- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PPP Sultra yakin pasangan Prabowo-Hatta keok lawan Jokowi


TS
aceminus
PPP Sultra yakin pasangan Prabowo-Hatta keok lawan Jokowi
Quote:
PPP Sultra yakin pasangan Prabowo-Hatta keok lawan Jokowi
Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Sabtu, 17 Mei 2014 11:13

Deklarasi PAN dukung Prabowo. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman
Merdeka.com - Capres Gerindra Prabowo Subianto santer terdengar bakal meminang Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai cawapresnya di pilpres 9 Juli mendatang. Penunjukan Hatta menuai pro dan kontra di kalangan mitra koalisi khususnya PPP.
Ketua DPW Sulawesi Tenggara (Sultra) Laode Songko Panatagama salah satu yang tidak setuju dengan pencalonan Hatta mendampingi Prabowo. Menurut dia, Hatta tidak akan mendongkrak suara Prabowo.
"Soal capres Prabowo PPP Sultra sangat mendukung bahkan sejak awal kami sudah memberikan dukungan kepada Prabowo melalui ketua umum Suryadharma Ali, bukan hanya DPW tapi 14 DPC se-Sulawesi Tenggara itu kompak mendukung Prabowo. Masalahnya sekarang adalah Prabowo memilih Hatta sebagai cawapres," kata Laode kepada merdeka.com, Sabtu (17/5).
Laode mengancam akan membuat PPP Sultra tidak bekerja jika Hatta benar-benar menjadi cawapres Prabowo. Dia yakin tidak akan menang jika pasangan Prabowo-Hatta maju di pilpres.
"Ini kemudian menjadikan saya berpikir ulang untuk nantinya bekerja mensukseskan Prabowo-Hatta Rajasa. Artinya kami berpikir realistis bahwa mendukung kandidat itu inginnya harus menang, sedangkan Prabowo-Hatta itu dari analisa kami berat peluangnya untuk menang," tegas dia.
Dia meyakini DPW Sultra dan 14 DPC satu suara dengan dirinya yang tidak setuju dengan Hatta jika menjadi cawapres Prabowo. Apalagi, kata dia, ada 120 ribu suara representasi pemilih PPP dari hasil pemilu legislatif di Sultra yang terancam membelot dari Prabowo.
"Kalau Prabowo tetap memaksakan maka 120 ribu suara PPP yang diperoleh pileg kemarin itu saya pastikan gembos. Sebab, PPP di Sultra sangat solid," tegas dia.
Laode menilai, untuk mengimbangi Prabowo, sebaiknya untuk cawapres diambil dari kalangan Nahdliyin. Dia mencontohkan, sosok seperti Mahfud MD, Jusuf Kalla (JK), atauSuryadharma Ali (SDA) cocok jadi cawapres Prabowo.
"Kemudian agak rancu ketika Prabowo menetapkan Hatta sebagai cawapres, mestinya Prabowo memilih orang yang memiliki latar belakang NU. Bisa Pak SDA, Mahfud MD, atau bisa juga JK. Saya sudah mencari alasan kebenaran bahwa pasangan militer dan Muhammadiyah memiliki probabilitas besar, tapi tidak ada, saya tidak menemukan referensi untuk itu," kata dia yakin.
Sinyal Prabowo akan menggandeng Hatta semakin terasa ketika keduanya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengunduran diri Hatta sebagai Menko Perekonomian. Alasannya, seorang menteri harus mundur jika ingin menjadi capres atau cawapres.
Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Sabtu, 17 Mei 2014 11:13

Deklarasi PAN dukung Prabowo. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman
Merdeka.com - Capres Gerindra Prabowo Subianto santer terdengar bakal meminang Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai cawapresnya di pilpres 9 Juli mendatang. Penunjukan Hatta menuai pro dan kontra di kalangan mitra koalisi khususnya PPP.
Ketua DPW Sulawesi Tenggara (Sultra) Laode Songko Panatagama salah satu yang tidak setuju dengan pencalonan Hatta mendampingi Prabowo. Menurut dia, Hatta tidak akan mendongkrak suara Prabowo.
"Soal capres Prabowo PPP Sultra sangat mendukung bahkan sejak awal kami sudah memberikan dukungan kepada Prabowo melalui ketua umum Suryadharma Ali, bukan hanya DPW tapi 14 DPC se-Sulawesi Tenggara itu kompak mendukung Prabowo. Masalahnya sekarang adalah Prabowo memilih Hatta sebagai cawapres," kata Laode kepada merdeka.com, Sabtu (17/5).
Laode mengancam akan membuat PPP Sultra tidak bekerja jika Hatta benar-benar menjadi cawapres Prabowo. Dia yakin tidak akan menang jika pasangan Prabowo-Hatta maju di pilpres.
"Ini kemudian menjadikan saya berpikir ulang untuk nantinya bekerja mensukseskan Prabowo-Hatta Rajasa. Artinya kami berpikir realistis bahwa mendukung kandidat itu inginnya harus menang, sedangkan Prabowo-Hatta itu dari analisa kami berat peluangnya untuk menang," tegas dia.
Dia meyakini DPW Sultra dan 14 DPC satu suara dengan dirinya yang tidak setuju dengan Hatta jika menjadi cawapres Prabowo. Apalagi, kata dia, ada 120 ribu suara representasi pemilih PPP dari hasil pemilu legislatif di Sultra yang terancam membelot dari Prabowo.
"Kalau Prabowo tetap memaksakan maka 120 ribu suara PPP yang diperoleh pileg kemarin itu saya pastikan gembos. Sebab, PPP di Sultra sangat solid," tegas dia.
Laode menilai, untuk mengimbangi Prabowo, sebaiknya untuk cawapres diambil dari kalangan Nahdliyin. Dia mencontohkan, sosok seperti Mahfud MD, Jusuf Kalla (JK), atauSuryadharma Ali (SDA) cocok jadi cawapres Prabowo.
"Kemudian agak rancu ketika Prabowo menetapkan Hatta sebagai cawapres, mestinya Prabowo memilih orang yang memiliki latar belakang NU. Bisa Pak SDA, Mahfud MD, atau bisa juga JK. Saya sudah mencari alasan kebenaran bahwa pasangan militer dan Muhammadiyah memiliki probabilitas besar, tapi tidak ada, saya tidak menemukan referensi untuk itu," kata dia yakin.
Sinyal Prabowo akan menggandeng Hatta semakin terasa ketika keduanya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengunduran diri Hatta sebagai Menko Perekonomian. Alasannya, seorang menteri harus mundur jika ingin menjadi capres atau cawapres.
P P P
Semua Koalisi yang diajak mas wowo ngotot jadi cawapresnya

Ane hanya salut pada partai Nasdem yang berkoalisi tanpa minta jatah cawapres

0
1K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan