- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di Mata Dokter Forensik, Rokok Membunuh dengan Siksaan Maha Dahsyat


TS
Z0mby
Di Mata Dokter Forensik, Rokok Membunuh dengan Siksaan Maha Dahsyat
Jakarta, Risiko penyakit mematikan akibat racun rokok sudah banyak diketahui, bahkan oleh para perokok sendiri. Di mata dokter forensik, kematian akibat rokok bahkan lebih buruk daripada kecelakaan lalu lintas.
"Kalau kecelakaan jelas, bisa langsung meninggal. Kalau rokok tidak, sakit dulu pelan-pelan," kata Prof dr Agus Purwadianto, SpF, Plt Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, dalam peringatan hari kanker di Gedung Kemenkes, Kamis (8/5/2014).
Menurut Prof Agus, perokok meninggal pelan-pelan karena lebih dulu mengalami penyakit kronis. Kanker adalah salah satu penyakit terkait rokok, yang membutuhkan biaya pengobatan sangat mahal. Secara kejiwaan, beban akibat penyakit tersebut juga menjadi beban bagi keluarga.
"Kebetulan saya orang forensik, jadi saya tahu itu siksaan maha dahsyat," lanjut Prof Agus.
Jumlah pasien kanker di Indonesia secara umum mengalami peningkatan. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan, prevalensi kanker mencapai 1,4 per 1.000 penduduk. Pada laki-laki, jenis kanker paling banyak adalah kanker paru dan kolorektal, sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan gencar mengkampanyekan stop merokok. Berbagai penelitian menunjukkan, biaya pengobatan penyakit akibat rokok tidak sebanding dengan pendapatan cukai negara dari penjualan produk-produk tembakau.
(up/vit)
http://health.detik.com/read/2014/05...?991104topnews
bagi yg ingin merasakan sedikit siksa neraka silakan merokok byk....lalu terkena kanker.pelan-pelan semua organ tubuh rusak....blon lagi beban bayar ruma sakit ke keluarga...atau hutang...masih mending kecelakaan.lgs ko it urusan beres....
lebi seru lagi klo ada yg ceritain sakit yg dialami anggota keluarganya beserta foto organ yg rusak
bagi yg ngerokok silakan hafalkan gambar berikut

"Kalau kecelakaan jelas, bisa langsung meninggal. Kalau rokok tidak, sakit dulu pelan-pelan," kata Prof dr Agus Purwadianto, SpF, Plt Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, dalam peringatan hari kanker di Gedung Kemenkes, Kamis (8/5/2014).
Menurut Prof Agus, perokok meninggal pelan-pelan karena lebih dulu mengalami penyakit kronis. Kanker adalah salah satu penyakit terkait rokok, yang membutuhkan biaya pengobatan sangat mahal. Secara kejiwaan, beban akibat penyakit tersebut juga menjadi beban bagi keluarga.
"Kebetulan saya orang forensik, jadi saya tahu itu siksaan maha dahsyat," lanjut Prof Agus.
Jumlah pasien kanker di Indonesia secara umum mengalami peningkatan. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan, prevalensi kanker mencapai 1,4 per 1.000 penduduk. Pada laki-laki, jenis kanker paling banyak adalah kanker paru dan kolorektal, sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan gencar mengkampanyekan stop merokok. Berbagai penelitian menunjukkan, biaya pengobatan penyakit akibat rokok tidak sebanding dengan pendapatan cukai negara dari penjualan produk-produk tembakau.
(up/vit)
http://health.detik.com/read/2014/05...?991104topnews
bagi yg ingin merasakan sedikit siksa neraka silakan merokok byk....lalu terkena kanker.pelan-pelan semua organ tubuh rusak....blon lagi beban bayar ruma sakit ke keluarga...atau hutang...masih mending kecelakaan.lgs ko it urusan beres....
lebi seru lagi klo ada yg ceritain sakit yg dialami anggota keluarganya beserta foto organ yg rusak
bagi yg ngerokok silakan hafalkan gambar berikut
0
4.1K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan