ruly2404Avatar border
TS
ruly2404
Inilah Perang Terlama diIndonesia Yang Luput Dari Sejarah
[spoiler=Perang Kedond405060645330926.png[/img]ng]

[/spoiler]
#Sebuah pertempuran besar luput dari catatan sejarah nasional. Pertempuran tersebut terjadi didesa Kedongdong, Kecamatan Susukan, Cirebon.#

Peperangan tersebut terjadi selama 20 tahun(1753-1773), atau tujuh belas tahun sebelumpecahnya perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan Perang Jawa. Diawali dengan kebijakan pemerintah kolonial
Belanda yang menetapkan pajak dengan nilai tinggi kepada rakyat, dinilai sebagai kebijakan yang sangat mencekik, karena saat itu rakyat
berada pada kondisi yang miskin dan serba kesulitan.

Kebijakan ini mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat, khususnya kaum santri.
Saat itu mulailah terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda.
Pergolakan melawan belanda bertambah hebat, Setelah Pangeran Suryanegara, Putra Mahkota Sultan Kanoman IV menolak tunduk terhadap
perintah kolonial Belanda.

Ia memutuskan untuk keluar dari keraton dan bergabung bersama rakyat untuk melakukan perlawanan. Dibawah pimpinan sang pangeran, semangat rakyat semakin membara sehingga
pemberontakan sengit terjadi di mana-mana.

Pasukan Belanda pun semakin terdesak, merekabmengalami kekalahan perang yang sangat besar,
bukan saja kehilangan ribuan nyawa prajuritnya, tapi juga kerugian sebesar 150.000 Gulden untuk mendanai perang tersebut. Dalam keadaan putus asa menghadapi perlawanan rakyat di bawah pimpinan Pangeran Suryanegara, Belanda pun meminta tambahan pasukan.

Bahkan Belanda pun meminta bantuan dari pasukan Portugis yang berada di Malaka, untuk membantu mereka meredam perlawanan rakyat
Cirebon. Kedatangan enam kapal perang yang mengangkut
bala bantuan pasukan Belanda, yang didukung oleh kekuatan tentara portugis di Pelabuhan Muara Jati, tidak membuat ciut perlawanan rakyat. Justru sebaliknya semangat perlawanan mereka semakin menjadi.
Pertempuran besar-besaran terjadi di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan. Dalam pertempuran tersebut ribuan nyawa melayang, baik di pihak rakyat maupun Belanda.

Setelah menjalani pertempuran selama dua puluh tahun (1753-1773), akhirnya Belanda sadar bahwa mereka tidak bisa menghadapi perlawanan
rakyat secara frontal. Merekapun mencari cara untuk melumpuhkan
semangat perlawanan rakyat. Salah satu caranya adalah menangkap Pangeran Kanoman, karena dibawah kepemimpinan sang pangeran semangat perlawanan rakyat semakin berkobar.

Akhirnya dengan segala tipu dayanya yang licik, Belanda dapat menangkap Pangeran Kanoman tersebut. Belanda pun menahannya di Batavia, kemudian mengasingkannya di Benteng Victoria
Ambon. Bukan itu saja, Belanda juga mencabut gelar dan hak kebangsawanan Pangeran Kanoman.
Setelah ditangkapnya sang pangeran, perlawanan rakyat semakin melemah. Sedikit demi sedikit pasukan Belanda berhasil menguasai pertempuran.

Walaupun luput dari catatan sejarah nasional, Perang Kedongdong ternyata memiliki arti tersendiri bagi Belanda.
Pertempuran yang memakan kerugian besar bagi Belanda, baik harta maupun nyawa itu, telah ditulis dalam sebuah kisah naratif oleh seorang prajurit Belanda bernama Van Der Kamp. Tulisan asli Van Der Kamp saat ini tersimpan diPerpustakaan Nasional Belanda. Perlawanan yang diberikan oleh Pangeran Suryanegara beserta rakyat Cirebon dalam Perang Kedongdong, dapat kita setarakan dengan sengitnya perlawanan yang di berikan oleh Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol maupun Cut Nyak Dien. Karena itu sudah sepantasnya pertempuran tersebut di catat dalam sejarah sebagai pertempuran yang bersifat nasional bukan hanya
sekedar pertempuran masyarakat lokal.
(cirebonis@blogspot)

THANKS FOR VISITING


0
3.8K
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan