Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Agen.IblisAvatar border
TS
Agen.Iblis
Rakyat Effect - Jokowi Tidak Berani Mundur Jadi Gubernur :ngakak
Rakyat Effect - Jokowi Tidak Berani Mundur Jadi Gubernur :ngakak


Jokowi: Bukan Jokowi Effect Tetapi Rakyat Effect


Jakarta, Pemilu.com – Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo (Jokowi) meminta, para relawan bisa meyakinkan kepada masyarakat agar bisa membandingkan dirinya dengan capres. ‘siapa itu Jokowi?’
Hal itu ia sampaikan saat mendeklarasikan Tim Pemenangan Jokowi For Presiden (JKW4P). Menurut Jokowi, dengan sisa waktu tak lebih 60 hari menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) kerja relawan harus benar-benar ekstra.
“Yang paling penting sekarang adalah kerjanya dari pintu ke pintu, ‘door to door’. Harus disampaikan Jokowi itu siapa. Rakyat harus diberikan perbandingan, sehingga ada keyakinan rakyat bisa memilih,” ujarnya di Gedung Joeang 45, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/5) malam.
Selain itu, pria yang masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta ini mengaku, terkait ‘Jokowi Efect’ sebenarnya tidak berperan penting dalam Pemilu 2014. Saat ini, dikatakan olehnya, yang sebenarnya terjadi melainkan adalah ‘Rakyat Effect’.

“Buat saya sekarang ini bukan Jokowi effect, tapi rakyat effect. Karena rakyat yang ingin berubah. Oleh karena itu sudah Saya katakan, Saya tidak punya kekuatan, tapi apabila rakyat bergerak Insya Allah tanggal 9 Juli akan ada perubahan,” ujarnya di depan ratusan relawan dan pendukungnya yang mengenakan seragam putih.

http://www.pemilu.com/berita/2014/05...rakyat-effect/
Seknas Jokowi : Jokowi Didukung Masyarakat Aceh Sampai Papua
Tribunnews.com, Jakarta - Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mengklaim telah memiliki jangkauan sampai ke seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini menurut Presidium Seknas M Yamin dikarenakan dukungan terhadap Jokowi memang muncul dari seantero negeri.

"Wadah ini berskala nasional dan menjangkau rakyat Indonesia yang tinggal di berbagai wilayah mulai dari Aceh sampai Papua," ujarnya saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/12/2013).

Yamin menuturkan saat ini prakarsa dukungan masyarakat terhadap Jokowi terus meluas dan semakin lama semakin membesar. Menurutnya Seknas Jokowi hadir untuk merespon desakan warga agar suara rakyat Indonesia yang mendambakan Jokowi untuk memimpin Indonesia.

Ia menyebut masyarakat sudah begitu rindu akan sosok pemimpin yang kuat dan mampu membawa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa yang berdikari, berdaulat dan bermartabat.

Menurutnya rakyat Indonesia tidak boleh berdiam diri tapi harus bersikap dan bertindak serta turut serta membangun kembali negeri ini dengan memberikan dukungan kepada sosok yang diharapkan mampu melakukan perubahan.

"Diperlukan kepemimpinan yang merakyat, bersih, tegas dan mampu memberikan solusi yang jelas dan konkret. Kami yakin Jokowi figur yang tepat," tandasnya.

http://www.tribunnews.com/nasional/2...h-sampai-papua


'Jokowi Didukung Rakyat dari Sabang Sampai Merauke'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan, Sabam Sirait mengklaim dari Sabang sampai Merauke, Joko Widodo didukung rakyat.

Karenanya, ia meminta seluruh cabang PDI Perjuangan membuat dukungan tertulis kepada Gubernur DKI Jakarta itu sebagai capres.

Dengan tertulisnya dukungan, ia mengharapkan ada dukungan nyata dan menyampaikan pesan tersebut ke masyarakat. "Saya bukan menghasut, tetapi Jokowi memang didukung rakyat," ujar Sabam, Senin (28/1).

Sabam berkata, sejumlah cabang di Jawa Timur dan Yogyakarta, sudah membuat surat dukungan resmi. Justru Jawa Tengah sebagai daerah asal Jokowi belum memberikan dukungan.

"Jawa Tengah nih belum membuat surat. Makanya saya tanya kok belum membuat surat," katanya mengakhiri.

http://www.republika.co.id/berita/na...sampai-merauke

Jokowi Belum Mau Mundur Dari Jabatan Gubernur DKI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengaku belum akan melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta saat Pemilu 2014 ini. Pasalnya, dia menunggu kajian dari pakar hukum terkait Undang-undang tentang Pemilihan Presiden.

"(Status Gubernur-red) Belum, masih dalam kajian hukum. Tanya yang ngaji. Yang mengkaji bukan saya. Ada tim khusus," kata Jokowi kepada wartawan di depan rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4) sore.

Mantan Wali Kota Surakarta itu, menjelaskan bahwa pakar hukum ketatanegaraan digandeng untuk menuntaskan persoalan tersebut. Namun, dia tidak ingin menyebutkan siapa pakar yang mengkaji Undang-undang Pilpres tersebut. Tak hanya itu, dia belum memutuskan untuk mundur dan cuti dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya nunggu kajian hukum ketatanegaraan itu. Yang mengkaji itu Profesor, biar dalam menentukan keputusan betul. Saya bukan orang hukum," tuturnya.

Dia mengaku jika mundur, diharapkan bisa mendampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam memimpin Ibukota. Jokowi tidak mementingkan usia dan dari kalangan mana calon pendamping pria yang akrab disapa Ahok. Namun, pemimpin yang mau bekerja keras.

"(Bagaimana sosok yang dampingi Ahok--red) Yang mampu kerja keras dengan kecepatan yang tinggi. Untuk usia boleh 30, 40, atau 60 tahun boleh. Militer boleh, non boleh, sipil boleh," tuntasnya

http://www.tribunnews.com/pemilu-201...n-gubernur-dki

Gerindra: Nyapres, Jokowi Harus Berani Mundur Jadi Gubernur

Jakarta - Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Sanusi mengatakan roda pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta dikhawatirkan akan mengalami kevakuman, baik dari segi kebijakan maupun dalam progres pembangunan Kota Jakarta.

Kekhawatiran itu timbul, karena sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), belum ada niat dari Jokowi untuk mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.

Padahal, hampir setiap hari dia harus menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) dalam menghadapi pemilihan umum legislative (pileg) pada 9 April mendatang. Tidak hanya itu, pada akhir pekan digunakan untuk ke luar daerah untuk menjadi jurkamnas PDIP. Seperti pekan ini, dia dijadwalkan untuk pergi ke Bandung dan Lampung.

“Saya khawatir roda pemerintahan di DKI Jakarta tidak dapat berjalan dengan stabil. Karena Jokowi kemungkinan tidak fokus menjalani tugasnya sebagai gubernur. Sebab, dia harus menjalani proses kompetisi di pencapresan,” kata Sanusi di gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (20/3).

Sanusi mengakui, sampai sekarang belum ada aturan hukum yang mengharuskan seorang pejabat publik mundur dari jabatannya jika maju sebagai capres. Namun seharusnya dengan tidak ada aturan tersebut dan demi keuntungan warga DKI Jakarta, Jokowi harus berani menyatakan sikap untuk mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dengan pengunduran dirinya, maka Jokowi dapat lebih berkosentrasi dalam menjalan tugasnya untuk memenangkan dirinya dan pasangannya nanti menjadi presiden dan wakil presiden. Bila Jokowi tidak mengundurkan diri, dikhawatirkan mantan Wali Kota Solo ini tidak hanya tidak bisa fokus terhadap pemenangan dirinya sebagai Presiden, juga akan gagal dalam membangun Kota Jakarta.

“Bila Jokowi tidak mundur dari Gubernur, tentu dia hanya mengambil cuti selama masa pencalonan. Sedangkan selama cuti itu, roda pemerintahaan daerah diserahkan kepada Wakil Gubernur DKI. Namun Wakil Gubernur tidak dapat menandatangani kebijakan strategis daerah, karena posisinya hanya pelaksana tugas. Akibatnya tidak ada kebijakan strategis yang bisa dibuat. Pemerintahan pun vakum,” tuturnya.

Dia mengacungkan jempol pada generasi politik muda Partai Demokrat yang mau mengundurkan diri sukarela saat mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat. Yaitu mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal.

“Politis muda Demokrat banyak yang menunjukkan integritasnya dengan mengundurkan diri dari jabatan untuk mengikuti pencapresan. Nah saya tantang Jokowi juga melakukan hal yang sama. Kalau dia merasa yakin partainya akan menang dan dia akan menang, gentleman dong, mundur dari jabatannya. Jangan buat rugi warga Jakarta dengan kevakuman roda pemerintahan Jakarta,” tantangnya.

http://www.beritasatu.com/politik/17...-gubernur.html

klaim rakyat effect emoticon-Ngakak
tapi gak berani mundur dari gubenur emoticon-Ngakak
jok jok, tipu tipu apa yang sedang anda mainkan emoticon-Mad (S)
0
4.4K
53
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan