Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Jerry MaguireAvatar border
TS
Jerry Maguire
[LOGIKA BARU NIH]Mentan Malah Senang Sektor Pertanian Makin Ditinggalkan
AKARTA, KOMPAS.com - Setahun terakhir makin banyak orang meninggalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian. Catatan Badan Pusat Statistik selama Februari 2013-Februari 2014 jumlah tenaga kerja di sektor pertanian hilang 280.000 orang (turun 0,68 persen).

"Saya kira malah bagus," kata Menteri Pertanian Suswono, menanggapi rilis BPS, ditemui usai Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (8/5/2014). Menurut Suswono, rasio antara petani dan lahan memang harus berkurang. Dengan demikian, skala ekonomi sektor pertanian meningkat.

Dia mengatakan, rasio petani dibanding lahan saat ini hanya 500 meter, atau 0,3 hektar per kepala keluarga. Sementara, idealnya menurut para ahli pertanian dari perguruan tinggi, rasio ideal petani dan lahan adalah 2 hekar per KK. Rendahnya rasio ini ditengarai Suswono lantaran masifnya alih fungsi lahan, dan belum optimalnya reformasi agraria.

"Jadi kalau terjadi penurunan saya malah senang. Karena mudah-mudahan antara rasio petani dan lahan semakin bertambah," tegasnya. Dia mengklaim, kondisi berkurangnya SDM di sektor pertanian tidak akan mengancam produksi hasil pertanian yang ujung-ujungnya mengancam ketahanan pangan.

"Enggak. Yang penting adalah bagaimana yang menurun ini bisa diserap sektor industri," imbuhnya. Dia menambahkan, yang diinginkan pemerintah saat ini adalah masyarakat lebih banyak bekerja di sektor sekunder, seperti industri pengolahan.

sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea....Ditinggalkan?


Gagal paham dehemoticon-Cape d..., kok bisa senang sektor pertanian ditinggalkan.
Kalau masalahnya biar rasionya tambah gede, itu caranya kan tidak dengan mengurangi jumlah pekerja sektor pertanian. tapi memperluas lapangan pekerjaan di sektor pertanian.
Apa gunanya perhitungan dengan rasio? kalau hanya demi peningkatan rasio maka jumlah pekerjanya yg berkurang.

Ada yg bagus usulan dari agan ini

Original Posted By tottorotooot ►
Sekilas masuk akal, tapi ni kebiasaan jelek, angka darimana tuh 2 hektar? Di negara lain mungkin butuh segitu, di indonesia yg tanahnya subur dan iklimnya yahud, pasti butuh kurang dari itu. Kalau buat ukuran kementrian, bukanya media, itungan tu harus teliti dan terukur, harus dipisahkan berdasakan wilayah dan jenis pertanian/perkebunan.

Kedua lingkup pertanian itu bukan cuman petani, tapi semua pendukungnya, mulai penyediaan bibit, pupuk, saprotan dll, bidang keuangan, sampe ke industri pengolahan hasil pertanian. Ini yg kudu digarap lebih.

Contoh sederhana kayak dulu petani bawang putih malah dihancurin panennya gara2 harga anjlok setelah panen raya, padahal kalau hasil dibikin bubuk bawang putih atau granul, dan dijual dengan jumlah berimbang, malah bisa dapat untung lebih, dan itu ga butuh teknologi baru, pake teknologi jadul juga bisa.

Yg seharusnya pemerintah lakukan adalah prediksi iklim dan cuaca serta itungan tanam, jeda dan panen di setiap wilayah.
Pemetaan jenis pertanian berdasarkan kelebihan wilayah2 tertentu, mana yg optimum, mana yg unggulan, mana yg dibutuhkan secara lokal.
Pelatihan teknik2 pertanian di semua jenis dan level secara terus menerus. Jangan lupa bikin standarisasi pelaksanaan yg berhubungan dengan faktor keamanan dan kesehatan bagi petani dan konsumen serta pekerja di sektor terkait.
Pengembalian kembali fungsi KUD sebagai badan sindikasi bidang pertanian dan peternakan yg mengelola kehidupan ekonomi anggota secara menyeluruh.
Pengembangan infrastruktur yg mengoptimalkan hasil pertanian juga pengembangan efisiensi wilayah kerja.
Riset pengembangan pertanian secara terpusat yg hasilnya disebarkan ke daerah berdasar atas kemampuan wilayah dan kelebihannya.
Pelatihan dasar dan lanjutan industri rumahan pendukung sistem pertanian, lebih bagus kalau disertai dengan peminjaman modal lunak.
Pemetaan kebutuhan pangan dan sektor2 pertanian lainnya secara nasional guna menutupi kebutuhan nasional di kemudian hari yg dilanjutkan dengan pemetaan kebutuhan hasil pertanian di regional asia dan dunia yg diikuti dengan kerjasama dagang terhadap negara2 yg memungkinkan.
Memangkas sistem inefisiensi transaksi pertanian, termasuk menghilangkan lintah darat dalam bentuk apapun dengan menggunakan sistem perdagangan yg terstruktur baik dan dukungan keuangan, serta kalau perlu tuntutan pidana.
Mendukung/membangun industri saprotan hingga didapatkan hasil yg baik dan tahan lama, bahkan cara baru, serta dengan harga yg terjangkau.

Dan jangan lupa, ibarat pepatah ada gula ada semut. Ada pertanian tentu ada peternakan. Dua hal ini paling mudah digabung perencanaannya, baik untuk infrastruktur, pembiayaan maupun pelatihan serta jalur perdagangan.
Diubah oleh Jerry Maguire 09-05-2014 22:15
0
3.7K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan