Ciputraentrepreneurship News, Jakarta - Para pelaku usaha mikro kecil menengah mau tidak mau harus mengadopsi konsep ecommerce dalam bisnis mereka jika tidak ingin tergilas persaingan yang makin sengit terutama saat era perdagangan bebas makin dekat. Demikian inti himbauan APEC Business Advisory Council (ABAC) atau Dewan Penasihat Bisnis APEC dalam laporannya yang disampaikan di pertemuan APEC kemarin (7/10/2013).

ABAC mengutarakan perlu adanya penggalakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi kepada semua pelaku UMKM di Asia Pasifik. Ini sangat mendesak dilakukan agar tidak tertinggal dari kawasan lain dan mampu bertahan dan unggul di tengah ganasnya persaingan.

Jika UMKM menggunakan teknologi, mereka akan berpeluang lebih tinggi untuk menjangkau akses marketing ke pasar-pasar yang tidak akan terjangkau dengancara konvensional. ABAC juga mengatakan harga produk akan lebih kompetitif jika pelaku UMKM mau menerapkan ecommerce.

Melakukan jual beli melalui dunia maya atau yang lazim dengan istilah "e-commerce" menjadi salah satu isu penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kawasan. Biayanya lebih rendah dibandingkan metode jual beli yang reguler. Efisiensi menjadi kata kunci di sini.

Asia Pasifik harus diakui masih menghadapi masalah infrastruktur tetapi di sisi lain potensi pertumbuhan UMKM di kawasan ini juga demikian besar dan menggiurkan.

Menurut ABAC, UMKM masih harus berjuang menemukan sumber pendanaan usaha dair perbankan dan sumber lain yang masih sulit diakses bagi mereka. Di samping itu, solusi yang diberikan saat sekarang tampaknya belum selaras dan sepenuhnya mendukung proses jual beli via Internet.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ABAC mengusulkan agar lembaga keuangan mau menggandeng pelaku e-commerce, sehingga nantinya akan muncul inovasi baru dalam dunia UMKM.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mari Elka Pangestu mengatakan instansinya juga sedang mendorong UMKM di tanah air agar segera memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan bisnisnya.(BI/*Akhlis)

sumber