DETIK FINANCE
Quote:
Jakarta -Menteri BUMN Dahlan Iskan sangat berharap PT Pertamina (Persero) bisa mengambil alih Blok Minyak dan Gas (Migas) Mahakam di Kalimantan Timur. Hingga kini Blok Mahakam dikelola oleh perusahaan asing Total E&P Indonesie yang bermitra dengan INPEX dengan masa konsesi hingga 2017.
"Saya berharap sangat keras ke Pertamina yang ambil," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Sampai saat ini, pemerintah khususnya Kementerian ESDM belum merespons permintaan Pertamina soal pengambilalihan Blok Mahakam. Dahlan bisa memahami karena periode pemerintahan 2009-2014 akan berakhir, sehingga pemerintah tidak mengambil kebijakan strategis yang memiliki dampak sensitif.
Ia memperkirakan pengelolaan Blok Mahakam harus tetap diputuskan pada awal periode pemerintah yang baru agar ada persiapan bagi Pertamina untuk menjadi pengelola Blok Mahakam.
"Pemerintah sekarang tahu diri. Perkara ini terlalu besar diputuskan sekarang. Waktu masih ada. Itu habis di 2017. Pemerintah akan datang yakni Oktober sudah dilantik. Kalau 100 hari pertama, atau awal 2015, pemerintah baru sudah harus putuskan Blok Mahakam mau diperpanjang atau diserahkan ke Pertamina,"katanya.
Dahlan mengatakan Pertamina setidaknya telah menyodorkan surat resmi yang menyatakan kesanggupan untuk mengelola dan mengambil Blok Mahakam, andaikan pemerintahan baru tidak memberi restu.
"Yang jelas Pertamina sudah kirim surat. Pertamina merasa mampu, pendanaan maupun teknologi, SDM, maupun pengelolaan karena ke depan nggak ada lagi yang bisa beralasan. Blok Mahakam tidak jatuh ke Pertamina karena nggak mampu. Itu yang penting," sebutnya
Jika Blok Mamahakan berada di tangan Pertamina, ia optimistis produksi migas Indonesia akan naik signifikan karena potensi dan kandungan gas yang tinggi di Blok Mahakam.
"Peningkatan lifting minyak gas signifikan. Pertamina tetap jadi perusahaan tetap di kelas dunia. Kita ingin Pertamina harus jaya," terangnya.
Sebelumnya Pertamina ingin menguasai blok yang sudah dikelola 47 tahun atau hampir setengah abad tersebut, namun tak mulus karena belum mendapat lampu hijau dari Kementerian ESDM.
Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husein mengatakan Pertamina tidak ingin blok tersebut kembali diperpanjang pengelolaanya oleh perusahaan asing yang selama ini sudah mengelola blok tersebut selama hampir 50 tahun.
"Blok ini kan sudah diperpanjang, masak blok yang dipegang 50 tahun nggak dikembalikan juga, saya minta bekasnya doang kok susah banget," tegasnya.
Blok Mahakam diperkirakan masih memiliki cadangan gas bumi terbukti sebanyak 2 triliun kaki kubik (TCF) setelah kontrak berakhir pada 2017.
PT Pertamina (Persero) telah mengirim surat ke Menteri ESDM Jero Wacik. Isinya meminta agar blok migas tersebut dikelola oleh Pertamina.
Entah Jokowi/Prabowo/siapa pun yang jadi presiden 2014-2019, kita bakalan segera tau si presiden pro asing atau pro dalam negri dilihat dari kebijakannya mengenai Mahakam ini....
Kasih ke Pertamina atau ke orang bule




