- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PBNU: Meski Terima Tamu Capres, Belum Tentu Kiai Beri Dukungan. Makanya jangan Ge'er!
TS
sophieshield
PBNU: Meski Terima Tamu Capres, Belum Tentu Kiai Beri Dukungan. Makanya jangan Ge'er!

Minta Doa Kiai, Kalau Betul-Betul “Nyalon” Bismillah
24 April 2014 | 07:00
NEFOSNEWS, Jakarta – Beberapa capres sowan ke para kiai kharismatik. Jokowi dan Prabowo termasuk capres yang bertakzim mengunjungi para kiai. Apa kata kiai?
Mohon doa dari kiai kharismatik sebelum bertarung di Pileg dan Pilpres condong menjadi tradisi tahun politik di Indonesia. Semasa Orde Baru, mendiang Presiden Soeharto juga kerap minta doa restu pada KH Muslim Rifai Imampuro yang akrab disapa Mbah Liem,pendiri Pondok Pesantren Al Muittaqin Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah. Tokoh kharismatik ini wafat saat berusia 91 tahun.
Mendiang Presiden Gus Dur juga acap minta nasehat Kiai Langitan, KH Abdullah Faqih. Mbah Faqih, nama kiai kharismatik yang telah wafat itu, mengemuka jelang Sidang Umum (SU) MPR 1999 saat pencalonan Gus Dur sebagai presiden memicu perbedaan pendapat internal NU. Berkat pengaruh kuat Mbah Faqih yang didengar umat, Gus Dur akhirnya bisa lolos maju Pilpres.
Saat Pemilu 2009, untuk mendapat dukungan para kiai di Jawa Timur, Boediono sebagai cawapres SBY juga meminta doa KH Aziz Mansyur di Ponpes Lirboyo.
Kini menjelang Pilpres, para kiai kharismatik pun diburu sejumlah kandidat capres. KH Mustofa Bisri yang kerap disapa Gus Mus, termasuk kiai paling laris didatangi capres. Setelah Jokowi, Mahfud MD capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menemui Gus Mus.
Sebelum Pileg (20/3/2014), Jokowi kata Gus Mus, sowan meminta nasehat. "Caleg atau capres yang nyalon harus berani menunjukkan kelebihannya. Jangan nunut beken, menyalahkan lawan. Kalau betul-betul nyalon ya siap bismillah," kata Gus Mus menasehati Capres PDI Perjuangan ini di Rembang, pada Kamis (20/3/2014).
Apa komentar Capres Jokowi? "Silaturahmi dengan beliau, Kiai Haji Mustofa Bisri, Gus Mus. Sambil bisa ke pondok," jawab Capres Jokowi saat ditanya pers.
Jokowi juga beranjangsana ke Ponpes Gelar yang dipimpin KH Muhammad Faisal di Cianjur. "Ini silaturahmi dengan tokoh ulama. Saya dikenalkan dengan Pak Kiai oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Tubagus Hasanudin. Saya kira makin banyak silaturahmi makin baik," kata Jokowi, di Cianjur, pada Sabtu (29/3/2014).
KH Faisal sendiri menampik jika dianggap dia mendukung penuh Capres Jokowi. Sebab sebagai ulama , dia juga didatangi capres lain sebelumnya. "Pak Aburizal Bakrie sama Pak Yusril Ihza Mahendra juga sudah pernah ke sini," kata KH Faisal.
Bagaimana dengan Prabowo? Sebelum Pileg lalu, capres Gerindra ini juga meminta doa para kiai agar menang. Pada Selasa (18/3/2014), Prabowo ditemani Yenny Wahid, putri mendiang Gus Dur, berkunjung ke Ponpes Sidogiri pimpinan KH A Nawawi Abdul Djalil, di Pasuruan, Jawa Timur.
Kunjungan ke Pasuruan ini, menurut capres Gerindra ini, untuk minta masukan dan restu untuk bertarung di Pilres. “Tujuannya adalah sowan, kemudian minta doa kiai. Didoakan selamat. Saya ini kan mantan prajurit. Kalau prajurit, pasti dekat dengan kiai. Kalau mau berangkat perang, kan menghadapi maut. Jadi sebelumnya harus menghadap kiai," jelas Prabowo.
“Negara ini aman kalau didukung kiai. Tidak pernah salah kalau minta pendapat dari kiai. Negara ini aman dan tenang, kalau kiai diajak bicara dan diajak untuk memberi masukan," jelas Prabowo.
Prabowo juga bersilaturahmi ke Ponpes Al Qodiri, yang dipimpin KH Ahmad Muzzaki Syah di Jember. Seperti di Ponpes Sidogiri, Prabowo datang meminta doa dan masukan dari sejumlah kiai.
Terbaru, Prabowo mengunjungi ulama besar Jawa Tengah, KH Maimun Zubair yang kerap disapa Mbah Mun, pada Sabtu malam (19/4/2014). Kali itu Prabowo ditemani Suryadharma Ali (SDA), Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kiai kharismatik yang banyak pengikut ini ialah Ketua Majelis Syariah PPP. Mbah Mun juga pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang yang tersohor di Tanah Jawa lantaran banyak menghasilkan ulama.
Mengenai kunjungan itu, Mbah Mun mengatakan, Prabowo hanya bersilaturahmi. Sementara apakah dengan demikian berarti PPP mendukung pencapresan Prabowo, menurut Mbah Mun, secara pribadi dia mempersilahkan Prabowo maju nyapres.
Benarkah restu para kiai penting? Marwan Ja’far, Ketua Fraksi PKB pun menilai, kunjungan capres PDI Perjuangan Jokowi ke sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) Mustofa Bisri atau Gus Mus merupakan hal lazim. Terutama saat musim suksesi.
“Tidak hanya Pak Jokowi, semua juga ada. Ya mereka meminta restu dan nasihat ke para kiai,” ujar Marwan Ja’far kepada Bisnis, Sabtu (22/3/2014).
Sebagai organisasi syiar Islam yang melahirkan banyak ulama besar, kata Marwan, NU sejak dulu punya loyalitas tersendiri. Sehingga wajar jika banyak orang datang. “Yang pasti mereka minta restu, Terserah kalau tentang simpatinya,” katanya.
Malik Madani, Katib Am Syariah Pengurus Besar NU (PBNU) mengakui, sejumlah kiai di daerah mulai didekati Prabowo Subianto dan Jokowi. "Yang saya dengar Prabowo lebih intens," kata Malik seperti diberitakan Tempo, pada Selasa (22/4/2014).
Pertemuan dengan para kiai itu lebih banyak dilakukan di Jawa Timur, karena Jawa Timur merupakan basis NU. Sementara di Jawa Tengah, kekuatan NU lebih sedikit.
Meski kedua capres telah berkomunikasi intens dengan sejumlah kiai, NU konsisten tak terlibat aksi pendukungan capres. “NU tak bermain dalam tataran politik praktis, jadi dukung mendukung capres-cawapres bukan kewenangan NU,” tandas Malik.
Nasihat selalu berguna, terlebih ia datang dari ulama. Siapapun kelak yang memimpin negeri ini, bismillah.
http://www.nefosnews.com/post/berita...alon-bismillah
PBNU: Meski Terima Tamu Capres, Belum Tentu Kiai Beri Dukungan
Senin, 05/05/2014 19:01 WIB
Jakarta - Dua capres potensial, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, telah mengunjungi para Kiai Nahdhatul Ulama (NU). Merespon geliat silaturahim di tahun politik ini, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj angkat bicara.
“Yang harus dipahami masyarakat, belum tentu ketika seorang kiai menerima kedatangan calon pejabat berarti memberikan dukungannya,” kata Said dalam pers rilis tertulis yang diterima detikcom, Senin (5/5/2015).
Said menjelaskan, penerimaan hangat para kiai kepada capres yang bertamu tak bisa lantas diartikan kiai yang bersangkutan menunjukkan dukungan ke capres yang bertamu. Menurutnya, acara silaturahim kepada para kiai bisa dilakukan siapa saja, tak terkecuali oleh figur-figur terkenal semacam Jokowi atau Prabowo.
"Kiai itu tidak pakai satpam, di rumahnya juga tidak kenal yang namanya receptionist. Siapapun boleh silaturahim,” ujar Said.
Said sebagai Ketua Umum PBNU juga tidak bisa melarang para kiai untuk menerima silaturahim politis semacam itu. Bahkan PBNU dan Said sendiri juga pernah menerima Prabowo Subianto di kediamannya, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 15 April 2014 lalu. Selain itu, Jokowi, Mahfud MD, Pramono Edhie Wibowo, dan Rhoma Irama juga pernah menyambangi markas PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
“Itu hak mereka (bakal calon presiden). Menerima atau tidak juga hak masing-masing kiai, PBNU tidak bisa mengatur,” pungkas Said.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?991104topnews
-------------------------------
kasihanlah kalau tak diberi dukukungan ... nanti tak bisa dapat suara banyak dari kalangan pondok pesantren pak Kiai itu
0
3.2K
28
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan