Quote:
Adian Napitupulu: Menolak Prabowo Subianto Sebagai Capres Tugas Mulia
Sabtu, 3 Mei 2014 08:59 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amnesia sejarah terhadap berbagai peristiwa kelam yang penuh kekerasan, intimidasi dan penculikan yang telah dilewati bangsa ini tidak bisa diobati dengan obat-obatan kimia, jamu, pijat dan urut maupun mantera-mantera.
"Satu-satunya obat mujarab hanya bisa dilakukan dengan terus menerus mengulang cerita demi cerita kekelaman itu dari hari-kehari. Tentunya cerita itu disampaikan tidak untuk menularkan ketakutan tetapi, mencegah berulangnya kembali kejahatan serupa di masa yang akan datang," ungkap Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/5/2014).
Bercerita, ujar Adian lagi, soal fakta-fakta sejarah untuk mencegah berulangnya kejahatan atas kemanusiaan, adalah kewajiban kemanusiaan bagi setiap manusia berakal budi yang sehat pikiran serta hatinya.
Untuk itu, Adian menegaskan, apa yang dilakukan oleh aktivis 98 yang bergabung dalam PENA 98 maupun kelompok lain yang secara tegas menolak Prabowo sebagai Capres, tidak bisa dipandang semata-mata sebagai bagian dari kompetisi politik.
Melainkan, sebagai bagian dari tugas mulia yaitu berupaya mengobati amnesia sejarah sebagai tahap penting dalam perjuangan menegakan Kebenaran dan Keadilan.
"Ketegasan aktivis 98 menolak Prabowo harus didukung semua pihak. Karena hukum sejarah, mengatakan kediaman terhadap kejahatan hanya akan membuat si pelaku mengulanginya dan orang lain menirunya,"kata Adian.
Di sisi lain, lanjutnya, jika ada segelintir aktivis 98 yang dicuci otak nya oleh kepentingan politik, mungkin akan berusaha menutupi fakta-fakta sejarah, lebih jauh lagi bahkan bisa memutarbalikan sejarah dengan mencitrakan pelaku kejahatan menjadi pahlawan.
"Walau demikian, hendaknya kita yang sadar dan terus berjuang menyadarkan rakyat tidak membenci segelintir aktivis 98 yang saat ini sedang kehilangan kesadaran terhadap sejarah," kata Adian.
"Justru sebaliknya kita harus dengan kesabaran dan ketelatenan, berusaha memperbaiki struktur ingatan mereka yang mungkin saja menjadi rusak karena kerasnya benturan syahwat politik atau ilusi kesejahteraan yg umumnya dijanjikan oleh tiap pelaku kejahatan," pungkas Adian Napitupulu.
Tolaq mas wowo!
Ane setubuh dengan mas Adian
Sejarah kelam tak boleh terulang dan penjahat tak boleh dibiarkan berkuasa atau rakyat yang jadi korban
