Apakah pengeluaran besar selalu membawa prestasi besar?
Saat tekanan untuk merebut trofi semakin besar di sepak bola modern, pengeluaran klub untuk membeli dan menggaji para pemain pun menjadi tak terkendali, sebuah tren yang membuat perbedaan antara si kaya dan si miskin di olahraga ini
Pengelola sepak bola Eropa UEFA telah melakukan yang menurut mereka terbaik untuk membatasi pengeluaran klub-klub tersebut dan membuat kekuatan menjadi agak berimbang dengan regulasi yang disebut Financial Fair Play. Peraturan ini dirancang agar pengeluaran klub seimbang dengan penghasilan mereka.
Masalah ini tidak hanya dihadapi oleh klub-klub sepak bola: Menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatan telah menjadi masalah di hampir semua olahraga.
Tim manakah yang mengeluarkan uang terbesar untuk membayar pemain-pemain tim ini mereka? Dan yang lebih penting lagi, apakah uang itu membawa kesuksesan?
klub NBA New York Knicks meningkatkan pengeluaran mereka tahun lalu, naik delapan tingkat di peringkat ini. Langkah tersebut berhasil untuk Knicks – yang menjadi tim paling berharga di NBA dengan perkiraan nilai $1,1 billion (Rp 12,66 triliun) – saat mereka menjadi juara Konferensi untuk pertama kalinya sejak 1994 pada akhir musim 2013.
Walau terkenal sebagai klub yang hemat, klub Liga Primer Inggris Arsenal ternyata masuk dalam daftar juga, naik empat peringkat. Keberhasilan rupanya mengikuti keputusan manajer Arsène Wenger untuk membuang banyak uang pada September 2013 guna membeli pemain tengah Jerman Mesut Özil (foto kiri), yang menjadi pemain termahal sepanjang sejarah klub dengan harga $71,8 juta (Rp 826,84 miliar). The Gunners berhasil lolos ke Liga Champions musim depan dan difavoritkan merebut Piala FA 2014.
Setelah beberapa musim sang pemilik Roman Abramovich mengeluarkan banyak uang untuk memperbesar klub, kini Chelsea dikabarkan tengah aktif memangkas pengeluaran untuk memenuhi regulasi keuangan UEFA, sehingga turun dua peringkat. The Blues merebut trofi Liga Europa pada akhir musim 2012-13, tetapi sepertinya akan mengakhiri musim ini tanpa trofi, walau kembali merekrut manajer José Mourinho pada Juni 2013.
Klub NBA Chicago Bulls naik 10 peringkat, kenaikan tertinggi tahun ini, saat gaji rata-rata pertahun mereka melewati kisaran $6 juta. The Bulls terus tampil mengesankan di lapangan, mencapai playoff untuk keenam kalinya berturut-turut.
Keterpurukan Manchester United di Liga Primer tidak berbanding lurus dengan besarnya pengeluaran gaji mereka. Setan Merah memecat manajer David Moyes pada April 2014 setelah gagal mempertahankan trofi Liga Primer bahkan tidak lolos ke Liga Champions musim depan. Walau demikian, gaji rata-rata tahunan para pemain naik luar biasa sehingga United pun melonjak empat tingkat dari posisi mereka pada tahun 2013.
Upah tinggi di klub sepak bola Jerman Bayern Munich ini sebanding dengan keberhasilan mereka di lapangan dalam beberapa musim ini. Klub yang juga dihuni oleh pelatih berpenghasilan terbesar di dunia Pep Guardiola ini merebut trofi Bundesliga setelah berhasil mencapai treble pada musim sebelumnya
Meningkatnya pengeluaran klub NBA Brooklyn Nets mendorong mereka naik 10 tingkat dari musim lalu, dan menempatkan mereka sebagai klub bola basket berpengeluaran tertinggi. Sayangnya untuk klub yang bermarkas di New York itu belum mewujud pada prestasi mereka di lapangan. Nets tersingkir dari putaran pertama playoff 2013.
Pengeluaran di klub sepak bola Spanyol Barcelona telah membuat mereka tertimpa masalah tahun ini. Pada April 2014 klub Catalan ini dilarang melakukan transfer setelah terbukti melanggar peraturan transfer pemain. Performa mereka di lapangan juga sedang bermasalah: Setelah menjuarai La Liga 2012-13, Barcelona tersingkir dari Liga Champions di perempat final musim ini dan tertinggal dari dua klub Madrid di klasemen.
Setelah memecahkan rekor transfer pemain saat membeli Gareth Bale (foto kiri) dengan harga $138,8 juta (Rp 1,6 triliun) pada September 2013, klub La Liga Real Madrid juga menjadi klub berpengeluaran terbesar di sepak bola Spanyol. Gaji besar telah membawa keberhasilan kepada Madrid musim ini – mereka menjuarai Copa del Rey pada 16 April, dan akan berkompetisi di final Liga Champions pada 24 Mei.
Sejak penjualan klub Major League Baseball Los Angeles Dodgers kepada grup Guggenheim pada 2012, mereka terus menggelontorkan uang besar untuk memperkuat tim inti. Mereka mengakhiri musim regular 2013 dengan berada di peringkat teratas Western Division di National League, tetapi kalah di Championship Series dari St. Louis Cardinals.
Klub Major League Baseball New York Yankees menempati peringkat kedua, dengan gaji rata-rata tahunan sedikit di atas $8 juta – yang terbesar di dunia olahraga AS. Meningkatnya pengeluaran itu, sayangnya, tidak sebanding dengan prestasi mereka di lapangan. Yankees belum pernah merebut trofi World Series sejak 2009
Gaji rata-rata klub sepak bola Liga Primer Inggris Manchester City masih menjadi yang terbesar di dunia selama dua tahun berruntun, dengan melebihi angka $8 juta.
Akan tetapi para penggemar klub tengah harap-harap cemas menunggu apakah City telah melanggar peraturan Financial Fair Play UEFA atau tidak. Pengumumannya dijadwalkan pada pekan ini.
Jika klub terbukti bersalah maka mereka akan dipaksa untuk menyetujui perjanjian dengan UEFA termasuk salary cap (pembatasan gaji) dan juga membayar denda – atau hukuman mereka akan diperberat.
Pengeluaran jor-joran klub ini juga akan semakin dipertanyakan jika mereka gagal merebut trofi Liga Primer musim ini. City kini tengah memimpin Liga Primer dengan keunggulan selisih gol atas Liverpool saat hanya dua laga tersisa.
Bagaimana dengan pengeluaran klub favorit agan apakah masuk dalam jajaran di atas...??
atau mungkin klub favorit agan lebih besar pengeluarannya ??
Sekian terima kasih sudah mampir di Thread ane gan, untuk rate 5 dan comeng agan ane ucapkan beribu terima kasih