Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wongjadul13Avatar border
TS
wongjadul13
Putra Mbah Moen, Ulama Modal Apa? Tolak Jokowi Dukung Prabowo

Putra pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Rembang KH Maimoen Zubair, KH Muhammad Najih Maimoen Zubair meminta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak berkoalisi dengan PDIP.

"Kami menolak kalau PPP berkoalisi dengan PDIP yang mengusung Jokowi sebagai capres," kata Gus Najih, panggilan akrab KH Najih Maimoen Zubair dalam keterangan, Sabtu (10/5).

Menurut Gus Najih, sebagai satu-satunya Partai Islam yang masih konsis ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar, platform PPP jelas berbeda dengan ideologi dan platform PDI-P. Betapa gigihnya PPP menolak aliran-aliran sesat di Indonesia.

"Memperjuangkan RUU Pornoaksi-Pornografi, UU Pendidikan dan UU lainnya yang berbau Islami. Sementara PDIP adalah partai yang anti Islam. Hal itu dibuktikan dari berbagai produk legislasi Islami yang dijegal oleh PDIP," ungkapnya.

Kata Gus Najih, semua RUU yang diajukan PPP ke DPR dan berbau Islami pasti PDIP menolaknya. UU Pendidikan mereka walk out, UU Bank Syariah, UU Ekonomi Syariah mereka tidak setuju, UU Pornoaksi-Pornografi juga mereka tidak setuju. Sekarang UU Jaminan Produk Halal untuk makanan dan obat-obatan mereka juga tidak setuju. Selain itu, dalam pemilu 2014 lalu, PDIP memasang 52% caleg non Muslim dalam Daftar Caleg Tetap-nya.

Gus Najih menegaskan, kemenangan PDIP-Jokowi berarti kemenangan Barat, konglomerat hitam China, Syi’ah, liberal, disamping menjadikan peluang Jalaluddin Rahmat (tokoh Syi'ah) menjadi Menteri Agama RI, berarti Syi'ah akan memegang kebijakan UU yang berhubungan dengan UU Pendidikan Agama Islam dan Pesantren.

Selain itu, kata Gus Najih, pencapresan Jokowi yang memunculkan ide koalisi non transaksional, kerjasama yang tidak didasari bagi-bagi jabatan. Ini jelas menguntungkan PDIP.

"Semua kebijakan politik dan pemerintahan yang di dalamnya termasuk berhubungan dengan pendidikan Islam dan pesantren akan mereka kuasai dan kendalikan, hal ini akan semakin membatasi langkah dan mempersempit gerak umat Islam dalam berdakwah dan menyampaikan aspirasi politik. Berkoalisi dengan PDIP dan memilih Jokowi berarti ikut andil dalam mewujudkan point-point di atas," jelasnya.

sumber: http://goo.gl/sB13pD
0
9.2K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan