JAKARTA - Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Ustadz Guntur Bumi (UGB) akhirnya dipindahkan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) ke ruang tahanan Polda Metro Jaya.

Sekira pukul 20.30 WIB suami Puput Melati itu bergegas dengan seribu langkah dengan didampingi oleh beberapa anggota kepolisian. UGB menutupi wajahnya dengan topi berwarna cokelat.

Rasa malu terlihat jelas di wajahnya akibat penahanan dalam kasus penipuan yang dilaporkan Irfani. Tak keluar satu patah kata pun dari mulut pemilik nama asli Susilo Wibowo itu ikhwal penahanan itu. (Baca: Kronologi Penangkapan UGB)

Seperti diketahui, penyidik Polda Metro Jaya menangkap UGB persis di depan kediamannya sekira pukul 05.30 WIB tadi. Menurut polisi, penjemputan UGB karena suami Puput Melati itu mangkir dari panggilan.
Dikutip

Liputan6.com, Jakarta Usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditrekrimum), akhirnya Ustad Guntur Bumi (UGB), diboyong ke dalam sel tahanan Polda Metro Jaya.

UGB dipindahkan ke ruang tahanan Polda Metro Jaya sekitar pukul 20.30 WIB, setelah kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah dan Sunan Kalidjaga menemani UGB menjalani pemeriksaan.

Dengan mengenakan topi berwarna cokelat dan menggunakan jaket berwarna coklat pula, UGB berusaha menutupi wajahnya dari kerumunan awak media dan berjalan dengan cepat menuju sel tahanan.

Tak sepatah kata pun keluar dari mulut UGB. Suami Puput Melati itu dikawal beberapa apart polisi dan langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan.

Polisi menjemput paksa UGB di kediamannya di Jalan Kesehatan, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (5/5/2014) sekitar pukul 05.30 WIB. Penangkapan tersebut terkait laporan beberapa mantan pasien dengan tuduhan penipuan, pelecehan seksual, sampai pemerasan.
Dikutip

Liputan6.com, Jakarta Ustad Guntur Bumi (UGB) kembali dilaporkan ke polisi oleh mantan pasiennya. Kali ini ialah wanita berdarah India, SP, yang menganggap UGB melakukan penipuan dan penistaan agama ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jumat (11/4/2014).

Kuasa hukum korban, M. Jaya mengatakan UGB dilaporkan dengan pasal berlapis. Yakni, Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman penjara empat tahun, Pasal 165 KUHP tentang penistaan agama dengan lima tahun penjara dan Pasal 368 KUHP sebanyak sembilan tahun penjara.

"Kami mengenakan pasal penistaan agama terhadap UGB karena dia mengobatinya bawa-bawa agama. Lagipula karena itu klien kami kejiwaannya jadi terganggu," ungkap M. Jaya usai membuat laporan polisi.

Diceritakan Jaya, UGB mengobati pasiennya selama 4,5 bulan. Dalam masaa berobat itu, kliennya tak kunjung sembuh. Padahal, ia sudah banyak keluar uang untuk membayar suami Puput Melati itu.

"Modus UGB kan sudah tahu, ibu SP ini setelah proses pengobatan 4,5 bulan menanyakan, berobat tapi nggak mengalami kemajuan sama sekali. Malah UGB bilang sedekahnya kurang. Makanya diminta domba Rp3,5 juta, dan disuruh makan dagingnya padahal klien kami vegetarian," beber Jaya.

Ini bukan kali pertama UGB dilaporkan ke polisi. Sebelumnya, puluhan korban UGB juga mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk mengadukan perbuatan UGB. Lalu, muncul wanita bernama Riska yang mengaku mengalami pelecehan seksual saat berobat di padepokan UGB beberapa tahun lalu.
Dikutip

JAKARTA – Dengan mencuatnya kasus penipuan yang dilakukan Ustadz Guntur Bumi (UGB), banyak orang kini memanggilnya tanpa gelar Ustadz. Salah satunya, Hudy Jusuf, pengacara para korban suami Puput Melati itu.

"Itu hak orang, untuk sebut atau tidak memanggil GB (Guntur Bumi) sebagai Ustadz," kata Hudy Jusuf.

Terlepas dari keterlibatan UGB dalam kasus yang membelitnya, Hudy menilai, gelar Ustadz memang tidak sesuai dengan kriteria Susilo Wibowo alias Guntur Bumi.

"Yang jelas, saya tidak memanggilnya Ustadz karena menurut saya banyak kriteria yang tidak sesuai terhadap yang bersangkutan (GB) dipanggil Ustadz, menurut ukuran saya," jelasnya. (Baca : Empat Sensasi yang Dilakukan Ustadz Guntur Bumi)

Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menilai sah-sah saja banyak orang memanggil Guntur Bumi tanpa gelar Ustadz.

"Sah-sah saja," ujar Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Cholil Nafis, saat berbincang dengan Okezone melalui sambungan telefon, Selasa (6/5/2014).

Lebih lanjut, Cholil menjelaskan, biasanya Ustadz merupakan panggilan masyarakat bagi orang yang mengajarkan agama. Karena itu, dia menilai sah-sah saja jika masyarakat mencopot gelar tersebut bagi Guntur Bumi.
Dikutip