- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Inikah Sinyal SBY Menolak Prabowo?


TS
aceminus
Inikah Sinyal SBY Menolak Prabowo?
Quote:
Inikah Sinyal SBY Menolak Prabowo?
ERWIN DARIYANTO - detikNews

Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pernah mengatakan Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan penting dengan ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan penting itu memang sangat menentukan pencapresan sang Ketua Dewan Pembina Prabowo.
"Pertemuan dengan Pak SBY mungkin besok," kata Waketum Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (15/4/2014).
Fadli menuturkan, Prabowo dan SBY sudah sering bertemu. Namun hingga kini pertemuan antara dua pensiunan Tentara Nasional Indonesia itu tak terwujud. Padahal SBY sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi lainnya.
Saat pertemuan keduanya tengah berusaha diwujudkan, kemarin Suara Demokrat justru mengunggah video wawancara dengan SBY. Dalam wawancara sekitar 19 menit tersebut secara tidak langsung SBY menyindir Prabowo.
SBY misalnya menyindir salah satu capres yang kerap menyuarakan ingin menasionalisasi alias mengambil alih semua aset asing yang ada di Indonesia. Niat tersebut menurut SBY akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia.
"Besok kita dituntut di pengadilan arbitrase, lusa kita bisa kalah, kalahnya itu akan memporakporandakan perekonomian kita, dampaknya dahsyat. Kalau ada seorang capres yang bersikukuh akan menasionalisasi aset asing, saya tidak akan memilihnya, tidak akan mendukungnya, karena saya tahu risikonya, itu membawa malapetaka bagi Indonesia," kata Yudhoyono seperti dikutip dari Suara Demokrat yang diunggah di Youtube, Rabu (7/5/2014).
"Yang jelas saya tidak akan memilih calon presiden kalau tidak yakin bahwa yang dijanjikan bisa dilaksanakan, tidak muluk-muluk, yang dilaksanakan membawa manfaat nyata bagi kita semua," imbuh SBY.
SBY juga mencontohkan janji kampanye lainnya yang dapat membahayakan masa depan Indonesia. Salah satu capres menyebutkan janjinya bahwa jika terpilih maka dia akan kembali ke UUD 45 sebelum dilakukan perubahan atau amandemen. Menurut SBY hal itu hanya mudah diucapkan namun sulit diimplementasikan karena bisa mengganggu stabilitas politik atau membalik jalan sejarah.
SBY memang tak menyebut langsung capres yang dia maksud. Namun soal nasionalisasi aset dan niat kembali ke Undang-undang Dasar 1945 pernah diwacanakan Prabowo Subianto.
Akankah SBY bertemu dengan Prabowo Subianto dan berkoalisi?
ERWIN DARIYANTO - detikNews

Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pernah mengatakan Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan penting dengan ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan penting itu memang sangat menentukan pencapresan sang Ketua Dewan Pembina Prabowo.
"Pertemuan dengan Pak SBY mungkin besok," kata Waketum Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (15/4/2014).
Fadli menuturkan, Prabowo dan SBY sudah sering bertemu. Namun hingga kini pertemuan antara dua pensiunan Tentara Nasional Indonesia itu tak terwujud. Padahal SBY sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi lainnya.
Saat pertemuan keduanya tengah berusaha diwujudkan, kemarin Suara Demokrat justru mengunggah video wawancara dengan SBY. Dalam wawancara sekitar 19 menit tersebut secara tidak langsung SBY menyindir Prabowo.
SBY misalnya menyindir salah satu capres yang kerap menyuarakan ingin menasionalisasi alias mengambil alih semua aset asing yang ada di Indonesia. Niat tersebut menurut SBY akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia.
"Besok kita dituntut di pengadilan arbitrase, lusa kita bisa kalah, kalahnya itu akan memporakporandakan perekonomian kita, dampaknya dahsyat. Kalau ada seorang capres yang bersikukuh akan menasionalisasi aset asing, saya tidak akan memilihnya, tidak akan mendukungnya, karena saya tahu risikonya, itu membawa malapetaka bagi Indonesia," kata Yudhoyono seperti dikutip dari Suara Demokrat yang diunggah di Youtube, Rabu (7/5/2014).
"Yang jelas saya tidak akan memilih calon presiden kalau tidak yakin bahwa yang dijanjikan bisa dilaksanakan, tidak muluk-muluk, yang dilaksanakan membawa manfaat nyata bagi kita semua," imbuh SBY.
SBY juga mencontohkan janji kampanye lainnya yang dapat membahayakan masa depan Indonesia. Salah satu capres menyebutkan janjinya bahwa jika terpilih maka dia akan kembali ke UUD 45 sebelum dilakukan perubahan atau amandemen. Menurut SBY hal itu hanya mudah diucapkan namun sulit diimplementasikan karena bisa mengganggu stabilitas politik atau membalik jalan sejarah.
SBY memang tak menyebut langsung capres yang dia maksud. Namun soal nasionalisasi aset dan niat kembali ke Undang-undang Dasar 1945 pernah diwacanakan Prabowo Subianto.
Akankah SBY bertemu dengan Prabowo Subianto dan berkoalisi?
S B Y
ya makin berkurang de koalisi tenda besar

udahlah jangan gengsi mas wowo, tettapkan hatimu, pilih daguman

0
1.2K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan