Quote:
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila mengatakan sedang mempersiapkan surat pemanggilan kepada mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen untuk dimintai keterangan ihwal peristiwa penculikan aktivis pada 1997-1998.
"Suratnya sedang kami persiapkan," kata Siti Noor Laila seusai menghadiri diskusi bertajuk "Melawan Lupa Tragedi Berdarah Trisakti" di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan belum mengetahui apakah Kivlan akan memenuhi panggilan itu atau tidak.
Jika yang bersangkutan tidak mengindahkan panggilan itu, Komnas HAM bisa melakukan pemanggilan paksa terhadap yang bersangkutan, ujarnya.
"Tetapi pemanggilan paksa harus mendapatkan izin dari pengadilan tinggi," katanya.
Noor Laila mengungkapkan, sebelumnya Komnas HAM juga pernah berupaya memanggil mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto untuk dimintai keterangannya soal peristiwa penculikan 1997-1998.
Namun, ujar Noor Laila, Prabowo tidak bersedia hadir. Komnas HAM lantas mengajukan surat izin pemanggilan paksa Prabowo Subianto ke pengadilan tinggi tetapi surat itu tidak direspons hingga saat ini.
"Memang sepertinya Komnas HAM dipersulit," katanya.
Sebelumnya dalam sebuah acara di televisi swasta, mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen mengaku tahu di mana 13 korban penculikan 1997-1998 itu ditembak dan dikuburkan.
Pernyataan Kivlan menyulut desakan sejumlah aktivis kepada Komnas HAM untuk menggali informasi dari Kivlan.
http://www.antaranews.com/berita/433...lan-kivlan-zen
Si Kivlan ini lucu bingits. Kasus penculikan 13 aktivis 98' merupakan salah satu kasus HAM terburuk di Indonesia, kasusnya besar, melibatkan elit-elit, jenderal-jenderal. Belasan tahun keluarga korban menunggu kabar, begitupun masyarakat.
Tiba-tiba Kivlan bilang, "Ane tau dimana korban ditembak dan dikubur, juga siapa pelakunya" << Bisa dibilang dia menyembunyikan kebenaran dong, selama ini kenapa diam saja? Kalau sudah begini, WAJIB hukumnya untuk memeriksa ucapan Kivlan. Sekarang tinggal gimana pihak berwajib/berwenang mau mengusutnya. Kalau si Kivlan gak mau buka mulut, PAKSA SAJA, kalau gak mau dateng, JENGGUT, TARIK, SERET!
Btw, blunder kah Prabowok dengan pengakuan Kivlan ini??