- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DIE HARD LIVERPOOL


TS
andybudianto
DIE HARD LIVERPOOL

Spoiler for DIE HARD LIVERPOOL ! ! !:
"This does not f***** slip now, this does not f****** slip now...." - itu penggalan kalimat pertama yang diberikan olehSteven Gerrard kepada rekan-rekannya selepas laga lawan Manchester City di Anfield.
Ironis memang melihat semalam sang kapten secara literal terpeleset saat menerima bola dari Mamadou Sakho di penghujung babak pertama. Kejadian itu membuat seorang Muslim baik hati bernama Demba Ba langsung berhadapan dengan Simon Mignolet di depan gawang. Gol tak terelakan lagi.
Ba saat itu sudah tak terkejar oleh Gerrard yang berlari sambil memasang raut wajah: 'Ini gawat!'
Lucu memang jika mengacu pada apa yang terjadi kepada Kolo Toure di the Hawthorns kandang West Bromwich Albion. Toure saat itu tak beruntung karena ia memberikan bola kepada Victor Anichebe yang akhirnya berhasil membuat kedudukan sama kuat.
Cukup tragis apa yang dialami eks kapten Arsenal dan Man City itu karena cukup dijadikan kambing hitam dari lepasnya tiga poin. Lalu yang terjadi semalam tidak bisa lebih tragis lagi. Tapi pelakunya bernama Steven Gerrard, Anda akan berpikir dua kali untuk memperlakukannya layaknya Toure.
Bukan, bukan karena ia adalah Steven Gerrard sang legenda. Tapi karena hal-hal seperti itu kerap terjadi dalam sepak bola. Paulo Maldini pernah tak beruntung, Javier Zanetti juga. Kejadian terpelesetnya Gerrard adalah hal biasa yang terjadi pada setiap pemain. Shit happens, tak terkecuali kepada kapten Inggris yang tersohor itu.
Tanpa melupakan atas apa yang dipersembahkannya pada klub kesayangannya ini, alasan sesederhana itu sepertinya cukup logis untuk dijadikan pembelaan pada sang kapten. Ada satu hal yang pasti pasca blunder itu. Raut wajah Gerrard sepanjang babak kedua yang berkali-kali mencoba menebus dosa.
Yakinlah jika Anda merasa cukup terluka dari kekalahan malam itu ada seorang yang paling merasa merana atas kesalahan yang sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Percayalah jika Anda merasa jengah, maka pemakai No.8 akan merasa jauh lebih jengah dari itu.
Namun fakta sebenarnya yang jauh lebih menggelitik adalah fakta bahwa gol Ba itu tak mengubah jalannya pertandingan. Prediksi Chelsea bersama Mourinho tak akan segan bermain negatif - yang akhirnya dicela bagai laki-laki tak berkelamin - benar terjadi. Pria Portugal itu memang seperti itu, kata sekasar apapun padanya tak akan mempang karena perbedaan paradigma.
Mungkin yang paling membuat kesal adalah fakta bahwa Liverpool tak mampu menemukan kunci gerendel untuk membuka pertahanan Chelsea yang tidak berniat untuk keluar menyerang. Dan apabila Anda mengejar ketertinggalan pada tim yang bermain seperti itu maka itu berarti Anda bersiap menyamakan kedudukan atau, bersiap kebobolan lebih banyak. Sayangnya kali ini yang terjadi adalah kemungkinan yang kedua.
Saya bukan tipe orang yang suka mencari-cari pembelaan atas sesuatu jika ada kejadian yang tak diharapkan terjadi. Tapi jika menilik atas apa yang selalu dikatakan Brendan Rodgers bahwa apapun didapat timnya yang lebih tinggi dari target awal adalah bonus, rasanya kekalahan menjadi tak terlalu terasa menyakitkan.
Bagi engkau sang pemimpi, kekalahan selalu menyakitkan. Kekalahan nomor dua di Anfield musim ini pun juga terasa sakit, terlebih jika kalahnya seperti itu. Tapi saya dengan hati yakin di sini menulis bahwa kekalahan ini bukan berarti kau harus berhenti bermimpi.
Karena yang saya tahu, Liverpool memang selalu begini menghadapi final. Saya ingat Alaves di final Piala UEFA. Lalu saya terbayang kemenangan super dramatis di Cardiff lawan West Ham. Dan siapa yang membantah Istanbul? Liverpool melakukannya lewat jalan yang tidak mudah, layaknya yang saya percaya bahwa dua laga final kontra Crystal Palace dan Newcastle harus dihadapkan lagi kepada drama.
Klise memang membawa-bawa cerita masa lampau ke apa yang terjadi saat ini. Pun skenario Tuhan pada perburuan gelar juara duo Manchester beberapa musim lalu yang sangat dramatis tampaknya sulit dicari yang lebih baik.
Tapi entah apa yang membuat saya percaya bahwa meski kalah di partai krusial seperti ini Liverpool masih punya khas besar menjadi juara, saya pun bukan orang yang terlalu percaya pada keajaiban. Tapi kali ini saya percaya seperti yang sudah-sudah.
"We go again..." - lanjut Gerrard dalam kalimatnya di Anfield pasca kemenangan 3-2 atas Man City. Masih ada dua laga tersisa dan semuanya masih bisa terjadi. Pertanyaannya ada di Anda, masihkah Anda percaya?
Saya masih. (sumber : Mahendra Satya)
Spoiler for Liverpool masih membutuhkan dukungan fans:
Liverpool masih membutuhkan dukungan fans di dua pertandingan terakhir
Dukungan fans yang luar biasa seperti kontra Chelsea kemarin masih dibutuhkan Rodgers saat The Reds menjalani dua laga sisa musim ini.

Ucapan terima kasih dan permohonan maaf Rodgers kepada fans yang telah hadir dan menyaksikan The Reds kalah di kandang memang sebelumnya telah disampaikan Brendan Rodgers, namun bagi dirinya yang terpenting kali ini adalah harapan agar dukungan itu masih sama besarnya ketika Liverpool melakoni dua sisa pertandingan lainnya.
Rodgers mengatakan: "Ucapan terima kasih yang tak terhingga harus saya sampaikan (kepada fans). Mereka benar-benar fantastis. Menyambut kedatangan bus kami dengan mengagumkan dan menunjukkan dukungan yang luar biasa.
"Mereka tidak bisa melakukan lebih dari itu, mereka telah melakukan segala hal dan melakukan semuanya itu dengan sangat baik untuk menunjukkan dukungannya kepada kami. Kami saat ini membutuhkan mereka kembali untuk dua pertandingan terakhir nanti.
"Mereka pasti kecewa seperti yang kami rasakan, namun kami akan pulih dan melanjutkan musim ini. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan kemenangan di pertandingan berikutnya saat melawan Crystal Palace."
Spoiler for CAPTAIN SUPERNOVA ! ! !:







Spoiler for yang ngasih ini ane doain bisa berkunjung ke ANFIELD ROAD:




#YNWA
Diubah oleh andybudianto 01-05-2014 00:55
0
12.9K
Kutip
216
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan