Quote:
Spanduk raksasa yang dipasang Rabu siang (7/5/2014) itu bertuliskan 'Menolak Pencapresan Joko Widodo, atau Robertus Handoko Joko Widodo Bin Oey Hong Liong Noto Wiharjo,Karena menghianati Amanah Masyarakat.
Jakarta | POL
PARA pendukung Prabowo saat ini sebagiam orang semakin kehilangan jati dirinya dalam membela jagoannya bahkan cenderung menyerang lawannya dengan berbagai cara serta mengungkit berkaitan SARA, seperti asal dari keturunan mana itu sang calon.
Perhatikan saja, partai Islam seperti PPP yang sejatinya memberikan contoh yang baik pada ummat Islam, kini lewat organisasi Gerakan Poros Kader PPP menyatakan dukungan pada Prabowo hingga menyerang lewat spanduk yang terpasang di kantor DPP, Diponegoro, Cikini Jakarta.
Spanduk raksasa yang dipasang Rabu siang (7/5/2014) itu bertuliskan 'Menolak Pencapresan Joko Widodo, atau Robertus Handoko Joko Widodo Bin Oey Hong Liong Noto Wiharjo, Karena menghianati Amanah Masyarakat.
Tulisan itu tidak menyatakan bahwa Jokowi keturunan China namun logikanya, bahwa tulisan itu mengingatkan pada masyarakat bahwa Jokowi adalah keturunan China.
Padahal pendukung fanatik dari Partai berlambang Ka'bah juga tidak tahu bahwa ternyata yang mereka dukung juga adalah keturunan China yakni Prabowo Subiakto dan perhatikan wajah adik Prabowo Hasyim Joyohadi Kusumo..
Kalau dilihat tulisan seperti yang disertai lambang ka'bah itu menggambarkan mengkotak-kotakan suku agama dan ras.
Padahal selaku partai Islam maka harus mengetahui bahkan dalam Al-Qur'an menyatakan, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).
Disamping itu tulisan spanduk bahwa Jokowi menghianati masyarakat Jakarta, maka sebagian warga Jakarta mempertanyakan warga yang mana dan buktinya PDIP menang di Jakarta.
Seandainya pemasang spanduk itu pendukung Suryadharma Ali (SDA), maka benar juga apa yang diberitakan bahwa SDA sudah menerima anggaran dana puluhan miliar dari Prabowo sebagai bentuk dukungan. Penerimaan dana oleh SDA diungkapkan oleh Suharso Monoarfa sendiri.
Namun SDA membantah bahwa dirinya menerima dana dari Prabowo sebagai bentuk koalisi dengan Gerindra.
"Lihat saja besok bakal dipasang lagi spanduk disini (kantor DPP) tulisannya 'Menolak Prabowo, "kata salah seorang kader PPP pada PelitaOnline, Rabu (7/5/2014)
Seperti diketahui, SDA sudah dua kali di panggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi korupsi dana anggaran perlengkapan haji yang dilakukan anak buahnya di Kementerian Agama.
Tapi lain lagi, dari pendukung Romahurmuji, Suharso Monoarfa dan Sekjen PPP Emron Pangkapi dan beberapa DPW lainnya dengan tegas menolak mendukung Prabowo. Pihaknya lebih cenderung ke Jokowi.
"Kami lebih ke Jokowi, "kata Suharso pada wartawan baru-baru ini. | POL
sumber
Wah, makin sentres aja pasukan Om Wowo...