- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Goyang Terus)Manuver Aburizal Dianggap Rendahkan Golkar


TS
h3at88
(Goyang Terus)Manuver Aburizal Dianggap Rendahkan Golkar
JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah politik Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya Aburizal dalam menjajaki koalisi dengan sejumlah partai dinilai merendahkan Partai Golkar. Gaya Aburizal dianggap tidak sesuai dengan yang selama ini digunakan Golkar.
"Golkar dari hari ke hari seperti mengalami penistaan," ujar politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, saat menghadiri diskusi politik berjudul "Ke Mana Partai Golkar Akan Berlabuh ?" di Hotel Gren Alia, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Zainal mencontohkan, pertemuan Aburizal dan Jokowi di Pasar Gembrong, Jakarta. Hal ini, menurut Zainal, sudah merendahkan wibawa Partai Golkar karena gaya "blusukan" milik Jokowi. Seharusnya, kata dia, Aburizal melakukan pertemuan di tempat netral yang tidak mencirikan gaya dari kedua belah pihak.
"Langkah Aburizal Bakrie mengikuti blusukan Jokowi itu merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar," ujar Zainal.
Lainya, kata Zainal, kedatangan Aburizal menemui Megawati di kediamannya. Ia mempertanyakan alasan Aburizal dan rombongan dari Partai Golkar menggunakan pakaian berwarna putih. Padahal, warna kebanggaan Partai Golkar adalah kuning. Zainal juga menyayangkan kenapa Megawati tidak mendampingi Aburizal dalam jumpa pers setelah pertemuan tersebut. Seusai pertemuan, yang mendampingi Aburizal adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo.
"Tidak kelihatan dialog antarketua umum," ujarnya.
Menurut Zainal, sebagai pemenang kedua dalam pemilu legislatif, seharusnya Golkar dapat memperoleh posisi capres atau calon wakil presiden. Jika sampai Golkar tidak memperoleh keduanya, lanjut Zainal, berarti ada salah kelola manajemen dalam tubuh partai Golkar. Partai Golkar dianggap tidak berhasil mengkapitalisasi potensi yang dimiliki.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Politisi Senior: Kader Sangat Galau Golkar Masih "Jomblo"
JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang mengungkapkan banyak kader Golkar yang resah lantaran Golkar belum juga memiliki teman koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Padahal, batas waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden tinggal hitungan hari.
"Saya menerima banyak laporan mereka (kader Golkar) hari ini sangat galau dengan situasi Golkar yang sekarang masih 'jomblo'," ujar Zainal Bintang usai diskusi "Kemana Golkar akan Berlabuh?" di Jakarta, Jumat (16/5/2014), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, keresahan kader Golkar terjadi karena melesetnya perolehan partai berlambang pohon beringin itu dalam Pileg. Golkar menargetkan sebesar 35 persen suara (184 kursi). Ternyata Golkar hanya mendapat sekitar 14 persen suara (91 kursi).
"Lebih rendah dari kemarin itu 106 pada Pileg 2009," ujar dia.
Akibatnya, kata Zainal, mereka ingin mengevaluasi perolehan hasil Pileg dan mempertanyakan kinerja Ketua Umum Aburizal Bakrie. Hasil pileg itu membuat Golkar sulit untuk mengusung capres-cawapres sendiri dan harus mencari rekan koalisi.
Ia menambahkan, elektabilitas Aburizal yang cenderung menurun membuat partai politik lainnya tak mau melamar Aburizal sebagai capres maupun cawapres. "ARB tidak dilamar dan diputar balik untuk menjadi cawapres dan minta untuk dilamar, ternyata tidak ada hasil," kata dia.
Menurutnya, keresahan yang terjadi di kader Golkar pun bertambah setelah tindakan Aburizal menemui Joko Widodo di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (14/5) malam.
"Langkah Aburizal tersebut membuat kami terpukul dan tindakan itu merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar. Pertemuan tersebut adalah langkah pribadi tanpa melibatkan pengurus harian DPP Partai Golkar," ucapnya.
"Lalu saat Aburizal menemui Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar itu lebih memilih menggunakan kemeja berwarna putih daripada menggunakan jati diri Golkar yang identik dengan warna kuning," kata dia.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Feeling ane sih Ical bakal diturunin dari Ketum Golkar..
"Golkar dari hari ke hari seperti mengalami penistaan," ujar politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, saat menghadiri diskusi politik berjudul "Ke Mana Partai Golkar Akan Berlabuh ?" di Hotel Gren Alia, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Zainal mencontohkan, pertemuan Aburizal dan Jokowi di Pasar Gembrong, Jakarta. Hal ini, menurut Zainal, sudah merendahkan wibawa Partai Golkar karena gaya "blusukan" milik Jokowi. Seharusnya, kata dia, Aburizal melakukan pertemuan di tempat netral yang tidak mencirikan gaya dari kedua belah pihak.
"Langkah Aburizal Bakrie mengikuti blusukan Jokowi itu merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar," ujar Zainal.
Lainya, kata Zainal, kedatangan Aburizal menemui Megawati di kediamannya. Ia mempertanyakan alasan Aburizal dan rombongan dari Partai Golkar menggunakan pakaian berwarna putih. Padahal, warna kebanggaan Partai Golkar adalah kuning. Zainal juga menyayangkan kenapa Megawati tidak mendampingi Aburizal dalam jumpa pers setelah pertemuan tersebut. Seusai pertemuan, yang mendampingi Aburizal adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo.
"Tidak kelihatan dialog antarketua umum," ujarnya.
Menurut Zainal, sebagai pemenang kedua dalam pemilu legislatif, seharusnya Golkar dapat memperoleh posisi capres atau calon wakil presiden. Jika sampai Golkar tidak memperoleh keduanya, lanjut Zainal, berarti ada salah kelola manajemen dalam tubuh partai Golkar. Partai Golkar dianggap tidak berhasil mengkapitalisasi potensi yang dimiliki.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Politisi Senior: Kader Sangat Galau Golkar Masih "Jomblo"
JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang mengungkapkan banyak kader Golkar yang resah lantaran Golkar belum juga memiliki teman koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Padahal, batas waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden tinggal hitungan hari.
"Saya menerima banyak laporan mereka (kader Golkar) hari ini sangat galau dengan situasi Golkar yang sekarang masih 'jomblo'," ujar Zainal Bintang usai diskusi "Kemana Golkar akan Berlabuh?" di Jakarta, Jumat (16/5/2014), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, keresahan kader Golkar terjadi karena melesetnya perolehan partai berlambang pohon beringin itu dalam Pileg. Golkar menargetkan sebesar 35 persen suara (184 kursi). Ternyata Golkar hanya mendapat sekitar 14 persen suara (91 kursi).
"Lebih rendah dari kemarin itu 106 pada Pileg 2009," ujar dia.
Akibatnya, kata Zainal, mereka ingin mengevaluasi perolehan hasil Pileg dan mempertanyakan kinerja Ketua Umum Aburizal Bakrie. Hasil pileg itu membuat Golkar sulit untuk mengusung capres-cawapres sendiri dan harus mencari rekan koalisi.
Ia menambahkan, elektabilitas Aburizal yang cenderung menurun membuat partai politik lainnya tak mau melamar Aburizal sebagai capres maupun cawapres. "ARB tidak dilamar dan diputar balik untuk menjadi cawapres dan minta untuk dilamar, ternyata tidak ada hasil," kata dia.
Menurutnya, keresahan yang terjadi di kader Golkar pun bertambah setelah tindakan Aburizal menemui Joko Widodo di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (14/5) malam.
"Langkah Aburizal tersebut membuat kami terpukul dan tindakan itu merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar. Pertemuan tersebut adalah langkah pribadi tanpa melibatkan pengurus harian DPP Partai Golkar," ucapnya.
"Lalu saat Aburizal menemui Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar itu lebih memilih menggunakan kemeja berwarna putih daripada menggunakan jati diri Golkar yang identik dengan warna kuning," kata dia.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Feeling ane sih Ical bakal diturunin dari Ketum Golkar..
Diubah oleh h3at88 16-05-2014 19:49
0
1.3K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan