akan berpikir bahwa Demokrat masih dikuasai oleh dinasti juga, dari keluarga SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja yang bisa melejit di situ," katanya.

Menurut dia, konvensi sebetulnya merupakan proses demokratis yang saat ini tidak dijalankan partai lain. Karenanya, kata dia, konvensi merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Demokrat. "Kalau kemudian Demokrat mengkhianati proses demokratis itu, nantinya tidak akan lagi punya harga diri di mata publik. Nanti akan dicibir secara politik," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/pe...kan-harga-diri

Demokrat Usung Pramono Jadi Cawapres, Ini Komentar Dahlan Iskan
Sabtu, 17 Mei 2014 | 12:55 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Dahlan Iskan, pemenang konvensi calon presiden di Partai Demokrat, mengaku tak kecewa walau tak dipilih menjadi calon presiden. Ia legowo dan sudah tak memikirkan lagi soal konvensi. "Sudah, saya anggap selesai. Saya sudah tidak memikirkan itu (konvensi)," tegas menteri BUMN itu, ditemui awak media usai mengisi acara di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/5/2014).

Dahlan diminta komentarnya soal wacana poros ketiga yang diusung Partai Demokrat dan Golkar (baca: Golkar-Demokrat Bikin Poros Baru, Pramono Edhie Cawapres). "Saya tegaskan lagi, bahwa saya tidak kecewa. Kenapa saya enggak kecewa karena politik memang seperti itu," kata dia. Sementara itu, ditanya soal peluangnya akan dipasangkan dengan calon presiden di luar partai Demokrat, Dahlan enggan berkomentar lebih lanjut. "Ya sudah, saya bukan pengurus partai, ini memang konsekuensi di bidang politik," katanya.

Menurut Dahlan, dunia politik tidak sama dengan dunia akademis dan dunia bisnis. Di dunia politik banyak kejutan akan terjadi. "Yang jelas saya pemenang konvensi dan konvensi sudah saya anggap selesai," ungkapnya. Ditanya soal apakah Dahlan kecewa dengan sikap partai Demokrat? Ia menjawab dirinya sudah legowo. "Sudah, saya anggap selesai, saya sudah tidak memikirkan itu lagi," katanya sembari meninggalkan kerumunan wartawan.
http://nasional.kompas.com/read/2014...r.Dahlan.Iskan

-------------------------------

SBY hanya ingin kepastian bahwa kalau iparnya bisa menjadi orang nomor 2 di republik ini seusai dia lengser nanti, ada jaminan keamanan untuk keluarganya. Sementara berharap pada Megawati (Jokowi) meskipun disana dia sudah memasang Muhaimain Iskandar sebagai orang kepercayaanya, dan juga berharap pada Prabowo yang dikerumuni parpol islam (meskipun di Prabowo pun dia sudah memasang 'jaring pengaman' yaitu Hatta rajasa yang besannya), kelihatannya sulit jua

emoticon-Ngakak
0
3.7K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan