Sejumlah kasus kekerasan yang menimpa anak-anak dan remaja semakin banyak jumlahnya dan semakin memprihatinkan. Banyak dugaan program televisi ikut memengaruhinya. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah melakukan evaluasi dan menetapkan 10 tayangan televisi yang dinilai tak layak tonton.

Dalam situs resminya, Rabu (14/5/2014) lalu dijelaskan, sepanjang 2013-April 2014 KPI menerima 1600-an pengaduan masyarakat terhadap program di televisi yang dianggap meresahkan dan membahayakan pertumbuhan fisik dan mental anak, serta mempengaruhi perilaku kekerasan terhadap anak.

KPI pun melakukan evaluasi terhadap program sinetron dan FTV yang disiarkan 12 stasiun televisi bersama sejumlah production house (PH) yang memproduksi program-program tersebut. Namun KPI masih menemukan pelanggaran terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Karena itu mereka merilis 10 tayangan yang tak layak tonton, Rabu lalu. Lihat ilustrasi.

Kritik terhadap program televisi belum lama ini juga dilontarkan sejumlah tokoh seperti peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, dan pegiat media dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Nina Mutmainah.

Tapi bagusnya sih hapus semua sinetron di indonesia yang ga bermutu, mudah - mudahan aja makin banyak yang di tolak untuk tayang di tv