Sebelum ane buka Forum ini ga ada salahnya ane ucapin dulu Bismillah.

Dear agan/aganwati kakskuser yang ane banggakan disini ane mau sedikit bercerita dan meminta sedikit saran bagaimana langkah yang harus saya lakukan dan bagaimana opini menurut agan/aganwati.

begini kronologis nya...

Syarat untuk menjadi Advokat itu salah satunya adalah mengikuti dan lulus ujian yang diadakan "badan kehormatan" PERADI, tetapi sebelum mengikuti ujian tersebut seorang bakal calon Advokat harus mengikuti PKPA ( Pendidikan Khusus Profesi Advokat) di kantor - kantor hukum atau kampus yang di beri izin oleh PERADI.

Setelah itu akhirnya saya memilih untuk mengikuti PKPA di salah satu kantor pengacara ternama O* K****is stelah mengikuti pendidikan tersebut ane sangat berharap untuk dapat bisa menjadi Advokat tentunya dan lulus ujian nanti yang akan dilaksanakan oleh PERADI.

Tapi apa yang terjadi?? Setelah beberapa bulan pendidikan selesai ane berharap untuk mendapatkan Ijazah PKPA tersebut, tapi apa yang diharapkan oleh ane justru berbanding terbalik!!! Ternyata Ijazah yang sudah selesai dicetak ( menurut info dari salah seorang yang bekerja di PERADI) Ijazah tersebut tidak kunjung dikirim ke tempat ane mengikuti pendidikan PKPA tersebut padahal pihak penyelenggara PKPA sudah berkali - kali mengirim permohonan agar sertifikat kami di kirim tapi apa hasilnya?? NIHILLL 0 besar, akhirnya beberapa teman seangkatan ane berkunjung ke PERADI untuk menanyakan apa yang menjadi hak kami. Tetapi seolah kami hanya pengamen pinggir jalan yang nyanyi - nyanyi ampe bebrbusah hanya jawaban datar yang diberikan, "Suruh Saja Prof. O* K****is kemari dan salam - salaman dan duduk manis bersama!!!! APA HUBUNGAN nya???

Setelah ane usut ternyata Prof tersebut pernah mengajukan revisi tentang badan kehormatan yang bisa menyelenggarakan PKPA tidak hanya PERADI tetapi semua badan kehormatan atau asosiasi advokat bisa menyelanggarakan nya dengan begitu biaya PKPA bisa menjadi lebih murah!! apakah itu SALAH????

Banyak kejanggalan yang saya dapatkan disini, namun ADA beberapa pihak di PERADI yang juga menyesalkan kenapa itu bisa terjadi.

- Yang ane tanyakan,apakah benar salah satu syarat turun nya sertifikat PKPA seorang pemilik/penyelenggara tersebut harus datang dan bersalam - salaman dan duduk - duduk manis?? APA KORELASI NYA??? sedangkan teman - teman ane yang Mengikuti PKPA di tempat lain "SUDAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT PKPA"

- Apakah benar BADAN KEHORMATAN HUKUM yang berarti orang - orang yang mengerti hukum dan tau apa artinya KEADILAN berlaku seperti itu?? "SEPERTI ANAK KECIL"

- Bila penyelenggara tersebut bermasalah kenapa tidak dari awal PERADI tidak memberi IZIN kepada pihak Penyelenggara tersebut,malah sekarang menanyakan atau membahas proposal pelaksanaan PKPA tahun depan?? "MAU CARI FEE DOANG BOSSS"?????

Setelah tanya kesana kemari ternyata ada beberapa kawan yang mengenal seluk beluk peradi dia berkata "DI PERADI ITU TERDAPAT BEBERAPA KUBU"!!!!

HAAAAAAAHHHHHH?? setelah mendengar cerita dari obrolan kecil tersebut ane jadi tau adanya "KEBOBROKAN" di "BADAN KEHORMATAN" tersebut..

Setelah ane merenung, ane jadi pesimis untuk menjadi Advokat, padahal Advokat itu seorang yang menjunjung tinggi Keadilan tapi kenyataanya sangat menyedihkan

Untuk agan/aganwati yang membaca thread ini dan merupakan salah seorang yang berprofesi di bidang Hukum ane minta solidaritas nya untuk menciptakan keadilan di bidang hukum yang mana tujuanya adalah untuk menegakan keadilan.

Wahai "PERADI" TURUNKAN APA YANG MENJADI HAK KAMI..

sekian keluh kesah dari ane semoga agan/aganwati bisa memberi sedikit masukan atau bisa menginfokan adanya KEDAZALIMAN ini..

Trims