Tribunnews.com, JAKARTA - Di tengah hiruk pikuk partai politik (Parpol) untuk berkoalisi dalam Pilpres 2014 ini, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal koalisi dagang sapi.
"Saya setuju dengan pemerintahan inklusif dan tidak menutup kebersamaan dengan (partai) yang lain. Cuma jangan sampai seperti dagang sapi yang betul-betul atas dasar hitungan kursi, hitung-hitungan posisi (dapat) berapa menteri ini, berapa menteri itu karena tidak bagus yang demikian," kata SBY seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (7/5/2014) dalam wawancaranya di Youtube.
SBY menegaskan bahwa rakyat memberikan mandat ke partai politik bukan untuk tujuan seperti itu. Dan bicara mahar partai, SBY mengaku prihatin sebab dirinya anti politik membeli dan antipolitik berbiaya sangat tinggi.
"Alhamdulillah dua kali Pemilu termasuk pemilu Presiden dan dua kali pula saya tidak menjalankan politik membeli dan biaya politik tinggi sebab sekali lagi itu melukai hati rakyat," kata SBY.
Lanjut SBY yang penting dalam berkoalisi adalah niat yang sama-sama harus baik sebab kalau mau mengelola dan menjalankan negara dan pemerintahan bersama-sama maka yang paling penting dimulai dari niat baik.
"Dengan ketulusan dan kegigihan serta kebersamaan maka koalisi akan kokoh. Jangan direduksi dengan urusan yang sangat pragmatis apalagi dengan urusan mahar tanda jadi.
Saya meminta rakyat Indonesia jangan kita terjebak politik modal seperti ini karena itu racun dan itu akan mematikan demokrasi ke depan," kata SBY. (aco)

INI SUMURNYA

Monggo dah Kaskuser yang Ganteng dan Cantik Komenin aja..Si Merboy ama Pongasi, ga masuk ganteng yaa