Ahok: Kalau kamu masaknya salah bumbu, salah macam2, dan masih enak itu pasti celeng
TS
simplysimple
Ahok: Kalau kamu masaknya salah bumbu, salah macam2, dan masih enak itu pasti celeng
Quote:
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok menegaskan Pemprov DKI berjanji akan menindaklanjuti kasus bakso yang dioplos daging celeng. Ahok pun meminta kepada pihak yang berwajib untuk segera usut tuntas kasus tersebut.
"Kita mesti tegas aja, kalau ada yang dicurigai. Lapor kita tangkap. Pengaduan masyarakat yang dibutuhkan. Ini kan permainan oknum-oknum yang main terlalu banyak, pedagang yang main," kata Ahok usai melakukan pertemuan dengan Menteri Transportasi Inovasi Teknologi dan Delegasi Bisnis Austria Doris Bures di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (6/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak tahu persis perbedaan wujud daging celeng dengan daging sapi. Namun, Ahok mengatakan perbedaan tersebut berasal dari cita rasa makanan. Hal itu pun dia ketahui dari temannya.
"Aku sih enggak tau. Tapi kalau temen saya tukang masak. Kalau kamu masaknya salah bumbu, salah macam-macam, dan masih enak itu pasti celeng. Kalau yang lain kematengan atau kurang bumbu kan pasti engga enak tapi kalau salah masak masih enak itu celeng," kata Ahok .
Lebih lanjut, Ahok membantah jika pihaknya enggan mengontrol para pedagang yang melakukan penipuan. Menurut dia, para pedagang sudah terlalu cerdik.
"Bukan kontrolnya terlalu lemah, kalau depannya orang pajang kambing atau sapi tapi dagingnya dituker celeng, makanya kita cek aja. Nanti kita beri sanksi," imbuh Ahok .
Seperti diketahui, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menggerebek sebuah kios bakso di RT 07/08 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat yang menjual bakso dengan menggunakan campuran daging babi hutan. Pemilik kios, Sutiman Wasis Utomo (45), kemudian digelandang ke kantor Mapolsektro Tambora.
"Pengungkapan bermula dari laporan warga yang curiga dengan rasa dan bau daging pada bakso yang dijual Wasis," kata Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Eviati di Mapolsektro Tambora, Senin (5/5).
Eviati menjelaskan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakbar memerlukan waktu sepekan untuk membuktikan daging yang digunakan adalah babi hutan. Setelah mendapatkan kepastian melalui hasil laboratorium, baru menggelandang pria asal Wonogiri tersebut.
Setelah pemeriksaan, diketahui jika Wasis juga menjual bakso yang diproduksinya ke pedagang bakso lain. Diperkirakan, selain di wilayah Tambora, bakso daging babi hutan ini beredar di wilayah Cengkareng.
"Sekilonya dijual Rp 50 ribu. Padahal di pasaran, daging sapi sekilo Rp 110 ribu," ujarnya.
Untuk memuluskan aksinya, Wasis menjual daging babi hutan di dekat tempat pemotongan sapi. Penipuan ini digagalkan korbannya, pedagang bakso yang curiga dengan bau daging.
"Kemudian konsumen tersebut melapor ke kami," ujarnya.