Assalamualaikum juragan sekalian

Sambil iseng kerjain skripsi, skalian saya mau curhat nih.

Hari ini saya melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor. Jalur yang saya lewati adalah jalur pasar cipulir yang tidak pernah tidak macet di setiap harinya. Angkot yang ngetem, lampu merah yang kacau serta pengendara yang tidak kompeten.


Keberadaan pak ogah pun tidak mampu mengendalikan arus kendaraan yang liar disana. Sekedar info, sudah 2 kali saya hampir baku hantam di daerah itu dengan pengendara lainnya. Melihat perkelahian disitu? ah sering sekali sampai tak sempat saya menghitungnya. Kombinasi cuaca yang panas, asap kendaraan yang mengepul, dan angkot yang ngetem seenaknya sering kali memicu emosi didaerah sana.


Tapi disini saya bukan sekedar curhat. Kondisi tersebut memberikan saya beberapa ide yang menurut saya bagus, walaupun akan sangat sulit diterapkan di negara tercinta kita ini yang lembaga2nya sudah bobrok.

Ide saya adalah pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Sim lama diganti dengan SIM Electronic yang sudah diterapkan di negara2 maju sana. SIM dibekali Chip untuk data pemegang.Seluruh SIM yang lama di evaluasi, dites lagi pemegang SIMnya. bukan hanya sekedar kemampuan berkendara, namun juga psikologinya. karena banyak orang dijalan yang memiliki kejiwaan yang sedikit ngaco.

Pabrikan otomotif pun diharapkan bekerjasama dengan pemerintah. Di tiap motor/mobil dipasangi alat pengaman yang hanya bisa diunlock dengan menggunakan SIM tersebut. Dalam satu kendaraan memungkinkan mendaftarkan 3-4 Pengguna. Selain bisa menyeleksi siapa saja yang bisa berkendara di jalanan, kita juga jadi dapat pengamanan ekstra. Dan SIM ini cukup 1 aja. ga perlu ada SIM A, B, C, D, E, F, dst. di dalam SIM tersebut ada data kompetensi pemegang sim. jika dia hanya kompeten mengendarai motor, berarti nama dia hanya bisa didaftarkan di motor. begitu juga yang lain.
Hal ini juga berguna bagi orang pajak. jadi mudah mendata kepemilikan harta orang yang memiliki kendaraan lebih dari satu.


Tentu saja agar program ini berhasil, harus ada sanksi tegas bagi pelanggar.
Sanksi diberikan kepada:
1. Pengendara yang tidak memiliki SIM (udah jelas ini mah)
2. Pengendara yang memakai SIM org lain. pemegang SIM jg harus diberi sanksi jd harus menjaga SIM nya baik2
3. Pemegang SIM yang melanggar peraturan diancam akan dicabut SIM nya sehingga dia tidak dapat berkendara sama skali.

Keuntungan:
1. Jumlah pengendara akan menjadi lebih sedikit sehingga jalanan tidak terlalu padat (alayers dan cabe2an bakal berkurang)
2. kompetensi pengendara di jalan semakin meningkat. tidak ada lagi ugal2an
3. mungkin yang bekerja sebagai supir gajinya bisa naik mengingat kesulitan untuk mendapatkan SIM
4. kemudahan pendataan dan penyelidikan bagi instansi2 yang membutuhkan data pengendara

Tapi ide tersebut hanya akan jadi sia2 jika pelaksananya masih korup semua. agak pesimis sebenernya. mungkin ide ini baru bisa dilaksanakan kalo koruptornya udh pada mati ato jatoh miskin kali.

barangkali teman2 kaskuser ada yang mau menambahkan atau mengkritik, silahkan, ini diskusi terbuka yang baik untuk bangsa kita.